Budayakan vote sebelum baca😘
--
Wonyoung berjalan dengan santai memasuki pekarangan sekolah. Berjalan tanpa memperhatikan sekitarnya, pikirannya kosong, pandangannya kosong. Dia tanpa sengaja menabrak seseorang.
"Maaf" ujarnya membungkuk pada orang yang tidak sengaja dia tabrak.
Setelah itu dia kembali berjalan tanpa memperhatikan orang yang dia tabrak. Terlalu banyak pikirkan sampai tak tahu siapa yang dia tabrak tadi.
"Ada apa dengannya?" Monolog orang yang di tabrak itu "Hmm sama seperti dulu, dia tetap sama" ujar seseorang itu tersenyum. "Sebenarnya aku sempat tertarik padamu dulu Wonyoung, tapi sekarang itu tidak lagi, Aku lebih dulu bertemu dengan Gaeul dari pada dirimu" gumam orang itu tersenyum dan melambai pada gadis cantik yang berjalan kearahnya.
"Doyoung-ah" panggil gadis cantik yang berlari ke arahnya.
Doyoung hanya melambai tersenyum pada gadisnya yang terlihat sangat bahagia berjalan ke arahnya.
***
"Wonyoung, kau benar-benar tidak ingin ikut ke kantin bersamaku? Sebenarnya apa yang terjadi huh? Cerita padaku" tanya Leeseo pada Wonyoung yang hanya diam dan tak pernah sekalipun bersemangat sejak tadi.
"Apa terjadi sesuatu padamu dan Asahi kemarin?"
Wonyoung hanya diam.
"Wony, bicaralah hingga aku dapat mengerti. Aku tidak suka kau menjadi pendiam seperti ini" ujar Leeseo khawatir dengan sahabatnya ini.
"Aku tidak apa-apa Leeseo, aku tidak apa-apa. Aku hanya sedang memikirkan sesuatu" ujar Wonyoung menunduk.
"Apa itu? Apa sangat sulit?"
"Ah sangat sulit hingga aku tak dapat bernafas dengan benar"
"Apa ini tentang Asahi?"
Wonyoung hanya diam. Kali ini, ia sama sekali tak berniat untuk menceritakan masalahnya pada Leeseo.
"Baiklah Wonyoung, jika kau tak ingin memberitahuku soal itu tidak masalah. Tapi kau harus ikut pergi ke kantin denganku huh?" Ajak Leeseo menarik Wonyoung pergi dengannya.
"Baiklah baiklah"
***
"Dimana Wonyoung?" Tanya Doyoung saat Leeseo hanya sendirian ke kantin.
"Wonyoung pergi ke perpustakaan oppa, dia bilang dia sudah kenyang" ujar Leeseo memakan makanannya.
"Sepertinya dia memiliki masalah yang berat, aku berpapasan dengannya pagi tadi dan dia benar-benar tak ada semangat" ujar Doyoung.
"Kau benar oppa, dia tak mau memberitahuku soal masalahnya itu"
"Aku akan ke perpustakaan sekarang" ujar Doyoung dan segera berdiri.
"Oppa aku ikut" ujar Gaeul yang sudah makan ikut berdiri dan mengikuti Doyoung dari belakang.
Tinggallah Leeseo dan Junghwan di meja makan. Leeseo mendadak menjadi pendiam, mulut yang sering ngerocos tak jelas itu seketika hilang berganti dengan perasaan canggung dan malu berdekatan dengan Junghwan.
Junghwan berdehem seketika menghilangkan kecanggungan.
Leeseo melirik Junghwan "Junghwan-ah" panggilnya.
"Eoh?" Junghwan menatap Leeseo dengan bertanya.
"Kau... Kenapa kau selama ini menghindariku?" Tanya Leeseo dengan susah payah. Dia harus membicarakan ini secepatnya. Ini adalah waktu yang tepat untuk membicarakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sister My Love✔️
FanfictionSemenjak kepergian ibunya, Jeongwoo membenci ayahnya menikah lagi. Ia memiliki ingatan buruk tentang kehidupannya di masa lalu, karena itu ia membenci ayahnya menikah dan mengabaikannya setelah memiliki keluarga baru. "Aku membencimu menjadi bagian...