part 24

13 2 0
                                    

Hari ini amira kembali ke kelasnya setelah kemarin jalan jalan bersama ustadz dzaky

Amira terus memainkan pulpen disela sela jarinya, pikirannya masih terbayang kejadian kemarin antara dia dan ustadz dzaky, entah mengapa efeknya begitu besar bagi amira, tapi untungnya sekarang dia tidak bertemu ustadz dzaky untuk sementara waktu.

Derap kaki terdengar jelas akan memasuki ruang kelas saat ini. Benar saja ustadz yang saat ini mengajar masuk ke kelas amira.

"Assalamualaikum" Ucapnya

"Wa'alaikumussalam" Jawab mereka dengan serempak

"Sttttt, Mir siapa tuh" Bisik irhamna

Amira melirik ke arah irhamna, tidak tahu apa maksud irhamna tapi apapun itu amira tidak peduli

"Mir, yakin nggak mau tau, nanti nyesel lho" Kata irhamna membuat amira sedikit ada rasa penasaran

"Enggak"

"Yakin? Nggak nyesel"

"Enggak na____" Amira langsung menghentikan ucapannya, kaget melihat ustadz dzaky yang sedang duduk ganteng di kursi guru

Kalem santai tarik nafas, buang

"Hari ini saya akan menggantikan ustadz Abdullah, yang berhalangan hadir, sebelum mulai pelajaran lebih baik kita berdoa dulu" Ucap ustadz dzaky

Ustadz dzaky mulai menjelaskan materi hari ini, semua santri mendengarkannnya dan menyimak apa yang diajarkan ustadz dzaky. Termasuk amira, kebetulan mata pelajaran yang dibawa adalah mata pelajaran umum jadi lebih mudah amira mengerti

"Kalian paham"?

" Na'am ustadz "balas semua santri dalam ruangan kelas.

Ustadz dzaky kembali menuliskan satu soal dipapan tulis, kali ini ustadz dzaky mau salah satu diantara santri mengisi soal yang ada.

" Saya mau salah satu diantara kalian maju kedepan untuk mengisi soal dipapan tuli, ada yang mau? "

Merasa yakin dengan jawabannya amira mengacungkan tangan untuk mengisi soal dipapan tulis

"Saya ustadz" Ucap amira

"Silakan"

Amira mulai mengisi soal yang ada dipapan tulis, menghitungnya dengan teliti, sementara ustadz dzaky Hanya memperhatikan apa yang amira kerjakan

"Selesai ustadz"  Jawab amira

Ustadz dzaky tersenyum melihat jawaban amira "jawaban kamu benar amira "   Ucap ustadz dzaky membuat amira tersenyum puas.

*****
Suasana asrama saat ini gaduh. Semua saling ribut satu sama lain. Irhamna dan juga aysi serta yuna berusaha memisahkan amira dan juga haliza

"Dasar cewe gatel, ngakunya udah hijrah tapi sana sini mau dasar sasimo"

"Woy markonah!  Siapa yang lo bilang cewe gatel hah! Gue?apa buktinya"  Balas amira marah

"Astaghfirullah Mir, udah istighfar Mir.. Ntar kamu kena hukum lho"  Peringkat irhamna yang mencoba memisahkan keributan antara amira dan juga haliza

"Enggak bisa na, ni markonah emang harus Disumpelin mulutnya, mulutnya gak pernah digunain sama hal baik"  Amira tidak bisa lagi menahan emosinya pada manusia yang bernama haliza. Bahkan wajah amira kini mulai memerah.

"Lo pikir gue takut sama bocah kaya elo? Enggak sama sekali"  Ucap amira

"Yang sopan kamu, kamu nggak punya sopan santun ya. Aku ngomong fakta kalau kamu cuma cewe gatel tukang godain cowo cowo iya kan?!. Pertama kamu deketin ustadz taufiq terus sekarang juga caper sama ustadz dzaky, dasar cewe murahan kamu"  Ketus haliza

"Apa ko bilang, godain ustadz dzaky. Dasar markonah enggak ada akhlak kalo berani jangan adu mulut bang*** . Lagian ustadz dzaky tu suami gue kali"

Tidak bisa diam saja, amira terus menunjukkan jati diri lamanya yang sudah lama amira kubur dalam dalam. Amira pun menggulung leher bajunya dan juga lengan tangan bajunya.

Ah, kalian tau bagaimana ekspresi haliza setelah melihat kemarahan amira saat ini. Amira bisa melihat rasa takut dari mata haliza dia lupa siapa amira sebelum masuk pesantren

"Kenapa hah takut! Ciut nyali lo, mana ucapan lo yang barusan nuduh gue yang nggak nggak, ngomong lo jan diem " Ucap amira yang terlewat kesel

"Astaghfirullah ya Allah, pusing aku" Ujar aysi sudah tidak tau lagi apa yang harus ia lakukan

"Ngomong woy, nggak punya mulut lo, mendadak bisu, kalo ngatain tu berani pertanggung jawabkan jan nuduh yang nggak nggak kena adzab baru tau lo,, ku kira suhu ternyata cupu. Dasar cewe brengsek"  Ujar amira

Suasana mendadak hening saat dua ustazah masuk ke dalam asrama. Kalian tau apa yang haliza lakukan setelah melihat kedatangan kedua ustazah diasrama? Ya, belaga seperti seorang korban seakan amira duluan yang memulainya

Kini amira benar-benar dalam keadaan terjepit, bahkan Rasa-rasanya amira tidak akan lagi hidup tenang didepan beberapa ustadz dan juga ustazah. Saat ini amira mendapat surat peringatan bahkan salah  satu ustazah mewanti wanti amira untuk selalu menjaga sikapnya.

"Amira tunggu! " Cegah ustadz dzaky

Amira langsung menghentikan langkahnya melihat ustadznya kini berada dibelakangnya. Mood amira sudah terlanjur hancur, kalau tidak amira pasti sudah bakalan senang saat melihat ustadz dzaky

"Saya percaya kamu amira"  Ucap ustadz dzaky

"Jangan terlalu percaya sama amira ustadz, amira takut ustadz menyesal nantinya"  Balas amira dengan nada lembut

TAKDIRKU MEMILIHMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang