part 9

15 2 0
                                    

   Kini sesuai aapa yang sudah kyai yusuf katakan, pertemuan kedua keluarga terjadi membahas tentang perjodohan antara dzaky dan ustazah anisah.  Raut wajah ustazah anisah terlihat bahagia saat tahu siapa yang kini menjadi calon imam nya.

"Jadi, bagaimana jika sebaiknya pernikahan dzaky dan anisah segera dilangsungkan. Agar mereka terhindar dari fitnah " Ujar kyai yusuf

"Saya setuju saja, apalagi baik anisah maupun dzaky sudah saling setuju dengan perkotaan ini" Balas pak anwar orang tua anisah

*****

Kini setelah kemarin amira sempat jatuh sakit, hari ini kondisi amira semakin membaik. Terlebih kedua teman barunya juga ikut merawatnya di pesantren.

Amira mulai merapikan hijab yang ia pakai, setelah dirasa sudah rapi amira terus menatap dirinya di cermin.

"Kelihatannya aneh gak sih ra? Dulu kamu nggak pernah pakai gamis dan juga hijab, tapi lihat sekarang penampilan mu begitu tertutup" Amira menatap aneh penampilannya bahkan sesekali amira berputar didepan cermin.

"Tapi gak apa apa.. Kamu masih keliatan cantik kok"

Irhamna datang melihat keadaan amira yang semakin membaik. "Assalamualaikum mira, kamu sudah sehat"? Tanya irhamna

" Alhamdulillah gue, eh aku udah sehat kok", bales amira tersenyum ramah pada irhamna.

Kini amira dan juga irhamna berjalan melewati lorong pesantren yang mengarah ke kelas mereka, terlihat amira mulai terbiasa pada keadaan di pesantren meskipun amira harus terus menyesuaikan diri dengan suasana baru ini.

Tatapan santriwati yang amira lewati membuat amira terus bertanya tanya, apa ada salah dengan penampilan ku saat ini? Ataupun sebaiknya. Apapun itu amira sama sekali tidak perduli dengan semua pandangan mereka saat ini.

Kali ini saatnya belajar ustadz taufiq, sebentar lagi akan dimulai. Amira sempat berfikir pelajaran di pesantren dengan sekolah umum akan berbeda, tapi ternyata sama saja hanya beberapa yang berbeda.

"Na, kamu mau nggak ajarin aku? Ya enggak maksa sih. Tapi kalo bisa sih! Kamu mau ajarin aku, " Ucap amira sedikit berbisik pada irhamna

Irhamna menghembuskan nafasnya. "Itu sih sama aja. Kamu maksa tapi yo wes, aku bakal ajarin kamu " Putus irhamna.

Kini setelah 2 jam belajar tiba saatnya istirahat, jam yang memang ditunggu tunggu oleh amira. "Baik kita akhiri pelajaran hari ini dengan mengucap hamdalah, " Ujar ustadz taufiq "

Alhamdulillah "semua santri mengucapkan dengan kompak.

" Assalamu'alaikum, "ujar ustadz taufiq sebelum benar-benar pergi.

" Waalaikumsalam "

Bel istirahat kali ini tidak amira lewatkan begitu saja, dengan cepat amira langsung menarik irhamna untuk ikut dengannya pergi ke kantin yang ada di pesantren. Amira terus berusaha membujuk irhamna agar mau ikut dengan nya sampai akhirnya irhamna menyerah dengan bujukan amira.

"Tapi aku belum mau ke kantin, perut aku masih kenyang"

"Tapi perut aku udah laper, oh atau kamu mau aku pinsan lagi karena kelaparan"? Ujar amira yang terus menarik tangan irhamna.

" Okeyyy"

"Ayo kita ke kantin, tapi setelah inii. ___na coba kamu lihat siapa yang ada didepan kita sekarang" Ucap amira seraya memberitahu irhamna.

Selepas dari kantin amira memberitahu irhamna, devi dan kawan sekamar nya, bahwa dia menyukai ustadz dzaky.

TAKDIRKU MEMILIHMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang