Kini sebisa mungkin amira mulai membiasakan diri memakai pakaian syar'i awalnya memang tidak terasa nyaman untuk dia tapi amira berusaha membiasakan nya.
Gamis bewarna hitam dengan kerudung pashmina coklat susu amira kenakan. Amira berjalan melewati koridor sambil berjalan membawa tas kecil di punggung nya bewarna hitam yang berisi buku pelajaran
"Assalamualaikum amira" Sapa dafa salah satu santri di pesantren istiqamatuddin darul huda
" Ya kenapa " Balas amira dengan nada jutek
"Jutek banget sih, jangan jutek jutek kali nanti enggak ada yang suka loh" Goda fadli yang juga teman dafa.
"Bodoamat, gak peduli gue. Awas sana gue mau masuk kelas dulu" Amira pergi meninggalkan dafa dan fadli
Sedangkan ditempatkan lain taufiq sedang bersama fauzan mereka sedikit santai disela sela waktu senggangnya saat mengajar. Saat ini mereka memiliki ngobrol santai berdua menunggu jadwal mengajarnya dimulai.
"Kenapa sih fiq suntuk banget kayaknya"? Tanya dzaky
" Iya ni ustadz, saya lagi bingung sama hidup saya , kenapa ya?. Sampai sekarang saya belum bisa dapat pasangan yang tepat untuk saya. " Ucap taufiq yang terkesan curhat pada dzaky
Dzaky hanya bisa tersenyum mendengar curhatan temannya ini. Karena baik taufiq maupun dzaky sudah berteman sejak kecil
"Loh, memangnya kamu sudah ingin menikah fiq? Kalau saran saya sebaiknya kamu berdoa sama Allah minta petunjuk jalan yang terbaik untuk kamu, perkara jodoh kan bisa diatur oleh Allah." Ucap dzaky
"Ya juga sih, eh tapi apa kamu tidak ada niatan untuk menikah ki"? Tanya taufiq balik kepada dzaky
" Ya sama seperti kamu, tapikan memang Allah belum kirimkan jodoh yang terbaik untuk saya dan juga saya sudah berusaha memohon petunjuk darinya "balas dzaky
Kini jam pelajaran dikelas amira sudah selesai, semua santri keluar dari kelasnya.
" Amira tunggu!!! Kamu bisa tolong ustazah sebentar nggak"
"Tolong apa ustadzah" Tanya amira
"Tolong kamu bantu ustazah bawakan buku ini ke kantor nanti kamu taruh diatas meja ustazah ya".ucap ustazah fitri sambil memberikan tumpukan buku pada amira
" Iya, kalo gitu saya permisi dulu".
Amira pergi menuju kantor sambil membawakan buku buku yang lumayan banyak. Entah mengapa tiba-tiba kepala amira terasa pusing mungkin karena tadi pagi tidak sempat sarapan makanya magh amira kambuh
Sampai di kantor amira langsung mencari mejanya ustazah fitri ternyata di dalam kantor terdapat ustadz dzaky dan ustadz taufiq yang sedang berbincang bincang
Suara pintu diketuk dari luar dan kini amira masuk karena sudah diberi izin oleh mereka
"Kamu yang namanya amira? " Tanya ustadz taufiq memastikan
"Iya ustadz" Jawab amira singkat
Amira menaruh buku diatas meja yang disuruh sama ustadzah fitri dan buru buru langsung keluar dan mau balik asrama, karena merasa tidak enak badan dan kini dengan wajah mulai pucat dan dahi amira mulai berkeringat dingin
"Amira itu cantik ya ki, apa nanti saya bisa menjadikannya istri saya" Ucap taufiq yang membuat dzaky terkejut
"Kamu suka dengannya" Dzaky agak sedikit kaget atas ucapan taufiq
"Sepertinya, tapi apa saya bisa"
"Pasti bisa " Potong dzaky
Mendengar perkataan sahabat nya itu, dzaky langsung diam meskipun kini amira sudah memakai hijab dan sepertinya sudah mulai terbiasa dengan kondisi pesantren, tapi tidak tahu dengan kelakuannya sudah berubah atau belum.
"Eh ki, kamu juga nggak suka kan sama amira? " Tanya taufiq
"Taufiq, mana mungkin saya suka dengan amira, saya tidak suka dengan amira" Ucap dzaky meyakinkan
*****
"Ish ustadz dzaky nggak peka apa, kalau gue terus liatin dia? Emang dasarnya cuek, jutek ngeselin lagi untung aja gue suka coba kalu nggak. Males banget gue kaya gini sok alim sok anggun pula. Sabar amira lo harus sabar demi ustadz dzaky" Oceh amira sepanjang jalan.
" Loh kak amira, kakak kenapa? Kayaknya lagi kesel gitu kakak lagi kesel sama siapa kak? Tanya zakiya
" Tuh sama pak ustadz ganteng " Bales amira tidak tahu tempat
"Siapa? "
" Ya ustadz dzaky lah, siapa lagi kalau bukan dia, gue sengaja manggil dia ustadz ganteng karena kenyataannya emang dia ganteng pinter keren manis pula" Ucap amira tanpa peduli sekitarnya dan tanpa disadari bahwa sosok yang dibicarakan berada dibelakangnya
"Uzma jaga ucapan kamu, tidak seharusnya kamu memuji seseorang secara berlebihan" Tegur dzaky
"Nama saya amira bukan uzma jadi tolong pak ustadz panggil saya amira A-M-I-R-A " Ujar amira
"Tapi nama kamu amira uzma shaqeena kan dan apa salah saya panggil kamu dengan sebutan uzma?! Lagipula kamu panggil saya bapak memang saya bapakmu saya bukan bapak bapak " Timpa dzaky dengan wajah datar
"Ih Zakiya, abang kamu tuh" Adu amira
"Dasar manja " Ucap dzaky yang membuat amira menunjukkan wajah kesalnya.
" Wes wes udah lah jangan berdebat disini malu. Kak amira kakak minta maaf sama abang aku"Zakiya berusaha menjadi penengah diantara mereka
"Enggak mau gue gak salah gue benar kok" Ucap amira yang membuat dzaky terjongkok atas sikap amira. "Harusnya abang kamu yang minta maaf sama gue, karena dia udah buat gue kesel parah" Tambah amira
Selain amira memiliki sifat keras kepala dia juga mempunyai sifat manja
"Lagian pak ustadz sendiri bilang kalo kita harus selalu berkata jujur. Dan sekarang amira juga sedang jujur kok"
"Maksud kamu amira" Tanya dzaky tidak mengerti
" Ya jujur, kalo amira suka sama ustadz " Jawab amira membuat ustadz dan Zakiya kaget
" Gini deh sekarang amira tanya sama pak ustadz, ustadz mau nggak bales perasaan amira?" Tanya amira polos
Dzaky menghela nafas dalam dalam
"Tidak"
"Kenapa gitu? "
" Ya karena saya tidak suka dengan kamu " Bales dzaky menolak amira
Bukan amira namanya kalau masalah kecil seperti ini ia sudah menyerah, justru amira akan berusaha membuat dzaky memiliki perasaan yang sama dengannya
"Oke tapi amira bakalan pastiin, mungkin nggak sekarang tapi besok ataupun nanti rasa yang sama akan hadir dalam diri ustadz"
🐇🐇🐇
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIRKU MEMILIHMU
RomanceAmira uzma shaqeena merupakan sosok anak yang anti pesantren hingga pada suatu saat ia dipaksa oleh orang tuanya untuk masuk pondok pesantren agar amira dapat menjadi perhiasan dunia akhirat nantinya. Selama hidup dirumah amira tidak tentu arah. M...