part 30

11 1 0
                                    

Amira mengemasi semua barang barangnya dan juga ustadz dzaky. Hari ini mereka akan kembali Kepesantren setelah melihat kondisi orangtuanya yang sudah membaik

"Amira pamit ya, jaga kondisi kalian, papah harus jaga kesehatan" Ucap amira

"Iya, jaga dirimu disana ya, dzaky jaga amira ya" Ujar pak amir

Ustadz dzaky tersenyum mendengar itu, "pasti pah"

Wahyu menepuk bahu dzaky, dan memberi sedikit pesan untuk ustadz dzaky meskipun amira tau pesan yang dimaksud bukan pesan seperti biasanya

"Bro, jagain adek gue, jangan sekali kali buat dia menderita, sekali lo sakitin adek gue, gue yang bakalan bawa dia dari lo"  Pesan wahyu yang terlihat seperti ancaman

"Ishh bangg, gak mungkin ustadz dzaky gitu"  Ujar amira

"Kita gak tau kedepannya kaya apa lagian gue cuma ingetin  jadi santai aja "  Ujar wahyu

"Assalamu'alaikum" Ucap amira dan dzaky berpamitan

"Wa'alaikumussalam"

*****

Siang ini kedatangan santri baru namanya ulfa dia cantik dan kebetulan kamarnya Bersebelahan dengan kamar amira. Ulfa sempat bercerita kalau dia adalah bestie nya amira.

Akhirnya setelah beberapa jam perjalanan mobil ustadz dzaky kini masuk ke area pesantren. Sampai di pesantren hari sudah malam sementara amira masih terlelap dari tidurnya

"Sayang bangunnn, kita sudah sampai sekarang"  Ucap ustadz dzaky membangunkan amira

"Sekarang kita turun. Umii sama abi sudah tunggu kita di dalam" Tambah dzaky

"Assalamu'alaikum abi umi" Ucap dzaky dan amira

"Wa'alaikumussalam kalian sudah pulang, alhamdulillah"  Ucap umi

"Amira bagaimana keadaan papah mama kamu sekarang nak? "   Tanya kyai yusuf

"Alhamdulillah abi, sekarang papa udah sehat kembali" Jawab amira

"Kalian pasti capek, sekarang kalian istirahat aja, besok baru lanjut ceritanya"  Ucap umi

Sampai dikamar mereka, amira langsung membereskan beberapa bajunya dan juga baju ustadz dzaky yang sempat dibawa. Tadinya ustadz dzaky mau membantu amira, tapi amira melarang meminta untuk ustadz dzaky beristirahat

"Ustadz istirahat aja, pasti capek kan"

Bukannya istirahat, ustadz dzaky justru malah terus menatap amira, membuat yang ditatap menjadi salah tingkah sendiri

"Ustadz kenapa? "  Tanya amira

"Tidak, saya hanya bersyukur saja diberi anugrah mendapatkan istri secantik kamu" Ucap ustadz dzaky

"Astaghfirullah  allahuakbar gue baper nih ustadz gak kasian apa sama jantung gue. Ya Allah amira baper ya Allah" Batin amira

" Oh mulai gombalin amira ceritanya " Ucap amira, sebisa mungkin terlihat biasa aja

" Tidak justru itu sebuah kebenaran "

"Au ah ustadz ngeselin buat jantung amira gak aman mulu"  Kesel amira

"Amira, uhibbuka fiy kulli lahdzotin tamuuru fie hayati" Ucap ustadz dzaky yang lagi-lagi membuat amira dibuat salting.

Amira sudah tidak bisa lagi menahan ekpresi malunya saat ini. "Umi anaknya buat amira baper terus! "  Teriak amira yang langsung membuat ustadz dzaky bersiap tidur sebelum uminya benar-benar datang

"Dasar suami gak bertanggungjawab udah buat baper parah malah ditinggal tidur" Gerutu amira

"Awas aja besok buat amira baper lagi"

Masih tetap memejamkan matanya ustadz dzaky menjawab ucapan amira  " Hmmmm, janji kok besok buat baper lagi"

"Astaghfirullah ustaaaaaadzzzzz"  Teriak amira lagi

"Tapi suka kan" Goda ustadz

*****
Pagi-pagi sekali amira sudah kabur dari kamarnya ke asrama. Amira benar-benar tidak tahu lagi harus bagaimana menghadapi ustadz dzaky yang sekarang terlewat manja dengannya

"Kak amiraaaa" Ucap seseorang dari belakang

"Kak amira"

Amira benar-benar tidak salah dengar seseorang memang memanggilnya. Amira berbalik badan melihat siapa yang memanggilnya sejak tadi, ternyata kedua sahabatnya dan juga adik iparnya.

"Akhirnya kakak balik lagi, aku kangen sama kakak"  Ujar zakiya

"Aku juga kangen banget sama kamu Mir, pengen banget liat muka jutek kamu "  Ucap irhamna polos

"Aku juga kangen sama kalian"  Kata amira

Amira menatap ke arah ulfa, sementara ulfa hanya tersenyum canggung

"Mir, kenalin ini ulfa, santri baru disini" Ucap yuna

"Aku ulfa salam kenal"

"Amira" Ucapnya sambil berjabat tangan dengan ulfa

TAKDIRKU MEMILIHMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang