Irhamna hampir saja menyemburkan air yang tengah diminumnya saat ini. Setelah mendengar cerita amira antara kedekatannya dengan ustadz dzaky selama mereka di rumah amira
"Ya Allah mir, aku jadi pengen punya suami kaya kamu, emang ya orang udah halal romantisnya beda banget gitu" Ujar irhamna
"Jangan nikah muda deh na, ya emang jodoh kita nggak da yang tau tapi aku rasa nikah muda nggak seenak yang kamu bayangin" Ungkap amira
Zakiya melirik kiri kanan, memastikan hanya mereka bertiga yang mendengarkannya
"Kak mir" Panggil zakiya dengan suara pelan.
"Ada apa" Jawab amira
"Kapan kasih aku keponakan kak" Kata zakiya tiba-tiba
Sontak apa yang dikatakan zakiya membuat amira kaget. Bahkan hampir tersedak makannya sendiri
"Ya Allah mir, minum dulu" Ujar irhamna
"Ih kamu ya, liat tuh kasian tau amira. Mukanya sampe merah gitu batuk batuk lagi" Cerocos irhamna
"Loh aku kan cuma mau memastikan aja kak na, emang kakak gac seneng gitu calon penerus ponpes ini lahir" Ujar zakiya
"Ya mau lah, tapi jangan sekarang" Ucap irhamna mendadak bimbang
"Lah kenapa"? tanya zakiya
" Aku belum jadi rich auty ya" Balas irhamna sedihh
Amira hanya bisa geleng kepala melihat tingkah kedua Sahabat nya itu
*****
Hari ini semua ustadz dan ustazah memberitahu bahwa setiap kelas wajib mengirimkan satu perwakilan untuk ikut dalam cabang bebrapa lomba salah satunya cabang perlombaan beladiri untuk memeriahkan milad pesantren."Jadi siapa yang ingin mewakilkan dari kelas ini? " Tanya ustazah
Semua santri saling menatap satu sama lain, saling menunjukan ke arah temannya sendiri tidak ada yang mau mengikuti perlombaan beladiri
Amira menutup telinganya rapat rapat kelas saat ini terdengar berisik sekali.
"DIAAMMMM" ucap amira sambil menggebrak meja
"Kalian semua diam, gak usah saling tunjuk aku tau kok kalian semua gak punya nyali untuk ikut perlombaan itu"
"Jadi untuk lomba beladiri biar aku yang mewakili kelas ini" Wajah semua santri terlihat lega.
"Amira kok berani banget ya? Emang amira gak takut" Tanya ulfa kagum dengan keberanian amira
"Udah santai aja, percaya deh amira pasti menang" Ucap irhamna dengan yakin
****
Amira terus menerus memainkan hp ustadz dzaky, sementara pemilik hp itu justru sibuk dengan beberapa buku bahkan fokus membacanya
"Lemes bestiee, gak diperhatiin sama ayang" Ucap amira sambil fokus memainkan handphone
"Dah lah, amira mau ke asrama aja " Ucap amira sambil melangkahkan kakinya keluar dari kamar ustadz dzaky
"Amira, kamu mau kemana? "
"Hongkong" Balas amira kesal
"Kamu marah dengan saya, sini deket saya" Ujar ustadz dzaky
"Oke" Amira memilih duduk di kasur empuk ustadz dzaky
"Maaf, saya salah. Jangan marah atuhhh" Bujuk ustadz dzaky "lagipula saya tidak tahu maksud ucapan kamu tadi" Sambung ustadz dzaky
"Btw, bahasa planet mana kamu gunakan sayang" Nyinyir ustadz dzaky
"Pluto" Ketua amira kesal
"Tidak baik marah sama suami" Ucap ustadz dzaky merayu
"Bodoamat, siapa suruh buat amira kesel, makanya jangan buat amira ma_____"
CUPPP!!
" Sudah tidak marah kan" Ucap ustadz dzaky sambil mencium kening amira
"Ishhh ustadz seneng banget ya buat jantung amira gak aman. Kalau amira kena serangan jantung gimana, mau istrinya jantungan? Grutu amira
Ustadz dzaky sedikit menyentil kaki amira bahkan raut wajahnya kian berubah "bicara yang benar" Kata ustadz dzaky
Sadar dengan raut suaminya yang berubah amira langsung berusaha mencari topik pembicaraan yang lain.
"Laperrrr, perut amira udah laper. Ayo kita makan ustadz" Ajak amira
"Ayoooo ustadz, ayoooo. Ustadz tega liat amira kelaparan, kasian bayi cebong nya kelaparan didalam perut" Ucap amira
Bahkan ucapan amira berhasil membuat ustadz dzaky melepaskan pelukannya saat ini.
Ustadz dzaky menatap amira penuh arti saat ini.
"Sayanggg, kamu beneran_____""Iya, amira beneran laper ayo cepet ustadz" Potong amira sambil menarik tangan suaminya
Happy reading semua
Ingat jangan lupa tinggalkan vote nya ya.. 😊🥀🥀
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIRKU MEMILIHMU
RomanceAmira uzma shaqeena merupakan sosok anak yang anti pesantren hingga pada suatu saat ia dipaksa oleh orang tuanya untuk masuk pondok pesantren agar amira dapat menjadi perhiasan dunia akhirat nantinya. Selama hidup dirumah amira tidak tentu arah. M...