😑😑😑
Kini semua santriwati berkumpul didepan asrama yang amira tempati. Bahkan beberapa santriwati itu terus mengatakan hal yang tidak baik untuk amira dengar
Satu persatu tas milik Zakiya, devi, tasya, elsa dan juga amira digeledah dicari barang yang dimaksud salah satu santriwati tersebut. Tidak ada raut wajah panik atau cemas yang diperlihatkan Oleh amira. Karena menurutnya tidak ada benda apapun didalam tas miliknya kecuali buku buku dan alat tulis lainnya. Sampai akhirnya wajah amira berubah tegang melihat dua jam tangan dan uang saku santriwati lain ada dalam tas miliknya
"Amiraaaaa kamu mencuri? " Tanya ustazah anisah tidak percaya apa yang dilihatnya
"Nggak ustazah ini semua fitnah mana mungkin amira mencuri barang orang lain" Bantah amira
Irhamna menatap ke arah amira, sementara amira meyakinkan irhamna bahwa semua itu tidak benar
"Aku nggak mencuri na" Ucap amira
"Alah mana ada maling mau ngaku ustazah. Meskipun ada penjara akan penuh" Ujar ainal salah satu santriwati
"Sudah, barang bukti sudah jelas, amira kamu harus mendapatkan hukuman atas kelakuan tidak terpuji, kamu tau kan mencuri itu perbuatan tidak baik"
Berkali-kali amira menjelaskan bahwa dirinya tidak bersalah, tapi semua usahanya sia sia saja karena tidak ada yang mempercayainya karena mereka semua cuma melihat barang bukti yang ada dalam tas amira
"Ya Allah ujian apalagi yang engkau berikan....😭 mama, amira rindu mama😭😭
Amira ditarik ke lapangan secara paksa, banyak orang yang kebetulan juga melintas disana. Dikalungkan nama yang terbuat dari kardus dengan tulisan SAYA TELAH MENCURI BARANG SANTRI LAIN banyak mata yang menyoroti amira dengan tatapan tidak senang bahkan beberapa juga ada yang Membicarakannya
"Maafin aku mir, aku nggak bisa bantu kamu" Batin irhamna tidak tega melihat amira
"Jika ini ujian mu hamba iklas ya Allah, tolong tunjukkan kebenaran pada mereka semua" Batin amira yang tidak terasa telah deselubungi air mata
*****
Kini sore harinya kedua teman amira tidak menemukan keberadaan amira dimanapun bahkan dikantin sekalipun
Brughhh!
"Astaghfirullah"
Melihat buku yang terjatuh berantakan dilantai Zakiya langsung merapikan kembali buku buku itu dan diberikan kembali pada seseorang yang sudah Zakiya tabrak tanpa sengaja
"Maaf ya bang, Zakiya nggak fokus" Ujar zakiya
"Kenapa tidak fokus seperti itu, bahaya kamu berjalan dengan pikiran kosong seperti itu, bisa bisa kamu jatuh nanti" Ujar dzaky mengingatkan adiknya
"Iya Maaf bang, soalnya pikiran Zakiya fokus pada kak amira yang belum kembali semenjak hukuman nya sudah selesai" Ujar Zakiya
"Amira? Hukuman maksud kamu? " Tanya dzaky yang tidak mengetahui masalahnya
Zakiya menjelaskan tentang kejadian hari ini bahkan secara detail
"Coba kamu cari ketempat biasa kalian datengin, mungkin amira ada disana" Ujar dzaky
"Tidak ada bang, kiya udah mencarinya tapi tidak ketemu, yaudah kalau gitu Zakiya , nanti kalau abang ketemu kasi tau Zakiya ya, assalamualaikum"
"Wa'alaikumussalam" Kawan dzaky
Mengingat ucapan Zakiya yang tidak menemukan amira ditempat biasanya mereka datangi di pesantren , dzaky mengingat sesuatu mungkin saja amira disana
"Zakiya tunggu" Dzaky menghentikan Zakiya dan berjalan cepat kearahnya
"Dek, coba kamu cari amira di danau, mungkin saja dia ada disana" Ujar dzaky
Zakiya tidak percaya begitu saja mendengar perkataan abangnya, karena amira tergolong santri baru dan dia belum tau tentang keberadaan pesantren apalagi danau yang ada di pesantren
Akhirnya Zakiya mengikuti apa yang dikatakan dzaky tentang keberadaan amira, dan sampai akhirnya Zakiya melihat perempuan yang mengenakan hijab dan juga gamis seperti yang amira kenakan.
"Kak amiraaaaaa" Teriak Zakiya
Mendengar ada yang panggil, amira menoleh ke arah sumber yang memanggilnya dan dia melihat Zakiya berada dibelakangnya
Amira kembali menyekat airmatanya agar Zakiya tidak melihatnya menangis
"Ternyata kakak disini, kenapa kakak enggak ajak aku atau kak irhamna kesini, kita cemas cari kak amira tau" Ujar Zakiya sambil memeluk amira
"Maaf maaf udah buat kamu sama irhamna dan kawan² lain cemas karena aku, aku cuma lagi ingin sendiri kiya, aku harap kamu mengerti, lagian kalian untuk apa cemas terhadapku orang tuaku saja tidak memperdulikan tentang aku hari ini" Ujar amira
"Ya Allah kak mir, kakak berada disini karena seizin Allah dan orang tua kakak justru peduli sama kakak makanya Orang tua kakak mengantarkan kakak ke pesantren" Ujar Zakiya
"Kalau memang mereka sayang dan peduli sama aku, kenapa mereka kirimkan aku ke pesantren. Padahal mereka tau aku nggak suka berada di pesantren" Jawab amira sedikit menyeka air matanya 😢😢
"Kak mir,, kiya tau apa yang kakak pikirkan, mungkin kakak saat ini merasa terasingkan dari keluarga kakak, tapi percayalah akan ada hikmah besar di hari kedepan nanti. " Zakiya meyakinkan amira agar amira tidak membenci kedua orang tuanya nanti
"Karena Allah tau yang terbaik untuk hambanya, kakak harus sabar karena sabar merupakan salah satu kunci dari masalah semua ini.
Jangan lupa vote dan comment ya guysss😍
Semangat terus membacanya. Karena kedepannya akan ada fenomene fenomena fenomena yang menarik..... 👌
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIRKU MEMILIHMU
Roman d'amourAmira uzma shaqeena merupakan sosok anak yang anti pesantren hingga pada suatu saat ia dipaksa oleh orang tuanya untuk masuk pondok pesantren agar amira dapat menjadi perhiasan dunia akhirat nantinya. Selama hidup dirumah amira tidak tentu arah. M...