part 27

13 1 0
                                    

Beberapa hari telah berlalu dimana amira merasa kesepian tanpa ustadz mas suaminya. Kini ayah amira sudah diperbolehkan untuk pulang dan amira merasa bahagia setelah melihat papanya kembali sehat. Namun disamping itu ia merindukan sesosok ustadz yang sangat ia sayang

Amira duduk terdiam ditepi ranjangnya saat ini, pikirannya masih berputar beberapa waktu yang lalu dikala ustadz selalu disamping nya.

*****

Semua urusan ustadz dzaky di pesantren sudah selesai dan jam pengajaran juga telah selesai.

Ya seperti biasanya banyak santriwati yang masih mencuri pandang melihat ustadz dzaky bahkan diantaranya juga ada yang ber angan menjadi istri ustadz dzaky. Meskipun kenyataannya tidak mungkin.

"Assalamu'alaikum zakiya"  Ucap haliza seorang santriwati

"Ya Wa'alaikumussalam" Jawab zakiya cuek

Bukannya bersikap sombong, tapi zakiya tau bagaimana sifat dari orang yang ditemuinya saat ini.

Haliza langsung duduk disamping zakiya, bahkan tanpa malu menanyakan keberadaan ustadz dzaky

"Kiya, kamu kan adiknya ustadz dzaky pasti kamu tau dong tipe untuk abang kamu? Kasi tau aku dong"  Ungkap haliza

"Oh yang pasti bukan kamu lah" Ucap zakiya langsung to the point

Mendengar itu yuna dan juga aysi menahan agar tidak tertawa, melihat wajah haliza itu terlihat malu dan kesal.

"Lagian mana mau aku punya kakak ipar kaya kamu" Tambah zakiya

Haliza mendengar itu langsung pergi dengan wajah masam, sementara zakiya merasa puas bisa melindungi ustadz dzaky dari godaan perempuan gatel itu.

Rencananya ustadz dzaky hari ini mau kembali ke rumah amira karena semua pekerjaannya sudah selesai.

Amira yang sedari tadi yang duduk diam ditepian ranjang dibuat kaget dengan seseorang menggema memanggilku

"Amiraaa, kamu dimana? "

"Sayang" Panggilannya lagi. Merasa dicuekin ustadz dzaky langsung menuju kamar amira dan duduk disamping nya.

"Apasih sana pergi, ustadz dah nggak sayang sama amira"

"Jangan marah"  Bujuk ustadz dzaky

"Astaghfirullah jangan cemberut gitu, bisa-bisa nanti saya hilaf__" Belum sempat ustadz dzaky menyelesaikan kalimat nya amira langsung menatap ustadz dzaky tajam.

"Au ah, amira lagi kesel sama ustadz"

"Sudah saya bilang jangan buat saya hilaf melihat wajah kamu  atau nanti saya benar-benar hilaf"

Ustadz dzaky merasa sakit diperutnya kini karena baru saja mendapatkan cepitan kepiting dari amira.

"Nggak usah macem-macem, kalau kalau gitu lagi amira retakkan ginjal ustadz" Ancaman amira terdengar mengerikan

Melihat ustadz dzaky yang terus menerus mengusap perutnya amira merasa bersalah. Pasti sakit sekarang perut ustadz

"Ya Allah roti sobek nya merah merah"  Lirih amira

"Pasti sakit ya ustadz? Maaf " Lirih amira sambil mengusap usap perut ustadz dzaky

"Enggak apa-apa sayang" Balas ustadz dzaky yang langsung memeluk amira

"Astaghfirullah" Ucapan seseorang yang berhasil membuat mereka kaget.

Siapa lagi kalau bukan wahyu. Abangnya amira yang kini berada di ambang pintu kamar amira

"Kalau mau mesra-mesraan jan dibuka pintunya dong, kan kaget gue yang gak sengaja liat"  Ujar wahyu

"Sirik, bilang boss" Sahut amira. Amira dan wahyu memang seperti itu kalau jauh saling merindu tapi kalau dekat layaknya kucing ama tikus

"Makanya bang cari calon sana, jan ngejomblo terus nggak mupeng apa liat mira berduaan dan mesra sama suami mira, emang abang mau jadi bujang lapok"  Timpal amira sambil terkekeh ketawa

Ustadz dzaky hanya diam saat melihat dua orang saling adu argumen saat ini. Sesekali ustadz dzaky tersenyum melihat tingkah kakak beradik ini

"Bodoamat, amira males ngomong sama abang" Ucap amira yang langsung pergi ke dapur

"SABAR YA ALLAH, ORANG SABAR ISTRINYA DUA,iya kan ustadz"  Ledek galang

"Ustadz gak usah ngangguk, awas aja kalo ngangguk" Ancam amira

"Istri lo posesif ya" Ujar wahyu

"Bang wahyu nggak usah ajarin suami amira, yang aneh aneh"!!!!

Suara amira kembali terdengar. Membuat dua orang laki-laki itu terdiam dan tertawa sendiri 😊😊

TAKDIRKU MEMILIHMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang