part 18

17 2 0
                                    

Dengan ekspresi sedikit bingung, amira berusaha mencari jawabannya langsung dari ustadz taufiq

"Maksud ustadz apa ya" Tanya amira

Bukannya menjawab malah tersenyum sungguh senyuman ustadz taufiq sangat indah untuk dipandang

"Assalamualaikum semuanya" Ucap yuna yang entah sejak kapan dia berada di samping amira. Yuna merupakan salah satu teman kepercayaan amira yahh walaupun beda kamar di asramanya

"Wa'alaikumussalam" Balas ustadz taufiq dan juga amira bebarengan

"Iya sudah kalau begitu saya permisi dulu" Ucap ustadz taufiq

Ustadz taufiq pergi tanpa memberikan jawaban dari pertanyaan amira. Tadi ustadz taufiq yang hanya tersenyum sekarang yuna yang juga senyum senyum tidak jelas pada amira

"Kenapa kamu sih yuna? " Heran amira

"Mir, aku punya feeling deh soal kamu sama ustadz taufiq" Ujar yuna

Amira menaikan sebelah alisnya

"Kalian berdua kalau dilihat cocok tau. Kayanya ustadz taufiq juga suka sama kamu.dan aku rasa ustadz taufiq mau mengkhitbah kamu untuk jadi istrinya" Lanjut yuna

Whattt! Big no! Itu lebih mustahil lagi dan tidak akan pernah terjadi.

" Ngaco kamu yuna, nggak usah ngarang deh" Ucap amira kesel.

"Lho, harusnya kamu aminkan lah, ustadz taufiq tu kan baik, sholeh, ganteng pula" Ucap yuna

" Masih kalah ganteng sama mas suami gue" Batin amira

Ya, jika apa yang dikatakan yuna itu benar, bukan salah ustadz taufiq yang memiliki buat baik untuk amira. Karena amira sendiri yang meminta agar statusnya sekarang ini dirahasiakan terlebih dulu. Tapi jika masalah setia sudah pasti amira tetap setia sama satu laki-laki yang kini menjadi suaminya.

"Hmmmm" Balas amira

"Mir, aku serius tau" Ucap yuna sedikit cemberut.

*****

Butuh banyak alasan bagi amira untuk bisa bertemu suaminya saat ini

Amira membuka pintu kamar ustadz dzaky. Tidak terkunci. Amira langsung masuk dan tidak menemukan orang yang dicarinya

Amira memilih untuk menyandarkan tubuhnya dibagian kepala ranjang, matanya sibuk memperhatikan ke segala arah ruangan saat ini. Sampai akhirnya matanya tertuju pada satu arah.

"Metang metang punya roti sobek, pamer pamer sembarangan" Ucap amira

Ustadz dzaky menaikkan sebelah alisnya "daya tidak makan roti sobek" Ucapnya

"Amira, sudah siapkan baju untuk ustadz, umi bilang hari ini ustadz akan pergi keluar" Ucap amira

"Iya , begitu juga dengan kamu" Tambah ustadz dzaky

"Tapi, umi bilang tidak begitu"

"Ya, itu memang benar, tapi saya menginginkan kamu ikut" Ucap ustadz dzaky meminta untuk amira bersiap siap

Tidak butuh waktu lama untuk amira bersiap. Tidak ada polesan make up diwajah amira hanya lip balm yang amira gunakan, itu juga agar bibirnya tidak terlihat kering dan juga pucat

*****

Ustadz dzaky memarkirkan mobilnya dan tiara langsung turun dari mobilnya.

"Sayang" Panggil ustadz dzaky yang membuat amira kaget

"Iya"

Di luar dugaan, ustadz dzaky menggandeng tangan amira sungguh lagi lagi hal ini membuat amira deg degan

"Ustadz dzaky sudah sampai, sejak tadi ustadz dan keluarga sudah ditunggu didalam " Ucap seorang laki-laki

Amira hanya menyimak pembicaraan mereka, sepertinya antara dzaky dan orang itu sudah mengenal lama.

Kaki amira terus melangkah kedalam ruangan yang cukup besar, entah kenapa amira merasa semua mata justru tertuju padanya dan ustadz dzaky

"Ustadz" Panggil amira pelan namun masih bisa didengar oleh ustadz dzaky.

"Hmmm"

"Bisa lepaskan gandengan ini, mereka semua melihat kearah kita" Ujar amira

"Biarkan saja, saya tidak ingin melepaskannya" Balas ustadz dzaky.

Kini amira dan juga ustadz dzaky menepati tempat duduk yang sudah disediakan

Hari ini ustadz dzaky dan keluarga memang pergi untuk menghadiri acara pernikahan teman kecil dari ustadz dzaky.

"Maaf kak, ustazah zira sudah menunggu di dalam katanya mau bertemu dengan kakak " Ucap perempuan yang sebenarnya seumuran dengan amira

Amira menunjukkan dirinya memastikan kalau memang dia yang dimaksud

"Iya, mari saya antarkan ke tempat ustazah zira" Ucapnya amira melihat kearah ustadz dzaky sampai akhirnya ustadz dzaky mengangguk

*****
"Ustazah nazira" Panggil amira melihat wanita yang kini sedang diriasi dengan cantik

Ustadzah nazira langsung heboh melihat kedatangan amira. Bahkan langsung menarik amira duduk disamping nya

"Aku sudah tau tentang kamu, ustadz dzaky yang cerita" Ucap ustazah nazira

Amira sedikit kikuk, mungkin karena ini pertama kalinya amira bertemu dengan ustazah nazira

"Mbak boleh minta tolong make-up in juga nona amira, saya mau dia jadi bridesmaid saya. Ucap nazira

" Jangan ustazah, amira gini aja"

Ucapan amira mendapatkan penolakan dari ustazah nazira. Dan kali ini dia hanya pasrah yang bisa amira lakukan saat MUA merias wajah amira. Sungguh diriasi seperti ini membuat amira mengantuk

"Masya Allah Mir, kamu cantik banget" Puji ustazah nazira

Amira menatap dirinya dicermin

Eh lo siapa? Bidadari darimana ini cantik sekali hihihihi. Amira tertawa geli dalam hatinya.

TAKDIRKU MEMILIHMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang