part 8

15 2 0
                                    

    Malam hari ini seperti biasa dzaky beserta keluarga menyempatkan waktu untuk berkumpul bersama berbincang diselingi tawa diantara mereka

"Abi" Teriak zakiya yang membuat semua orang terkejut

"Ada apa nak, kenapa kamu teriak teriak gitu bukannya mengucapkan salam dulu, tapi kamu malah teriak teriak " Tegur abi yusuf

"Maaf bi, soalnya kiya lagi panik, teman satu asrama kiya sakit badannya panas banget bi" Ucap Zakiya panik

"Iya udah kalau gitu umi ikut kamu, kita lihat keadaannya"

Mereka langsng pergi ke asramanya menemui amira yang sedang sakit benar saja badan amira sangat panas wajahnya pucat pasi bahkan tubuhnya juga menggigil

"Dingin" Kata amira dengan suara lemah. Padahal sekarang sudah 3 selimut menutupi tubuhnya tapi masih saja membuat amira kedinginan

"Amira, kamu minum obat dulu ya" mona membangunkan amira menyuruhnya untuk minum obat

"Umi, amira nggak mau minum obat rasanya pahit. Amira nggak suka "  Ujar amira

Berkali-kali mona membujuknya supaya mau meminum obat. Agar kondisinya cepat membaik

Akhirnya dengan terpaksa amira mau menurut juga, meminum obat setelah itu amira memilih untuk istirahat yang ditemani  temannya mona, devi dan tasya

*****

Paginya seperti biasanya amira melakukan rutinitas nya belajar di pesantren, tapi kali ini sebenarnya hari yang paling amira tidak suka karena hari ini adalah hari jam belajarnya pak timmi. Pak timmi dikenal dikalangan santri sebagai guru egois yang tidak segan segan menghukum santrinya yang tidak mau mengikuti perintahnya walaupun perintah dan akan mempermalukan anak anak yang tidak disukainya

Amira berjalan dengan cepat sambil membawa buku paketnya

"Telat deh gue, tuh kan bener gue telat mending nggak usah masuk aja deh" Belum sempat meloloskan diri pak timmi sudah lebih dulu melihat keberadaan amira

"Mau kemana kamu? Kamu tau kan saya paling tidak suka kalau ada salah satu murid saya yang sering terlambat pelajaran saya"

"Ya maaf gue terlambat karena kesiangan.. Kayaknya elo enggak pernah ngerasain aja, lo aja dulu lebih parah dari gue  sekarang aja lo sok jadi guru.. Guru yang gada etika" Bantah amira

"Jaga mulut kamu" Marah pak timmi

" Bapak jaga juga dong kelakuan bapak, jan seenaknya berbuat sesuka hati.. Sok baik di depan  guru guru lain padahal bapak jahat bapak mau ngerusakin ni pondok.. Ngaku aja lo pak.gue dah tau kok semua akal licik bapak"ketus amira dengan tegas

Sebenarnya banyak dikalangan santri yang tidak suka dengan perlakuan pak timmi yang semena mena.namu apa boleh buat santri lain tidak berani membantah nya karena diancam oleh pak timmi akan dipermalukan si depan Orang banyak.

Pak timmi membawa amira kearah lapangan.

" Nih guru satu kiler banget sih, harusnya kan ditanya dulu jan seenaknya menghukum " Batin amira

Belum satu jam amira menjalankan hukumannya, wajah amira mulai terlihat pucat bahkan penglihatannya juga mulai terlihat buram, keringat dingin terus menerus membasahi wajahnya.

Saat itu juga terdengar suara deheman dari arah belakang amira. Amira langsung melihat kearah sumber suara tadi mendapati ustadz taufiq berada dibelakang nya

"Pagi amira" Ucap taufiq

Tidak sempat membalas sapaan ustadz taufiq tiba-tiba...

BRUKKKK

"Astaghfirullah amira"

Amira jatuh pingsan di hadapan ustadz taufiq, ustadz taufiq sangat panik.. Dan memanggil beberapa santriwati yang lain.

*****
Zakiya menjelaskan semua tentang amira kepada ustadz taufiq .. Dan dya juga melaporkan tentang bagaimana perlakuan sikap pak timmi dibelakang Guru guru yang lain. Dan akhirnya dewan guru termasuk kyai yusuf memutuskan untuk mengeluarkan pak timmi.

Amira kembali ke asrama setelah merasa membaik, amira masih saja memikirkan ucapannya waktu itu ia berani mengutarakan perasaannya dengan laki-laki yang banyak dikagumi oleh santriwati di pesantren ini.

Langkah amira terhenti saat kedua matanya melihat dia orang saling berbincang didepannya tidak lain adalah ustadz taufiq dan ustadz dzaky

Ada dua pilihan untuk amira saat ini, antara amira memutar balik atau amira tetap jalan melewati kedua ustadz didepan nya

Amira memainkan jarinya menetukan pilihan dengan jari jarinya.

"Lewati, nggak, lewatin, nggak, lewatin. "

"Ah bodohlah, bismilah" Ucap amira memutuskan pilihannya

Asyifa langsung menarik amira sebelum amira sempat berpapasan dengan dua ustadz didepannya

"Mir, kamu harus anter aku. Ini penting" Ucap asyifa

"Kemana sih? " Tanya amira

Tanpa memberi jawaban asyifa  langsung menarik amira untuk mengikuti nya, alhasil amira tidak bertemu kedua ustadz tadi.

                                  😊😊😊😊😊

TAKDIRKU MEMILIHMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang