part 14

16 3 0
                                    

Malam ini pertemuan keluarga kembali diadakan antara keluarga ustadz dzaky dan keluarga anisah. Pertemuan dua keluarga tidak lain ingin membahas masalah pernikahannya.

"Saya ingin pernikahan ini cepat terjadi, saya tidak ingin timbul fitnah kedepannya" Ucap pak anwar ayahnya anisah

"Ya, saya pun menginginkan hal yang sama, tapi kita serahkan semua sama Allah. Karena Allah memiliki kehendak manusia hanya bisa merencanakan" Ucap kyai yusuf

"Iya benar pak kyai, semoga Allah lancarkan semua"

"Aamiin"

*****

Lain hal nya dengan amira. Amira berusaha fokus mengingat hafalannya saat ini, tidak seperti santriwati lainnya yang menghafal sambil dilantunkan, amira lebih memilih menghafal dalam hati

Amira membuka matanya bahkan nampak wajah frustasi diperlihatkan oleh amira.

Amira menghembuskan nafas kasar.  "Astaghfirullah, kenapa lupa terus sih. "

Amira kembali berusaha fokus, menarik nafas dalam dalam dan kembali mengingat hafalan yang sudah amira hafalkan.

Tapi tunggu, sesuatu muncul dalam otak amira, mungkin kalau tiara pergi ke tempat ternyaman di pesantren ini.

"Kenapa nggak disana aja, "ucap amira

*****

Amira sampai ditempat ternyaman menurutnya, salah satu tempat yang menjadi favorit amira di pesantren. Tapi danau yang tidak terlalu banyak orang yang mendatangi nya.

Amira duduk dipondok yang tepat menghadap danau, hembusan angin yang mengenainya dibiarkan begitu saja  sesekali amira menghirup udara bebas yang ada disana bahkan tanpa terasa senyuman terukir diwajah amira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Amira duduk dipondok yang tepat menghadap danau, hembusan angin yang mengenainya dibiarkan begitu saja  sesekali amira menghirup udara bebas yang ada disana bahkan tanpa terasa senyuman terukir diwajah amira.

"Oke amira, bismillah kamu bisa hafal semuanya" Amira kembali menghafal al Qur'an nya

Sementara itu tanpa sepengetahuan amira orang tuanya kini dalam perjalanan menuju kepondok pesantren, menengok keadaan amira, cukup lama mereka tidak bertemu dengan amira

"Pa, menurut papa, amira senang nggak kalau kita jenguk mendadak gini" Tanya bu fatma

Pak amir tersenyum atas pertanyaan tadi

"Aku yakin, amira pasti senang. Aku harap amira sudah berubah sekarang" Ujar pak amir dengan penuh harap

Tidak hanya kedua orangtuanya saja yang datang tapi wahyu, abangnya amira juga ikut serta

"Abang penasaran pah, gimana penampilan amira sekarang" Ucap wahyu

Amira terus menerus berusaha untuk menghafal ayat demi ayat dalam al Qur'an berkali-kali amira lupa amira lupa saat itulah keinginan amira untuk bisa hafal semakin kuat

"Assalamu'alaikum ustadz" Ucap salah satu santri

"Wa'alaikumussalam" Balas dzaky kembali melanjutkan tujuannya

TAKDIRKU MEMILIHMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang