—🦩—
Setelah kejadian kemarin, [Name] benar-benar pusing dan jatuh sakit. Memang tidak parah, tapi itu sedikit menghambat aktivitas sehari-harinya. Tapi ambil saja sisi baiknya, dia bisa berleha-leha selagi dia mau.
Saat ini dia sedang membaringkan tubuhnya dengan berbalut penuh selimut dan termometer pengukur di mulutnya. [Name] hanya menginginkan tidur hari ini, tanpa ada bocah penganggu yang sekarang terus-terusan bertanya tentang dirinya.
Sungguh dia benar-benar ingin istirahat dengan cara mati saja rasanya. Ya mungkin itu lebih baik.
"Apa [Name]-san tertular penyakit kemarin?"
"Sudah kuduga! Itu menular-dasuyan!"
"Ahhh! Tidak apa [Name]-san akan mati?"
"HUAAAAA [NAME]-SAN JANGAN MATI, KAMI MOHONN"
[Name] yang mendengar suara dua bocah penggangu itu kembali berdecak sebal. Dirinya bangkit terduduk dengan rambut yang kusut dan mata sembab. Hidungnya bahkan sesekali mengeluarkan air karena kedinginan.
"Berisik! Siapa yang menyuruh mereka berteriak di depan pintu?!"
"Fufufu biarkan saja, kau sebaiknya istirahat..."
"dan kau! Burung sialan, sebaiknya kau pergi dari sini"
"tidak mau"
[Name] menggeram marah, burung sialan ini benar-benar tidak mau membiarkannya sendiri bahkan sedetikpun. Burung brengsek itu sedari tadi hanya diam sambil memandangnya dengan tersenyum, atau mungkin bisa dibilang itu bukan senyuman tapi seringai.
Doflamingo menarik dirinya dari hadapan [Name] setelah puas mengerjai wanita itu, melangkah ke arah pintu yang masih di iringi dengan suara berisik dua bocah, dirinya sedikit berteriak memerintahkan mereka untuk pergi. Sampai ruangan itu akhirnya kembali hening dengan hanya berisikan [Name] dan seekor unggas.
"kau istirahatlah, aku akan membaca disini"
"MEMANG ITU YANG AKAN AKU LAKUKAN!"
[Name] langsung menarik selimutnya dan berbaring di kasur kembali, tanpa memperdulikan doflamingo yang kini tertawa kecil. Menertawakan sikapnya, doflamingo duduk dan memilih membaca sebuah buku tentang kota putih, mengabaikan mainannya sejenak untuk beristirahat dan pulih. Dirinya tak lupa menyiapkan sebotol beer untuk melengkapi kegiatan yang dilakukan.
Sementara Doflamingo sibuk dengan urusannya, [Name] sendiri sibuk dengan tidurnya. Hari ini dia sedikit selamat dari seekor unggas, entah jika besok. Ah atau mungkin saat dia bangun.
—|🦩
Seorang bocah dari kota putih bernama Trafalgar Law, dia sedang menundukan diri mencari sesuatu diantara tumpukan sampah. Pembicaraan kemarin dengan Sang Kapten Doflamingo dan para petingginya membuatnya semakin berambisi untuk menjadi seorang petinggi. Di umur yang masih bocah itu mimpinya cukup besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Piece | Doflamingo x Reader |
RandomIblis surga dan seorang manusia, dan ini cerita bagaimana mereka disebut pasangan dari neraka. cerita ini hanyalah sebagian kecil dari hayalan penulis. Mungkin anda akan terbawa suasana atau mungkin juga tidak, semua tergantung cara pandang pembaca...