Iblis surga dan seorang manusia, dan ini cerita bagaimana mereka disebut pasangan dari neraka.
cerita ini hanyalah sebagian kecil dari hayalan penulis. Mungkin anda akan terbawa suasana atau mungkin juga tidak, semua tergantung cara pandang pembaca...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selama corazon dan law pergi, keluarga yang lain lebih memilih mengabaikan dan meneruskan pekerjaan gelap mereka. Terus mencari pemasaran buah iblis yang sedang di rahasiakan, beruntungnya doflamingo mendapatkan koneksi tentang bagaimana dan dimana buah iblis tersebut berada. Mereka akan segera melakukan transaksi yang di butuhkan.
[Name] saat ini sedang berdiam dan berendam di kamar mandi kapal. Mereka sedang berlayar untuk melakukan transaksi buah iblis. Sebelumnya doflamingo telah mengajaknya untuk ikut menghubungi corazon setelah hampir setengah tahun tidak ada kabar.
[Name] memilih untuk tidak ikut dalam pembicaraan itu dan memilih menikmati waktunya dengan berendam sambil menghisap cerutu. Tentu saja tanpa sepengetahuan doffy.
"Hah...tidak kusangka anak itu masih saja ceroboh"
Dia kembali mengingat bagaimana pertama kali dirinya bertemu donquixote bersaudara. Sungguh tidak terasa jika saat ini mereka benar-benar berbeda tujuan satu sama lain, padahal sepertinya dulu mereka saling bekerja sama dan menyanyangi.
"Kuharap apapun keputusan corazon, doffy tidak akan membunuhnya...."
[Name] kembali teringat percakapannya dengan corazon dua tahun lalu, ketika dia sebenarnya hanya menebak dan ternyata sebuah kenyataan. [Name] sudah menawarkan untuk bekerja sama tapi corazon menolak dan memilih menjalankan rencananya sendiri. Bagaimanapun [Name] tidak mau memaksakan kehendak, tapi setidaknya seharusnya dia menendang kepala corazon sebelum pergi setengah tahun lalu.
—Flashback—
Semua orang saat ini sedang pergi melakukan tugas kecuali [Name]. Hari ini dia memutuskan untuk melimpahkan tugasnya pada law, biar saja anak itu tau rasanya bagaimana menjalankan tugas yang berat. Setidaknya dia berharap bocah itu tidak mati tertembak atau terpotong saat kembali.
Kebetulan sekali, di rumah hanya ada dirinya dan corazon yang tidak ikut dengan alasan terluka. Jika kalian bertanya kenapa dia terluka, maka jawabannya adalah karena dirinya sendiri bukan musuh atau sipapun.
[Name] berjalan ke arah kamar corazon dan langsung membuka pintunya begitu saja. Dirinya harus berbicara empat mata tentang pemikirannya beberapa bulan kemarin. Sesaat setelah membuka pintu terlihat bahwa corazon sedang kesusahan dengan memasang bajunya.
"Corazon, aku ingin bicara denganmu"
CTAKKK
Suara terkejut dan terjatuh di dapat dari pria tinggi itu, dirinya terkejut melihat [Name] yang kini telah berdiri di depan pintu sambil membawa dua buah cangkir di tangannya. Hei berbicara itu perlu dengan minuman agar lebih baik.
Corazon memiringkan wajahnya seakan bertanya, mengapa dia datang.
"sebaiknya kau pakai bajumu terlebih dahulu sebelum aku mengajakmu bicara"
