Episode 25

1.7K 239 16
                                    

—🦩—

Sebelumnya Doflamingo membawa [Name] menghilang pergi dari hadapan Brilliantza

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelumnya Doflamingo membawa [Name] menghilang pergi dari hadapan Brilliantza. Membuat putri mereka dilanda kebingungan dengan wajah ketidakpastian. Mereka memang perlu tempat untuk berbicara empat mata. Tentu saja doflamingo memilih tempat yang sepi serta kedap suara.

Sebuah kamar yang memang hanya di khususkan untuknya. Para petinggi bahkan tidak dia perkenankan masuk kesana. Bayangan doflamingo menghilang dan kembali untuk melakukan kepentingannya. Meninggalkan [Name] dan Doflamingo yang asli dengan keadaan saling menatap dalam diam.

"Wajahmu terlihat kesal [Name]..."

"Itu karena kau burung brengsek!"

Doflamingo berjalan mendekati wanita itu, membuat [Name] tetap diam di tempatnya tanpa merasa takut. Burung ini pasti tidak akan berani padanya, bahkan jika berani dia tinggal menendang saja kepalanya hingga putus.

Berdiri tepat di hadapan [Name] membuat doflamingo sedikit menundukkan wajahnya. Tepat di hadapan wajah wanita itu, sedetik kemudian dirinya meletakkan kepalanya begitu saja di leher [Name]. Membuat wanita itu menarik alis bingungnya, tangannya bahkan sudah siap untuk memukul kepala si burung.

"bisakah kau diam sebentar huh?" Doflamingo mengikat tangan [Name] menggunakan benangnya, yang tadi akan memukulnya begitu saja. Pria itu terus menenggelamkan kepalanya, sedikit menunduk untuk dapat menyamai tinggi [Name].

Melihat kelakuan doflamingo yang aneh, membuat [Name] menghela nafas. Tangannya dia paksakan untuk lepas dari benang doflamingo, meletakkannya di kepala pria itu. Sedikit memukulnya dan mengelusnya pelan kemudian. Apa sebegitu lelahnya dia sampai seperti ini?

"Sepertinya banyak yang aku lewatkan ya doffy..."

"Hmmm tidak sebanyak aku yang melewatkan pertembuhan bocah itu...."

[Name] melirik sejenak, nafasnya dia hembuskan. Tangannya menarik wajah doflamingo untuk menjauh dari lehernya, menangkup wajah itu dan membuatnya berhadapan dengan wajahnya. Terlihat bahwa doflamingo menatapnya dengan raut datar, tidak terkekeh ataupun menyeringai seperti tadi pertama bertemu.

Pria itu sepertinya sungguh kelelahan dengan semua hal termasuk karena ketidak hadiran [Name]. Selama hampir 16 tahun, yang dia lakukan hanya melamun. Tidak sering, tapi akan disaat-saat tertentu.

"Yaa kau bahkan melewatkan kelahirannya"

"Begitukah, sayang sekali..."

Doflamingo terdiam membiarakan [Name] memegang wajahnya. Membiarkan dirinya merasakan bagaimana lembutnya tangan wanita itu, dengan mata yang saling menatap satu sama lain. [Name] merasa cukup terbiasa sekarang, sejak awal pria ini memang penuh dengan rahasia.

Jika tidak diberikan stimulus untuk membicarakannya, maka tidak akan dia bicarakan. Membuat [Name] harus memikirkan terus kata-kata yang cocok untuk menguak semua rahasia milik doflamingo. Walaupun sebenarnya dia sudah tau hampir semua rahasianya.

One Piece | Doflamingo x Reader | Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang