Dream 7

151 19 1
                                    

Sekarang sudah jam pulang sekolah. Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Naren tadi, mereka berempat memutuskan untuk pergi ke supermarket yang berada tidak jauh dari sekolah mereka, dengan mobil Alfian tentu nya.

Sesampainya disana mereka langsung berpencar mencari barang yang mereka perlukan. Alfian dengan Naren dan Jenandra dengan Naresh.

"Mau beli apa aja yang?" tanya Alfian yang berada di belakang Naren.

Naren berhenti di depan rak yang penuh dengan berbagai macam snack. Ia diam sembari berpikir snack mana yang akan ia ambil.

"Ambil semua aja yang daripada kamu bingung mau ngambil yang mana." ucap Alfian tiba-tiba.

"Gak ah. Aku ga bawa uang lebih."

"Aku yang bayar."

"Bener?" Alfian mengangguk.

Melihat pacarnya mengangguk Naren segera mengambil semua yang ia suka, tanpa ada yang terlewat. Enak memang punya pacar kaya.

Lima belas menit mereka habiskan untuk berkeliling disana. Troli yang dibawa Alfian tadi sudah penuh dengan belanjaan milik pacarnya. Akhirnya mereka menyudahi acara berbelanja mereka dan menuju kasir untuk membayar semua.

Selesai membayar Alfian dan Naren langsung menuju ke tempat dimana ia menaruh mobilnya.

"Jenan sama Naresh kok lama ya?" tanya Naren ke Alfian yang sedang meminum kopi kalengnya.

"Itu mereka." sahut Alfian sambil menunjuk kearah dua orang yang sedang menuju ke arah mereka.

Naren mengangkat kepalanya yang sedari tadi menunduk; memainkan ponsel, untuk melihat ke arah yang ditunjuk oleh pacarnya.

Tok tok tok

Jendela disebelah kursi pengemudi di ketuk pelan saat keduanya sudah sampai di samping mobil Alfian. Alfian yang mengerti langsung saja membuka bagasi belakang mobilnya untuk menyimpan barang belanjaan mereka.

"Banyak bener kalian belanja." ucap Naren begitu saudara dan temannya memasuki mobil.

"Titipan Papa Taeyong itu, punya kita mah cuma 2 kantong aja." sahut Naresh.

"Kita langsung pulang?" tanya Alfian tiba-tiba, yang dibalas anggukan oleh ketiganya.

- DREAM -

Jam menunjukkan pukul 9 malam dan mereka semua baru tiba dikediaman Adhitama. Tadi sebelum pulang mereka mampir ke salah satu cafe milik salah satu teman orang tua mereka.

Mereka segera menuju ke kamar masing-masing untuk menyiapkan barang bawaan yang akan dibawa untuk study tour besok.

Alfian dan Jenandra memutuskan untuk menginap malam ini, karena besok pagi-pagi sekali harus sudah berada di sekolah. Kebetulan kediaman Adhitama dan SMA tempat mereka bersekolag tidak terlalu jauh.

"Naren." panggil Alfian

Naren menoleh mendapati Alfian yang sedang berbaring di kasurnya, "Kenapa Al?"

"Gimana kalau semua yang kita lakuin ini nggak bener bener terjadi?" Alfian bertanya sambil menatap langit-langit kamar Naren.

Yang ditanya menatap bingung kearah Alfian, "Maksud kamu?" tanya Naren balik.

Alfian menggeleng, "Ah nggak. Anggap aja aku gak pernah nanya gitu ke kamu."

"Aneh."

Setelah itu Naren melanjutkan kegiatan memasukan bajunya ke dalam tas. Untuk bawaan Alfian dan Jenandra, tadi sore sudah diantarkan oleh supir mereka ke rumah Adhitama.

Tok Tok Tok..

Suara ketukan pintu memecah keheningan kamar Naren. Alfian beranjak untuk melihat siapa yang mengetuk pintu.

"Ngapain lo kesini?" tanya Alfian saat melihat siapa yang mengetuk pintu.

"Diajak main PS sama Ayah, ikut gak?" ucap Jenandra.

Alfian melirik kearah Naren sebentar untuk meminta ijin, "Yang boleh?" tanya Alfian yang diangguki oleh kekasih mungilnya.

Melihat anggukan dari sang kekasih, Alfian langsung keluar kamar lalu menuju ke arah ruang keluarga tempat dimana Yudha menuggu mereka berdua.

- DREAM -

Sekarang sudah pukul 12 malam. Itu artinya mereka bertiga sudah menghabiskan 4 jam untuk bermain game.

"Kak." panggil Winata saat melihat suami dan kedua pacar anaknya tengah asik bermain game.

Yudha yang merasa dipanggil lantas menoleh kearah sumber suara, "Win, kok kamu belum tidur?" tanya Yudha sambil berjalan mendekati Winata.

"Kebangun, aku haus mau ngambil minum." jawab Winata.

"Oh yaudah, abis ini kamu langsung tidur lagi ya. Kakak mau beresin itu dulu sama anak-anak." ucap Yudha yang dibalas anggukan oleh Winata. Setelah itu Yudha kembali ke ruang keluarga untuk membereskan kekacauan yang mereka buat.

"Al, Jen. Udahan dulu, lanjut kapan-kapan aja. Ini udah larut, bukannya besok kalian harus berangkat pagi-pagi ya?"

Alfian langsung melirik jam yang terpajang di dinding, sudah jam 12 lebih 15 menit.

"Iya Yah. Yaudah kita beresin ini dulu baru kita tidur." ucap Jenandra yang diangguki oleh Yudha dan Alfian.

Sekitar 10 menit mereka bersih-bersih, akhirnya selesai juga. Lalu mereka semua beranjak menuju kamar masing-masing untuk beristirahat.

— DREAM —

chap ini maksa banget. otak sy udh buntu gak ada ide, tapi pngn bngt update🤯🥲

btw, makasi buat yang udah baca cerita gak jelas ini🙆‍♀️

dream - guanren [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang