Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh siswa kelas 12 SMA 2, hari dimana mereka akan melakukan studi tour ke Yogyakarta.
Seluruh siswa kelas 12 sudah berkumpul di lapangan basket, mereka semua diberi arahan terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam bus masing-masing. Para siswa dibebaskan untuk menaiki bus yang mana saja.
Selesai dengan arah-arahan yang diberi oleh kepala sekolah dan wakil kesiswaan, mereka berdoa terlebih dahulu sebelum berangkat ke tempat tujuan.
Naren dan teman-temannya termasuk Alfian dan Jenandra berada di bus nomor 2.
"Naren duduk sama gue." kata Naresh begitu mereka semua memasuki bus.
"Eits tidak bisa bestie. Naren sama gue, lo sama Jenan aja sana." ucap Alfian menyahuti perkataan Naresh sambil menarik tangan Naren untuk duduk di kursi bagian belakang.
"Udah lah yang, mending kita nyari tempat duduk keburu diambil nanti sama yang lain." ucap Jenandra mengajak kelinci manisnya ini untuk duduk. Mereka duduk di depan Naren dan Alfian.
Naresh cemberut, entahlah rasanya hari ini dia ingin sekali bermanjaan bersama kembarannya. Hal itu dilihat oleh Naren ketika Naresh menuju kursinya.
"Na, kenapa mulutnya dimajuin gitu?" tanya Naren.
"Gue pengen duduk sama lo Ren. Kasi tau dong si tiang ini biar dia duduk sama Jenan." rengek Naresh.
Naren menoleh ke arah pacarnya, "Al, gimana?" tanya Naren yang dibalas gelengan oleh Alfian.
Bibir Naresh melengkung ke bawah, matanya berkaca-kaca persis anak kecil yang tidak di beri permen oleh ibu nya. Gimana pun kedudukan Naresh tetep jadi adik dari Naren yang kalau gak diturutin pasti bakal nangis.
"Sayang duduk yuk, bus nya udah mau jalan." bujuk Jenandra. Naren menggeleng, dia tetap kekeh mau sama Naren. "Nanti deh kamu tidur sama Naren ya. Sekarang biarin aja Alfian sama Naren."
Naren mengusap air matanya yang hampir terjun lalu menatap Naren. "Pokoknya nanti lo harus sekamar sama gue."
"Iya iya, kita berempat sekamar nanti."
- DREAM -
Jam menunjukkan pukul 12 siang, mereka semua memutuskan untuk beristirahat di rest area sebentar sebelum melanjutkan perjalanan ke Jogja.
Naren dan teman-temannya sudah duduk di salah satu warung yang ada disana.
"Kalian mau apa?" tanya Haekal.
"Samain dah sama lo." sahut Rara. Rara ini tipe orang yang gak mau ribet mikir, jadi dia ngikutin apa yang dipesan sama teman-temannya.
"Gue juga samain aja." kata Alfian. "Kamu mau makan apa yang?" tanya nya ketika melihat Naren yang sedari tadi bengong.
"Hah? Apa Al?"
"Kamu mau pesen apa?" Alfian mengulangi pertanyaannya.
"Aku nantian aja Al, masih berasa di dalem bis ini." jawab Naren sambil menyenderkan kepalanya di bahu Alfian.
"Yaudah nanti bagi sama aku aja makannya."
Haekal berdiri dari duduknya, "Samain aja lah ya semua nya?" tanya Haekal yang diangguki semuanya. Setelahnya ia beranjak untuk memesan makanan untuk dirinya dan teman-temannya.
"Kal!! Lo ditanyain Mahen." teriak Jenandra ke arah Haekal yang sedang memesan makanan.
"Bentar!"
- DREAM -
Selesai makan mereka diberi waktu untuk beristirahat sebentar lagi sebelum melanjutkan perjalanan.
Para penghuni bus 2 sekarang sudah duduk melingkar dibawah pohon besar yang ada disana. Mereka akan menghabiskan waktu 30 menit yang diberi untuk bermain truth or dare. Rara mengeluarkan botol minum yang sudah kosong miliknya lalu diletakkan di tengah-tengah.
"Jen putar botolnya." perintah Haekal.
Jenandra langsung memutar botol tersebut dengan keras dan berhenti tepat di depan Haekal.
"T O D?" tanya Naren.
"Truth."
"Lo pernah kepikiran buat selingkuh dari Mahen gak sih selama LDR Indonesia Canada?" pertanyaan Rara mewakili semua teman-temannya.
"Selingkuh? Ada sih, tapi pas gue inget-inget gue punya pacar yang lebih ganteng daripada cowo yang mau gue jadiin selingkuhan jadi ya buat apa gitu selingkuh sama cowok yang gak seganteng pacar gue." jelas Haekal menjawab pertanyaan Rara.
"Mantap Haekal. Gue gak nyangka lo sesetia itu sama Mahen." ucap Jenandra.
"Woiya jelas."
"Dah lanjut, gue yang muter ya." kata Rara. Botol diputar dan berhenti tepat di depan Naren.
"Truth." kata Naren sebelum diberi pilihan.
"Dare dong Ren. Kan tadi Haekal udah milih truth." ucap Hyangga memprotes pilihan Naren.
"Yaudah iya dare. Apa dare nya?"
Hyangga langsung memasang senyum jahilnya. "Buat Alfian turn on."
Naren melotot, "Gila lo. Gak, gak mau gue." tolak Naren.
"Bercanda Ren. Ini aja, lo post aib lo yang ini di sg jangan dihapus, biarin ilang pas udah 24 jam." kata Hyangga sambil menunjukkan ponselnya.
"Kirim dah ke gue."
"Dah. Mana liat."
Naren menunjukkan story instagramnya ke arah teman-temannya yang langsung ditertawakan oleh mereka semua. Ya gimana gak ketawa orang fotonya Naren aja udah diedit jadi botak sama Hyangga.
"Anak-anak semua. Ayo balik ke bus masing-masing, kita lanjutkan perjalanan kita." suara Pak Cahyo menghentikan tawa mereka semua. Dengan cepat mereka membereskan barang bawaan mereka dan segera masuk ke dalam bus.
- DREAM -
(Foto yang di sg in sama Naren.)
Dah segini aja gais. Lop u all🙆♀️