6 || Little attention

1.4K 70 29
                                    


HAI

MAAF YAA BARU UP LAGI HEHE

JANGAN LUPA SHARE KE TEMEN TEMEN KAIAN YA😉

HAPPY READING☁️






Terdapat 6 murid yang sedang hormat di lapangan.
Sudah pasti itu adalah manusia manusia yang telat. Mereka adalah Anin dan Varo dkk.

"Panas banget anjir padahal masih pagi." Ucap Leon sambil mengusap keringat di jidatnya.

"Lebay lo." Kata raka dengan nada mengejeknya.

"Tau lo lebay, biasanya juga kita di hukum begini ko." Sahut Ezra.

"Lakik dong." Kata Agam.

"Heh bego, gue ga lebay tapi ini panas banget." Ucap Leon kesal.
"Lagian kita biasanya di hukum juga cuma 10 menit, sisanya kita kabur kan ga kaya sekarang." Lanjutnya.

Inti White Tiger memang sudah biasa di hukum seperti ini, tapi mereka hanya menjalankan hukumannya 10 menit saja, sisanya mereka lari ke rooftop dan membolos.

Tapi tumben sekali hari ini mereka menjalankan hukumannya lebih dari 10 menit.

"Kabur aja lah, yok." Ajaknya Leon menarik tangan Ezra.

"Kalo kabur kasian neng Anin sendirian pea." Ucap Ezra pada Leon.

"Dih ngapain kasian ama gue?" Tanya Anin.
"Kalo mau kabur mah kabur aja, gue gapapa sendirian." Lanjutnya.

"Tuh udah ayo kabur aja, neng Anin juga gapapa." Ajak Leon pada inti White Tiger.

"Lo kabur gue usir dari White Tiger." Ancam Varo.

"Yaelah bos, iye iye deh gue ga kabur." Ia takut dengan ancaman dari Varo.

Sebenarnya Varo juga mau saja untuk kabur tapi dia memikirkan gadis yang ada di sampingnya, baginya kasihan saja jika gadis itu di hukum sendirian di bawah teriknya matahari.

Lalu Varo melirik sebentar ke arah Anin. Kebetulan Anin berada di sebelahnya.

"Si Anin kenapa ya? Ko dia pucet banget?" Tanyanya di dalam hati.

"Duh gue lemes banget, ga kuat." Keluh Anin di dalam batin.

"Ohiya gua kan belom sarapan. Ayah...tolong adek, adek ga kuat..." Ucapnya dalam batin seakan-akan mengadu kepada sang ayah.

"Nin lo gapapa?" Tanya Agam.
"Lo pucet banget nin." Lanjut Raka.

"Eh, i-iya gua gapapa." Jawab Anin.

"Kalo ga kuat duduk aja neng di tempat adem." Ucap Leon pada Anin.
"Iya ga usah di paksa." Sahut Ezra.

"Gua gapapa, gua masih kuat. Ini cuma kepanasan doang santai aja." Ucap Anin sambil mengelap keringat nya.

Varo yang melihat Anin mengelap keringatnya pun jadi tidak tega. Apalagi dengan muka Anin yang kelelahan dan pucat.

"Pake!" Suruh Varo pada Anin.

Varo berinisiatif untuk mengambil topi dari tasnya lalu di pinjamkan ke Anin.

Anin yang bingung pun hanya mengangkat satu alisnya, seakan-akan bertanya?

"Biar bedak lo ga luntur." Ucap Varo.
"Takutnya nanti kulit lo jadi abu monyet." Lanjutnya.
Padahal mah memang dia takut Anin kepanasan,upss.

"Heh enak aja lo!" Ucap Anin kesal, ia tidak terima karna Varo bicara seperti itu, padahal kulitnya memang putih dari sang Pencipta.

AVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang