CHAPTER 34

1.2K 113 2
                                    

author pov

"s-sejak kapan kau disana?" tanya rose terbata.

"baru,ada apa?" jawab jisoo membuat rose bernafas lega.

"kau lama" sahut jennie.

"bahkan ini belum bisa dikatakan telat untuk makan malam" jawab jisoo sambil menyiapkan makan malamnya.

"dimana lisa?" tanya jennie.

"kenapa kau bertanya,harusnya kau yg lebih tau kan?" jawab jisoo meledek,membuat jennie menatapnya tertawa.

"jangan kau fikir aku tidak tau jen,kalian memiliki hubungan yg semakin dekat kan?"

"a-aniyo"

"jangan mengelak jendeukiii.. atau jangan jangan kau sudah memiliki hubungan lebih?"

"i wish"

"mengaku juga kan kau haha. dia bergerak terlalu lama,kenapa tidak kau saja yg menyatakannya lebih dulu?"

"kau juga samanya unnie,pergerakanmu terlalu lama" ucap jennie lalu melirik rose bersamaan dengan jisoo.

"wae?" ucap rose membuat jennie terkekeh sementara jisoo hanya tersenyum dan menggeleng kecil.

..

"annyeong" sapa lisa pada ke 3 temannya yg sedang asik menonton tv.

"kenapa pulang semalam ini?" ucap jennie.

"ini bahkan baru jam 10" jawab lisa.

"malamkan?"

"ya yaaa. maaf"

"dan kenapa tidak menghubungiku? kau bahkan tidak membalas pesanku"

"ponselku habis mati kehabisan daya nini,dan aku tadi memiliki banyak pekerjaan yg harus ku kerjakan"

"yak jendeuk,kenapa kau sangat posesif huh? tenang saja,lisamu sudah sangat mencintaimu sejak bertahun tahun lamanya perasaannya hanya untukmu. jadi dia tidak akan macam macam" sahut jisoo terkekeh bersama lisa dan rose. dan berhasil membuat pipi mandu jennie memerah.

"chunie benar. mianhe nini-yya,aki tidak akan mengulanginya lagi" ucap lisa yg berhasil membuat wajah jennie semakin memerah.

"apaapaan ini?" sahut rose.

"apanya yg apaapaan?" tanya lisa.

"kau mempunyai keberanian untuk membenarkan omongan jisoo unnie tapi kau tidak berani untuk menyatakan perasaanmu?"

"apa sebuah status itu penting untukmu?" tanya lisa yg ternyata kompak dengan jisoo.

"tentu saja" jawab rose yg ternyata kompak pula bersama jennie.

mereka ber4 pun saling menatap bergantian sebelum akhirnya tertawa bersama.

"baiklah baiklah" ucap jisoo dengan terkekeh,lalu ia berjalan ke arah meja makan untuk mengambil setangkai bunga dari vas milik jennie.

"yak bungaku!" ucap jennie.

"pinjam sebentar,besok aku ganti" jawab jisoo.

kini jisoo berdiri tepat dihadapan rose yg sedang duduk dengan wajah bingungnya menatap jisoo.

"ini mungkin terlalu tibatiba untukmu,tapi percayalah aku sudah menunggu momen ini sejak bertahun tahun lamanya. maaf karna aku selalu menjadi seorang pecundang yg hanya menutupi perasaanku. dan sebenarnya aku pun ragu untuk menyampaikannya sampai saat ini,hanya saja aku tidak ingin menjadi seorang pengecut untuk selamanya" ucap jisoo yg kemudian melirik lisa pada akhir kalimatnya.

silent (jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang