CHAPTER 35

1.4K 111 2
                                        

lisa pov

"kau menyukainya?" tanyaku pada jennie.

"tentu saja" jawabnya.

"yak bagaimana kau bisa menyukainya padahal kau tidak tau siapa pengirimnya? bagaimana jika itu bukan dariku? apa jangan jangan kau juga menyukai kiriman kiriman dari oranglainnya?"

"bodoh. aku menyukai semua yg dikirim oleh penggemarku untukku. dan yg kau kirim untukku,itu spesial. aku sangat menyukainya karna selalu datang diwaktu yg tepat,dan itu selalu berhasil menaikkan moodku"

"lalu bagaimana jik.." ucapanku menggantung

"awssss!!" teriakku sambil mengusap bagian kepalaku karna sebuah bantal yg dilayangkan oleh jisoo.

"kau terlalu bertele tele" ucap jisoo membuatku memutar malas bola mataku.

"aishhh sudahlah aku mau mandi dulu" ucapku,dan saat aku ingin beranjank dari sofa tibatiba jisoo berdiri dan mendorongku.

"tinggalkan aku berdua dengannya,aku tidak ingin kalian melihatku membunuh anak ayam ini" ucap jisoo.

"bercanda bercanda" ucapku.

aku hanya ingin menggoda mereka,mereka benar benar lucu saat sedang serius dan marah seperti ini.

ahh. sebenarnya itu alibiku,karna jujur aku sedang gugup.

"bagaimana nini-yya?" ucapku yg kini menatap ke arah jennie yg duduk disebelahku.

"lisa!!" ucap rose dengan tatapan mematikan.

aku menarik panjang nafasku,menghembuskannya sambil meraih kedua tangan jennie.

aku menatapnya,bergerak untuk berjongkok dihadapannya.

"kau tau nini-yya,sampai pada saat ini aku mencintaimu. dan sejak awal rasa itu tidak pernah berkurang sedikitpun,justru selalu bertambah setiap detiknya. kau selalu berhasil,berhasil membuatku jatuh cinta disetiap saatnya hanya dengan memandang matamu yg indah,membuatku jatuh cinta hanya karna melihat senyummu yg manis,dan wajahmu yg cantik ini" ucapku selembut mungkin sambil tersenyum ke arahnya. "mencintaimu selama bertahun tahun,memendamnya,dan membiarkanmu menjalin kebahagiaan bersama orang lain. aku tidak menyesalinya sama sekali sampai saat ini,itu kebodohanku,dan aku harus menerimanya. bukan bodoh karna mencintaimu,tapi bodoh karna memilih menjadi seorang pecundang. dan sama seperti jichunie,aku tidak ingin menjadi pecundang sampai seumur hidupku. dan aku tidak ingin menjadi bodoh lagi karna membiarkanmu bersama orng lain" sambungku yg masih menatap ke arah jennie yg sedikit menundukkan wajahnya.

"look at me j" pintaku lembut,membuat jennie menatap teduh ke arah mataku. "wanna make a relationship with me? be my girlfriend pleas" ucapku sambil menunjukkan wajah memohon ke arahnya.

jennie tersenyum,ia mendekatkan wajahnya ke arahku. mengecup lembut bibirku dalam beberapa detik sebelum akhirnya ia mengangguk. aku menariknya,membawanya masuk dalam pelukku.

"gomawo baby j" ucapku membuatnya mengangguk dalam pelukku.

"double date tomorrow?" ucap rose membuat kami ber3 menoleh ke arahnya.

"ide bagus" jawab jisoo dengan cepat.

"triple date" sahutku.

membuat mereka ber3 kini menoleh ke arahku.

"seulrene?" ucapku.

"yak mereka sudah berkencan?" ucap rose terkejut.

"beberapa hari lalu seulgi menyatakan perasaannya pada bae irene,kau tidak mengetahuinya?" ucap jennie membuat rose menggelengkan kepala.

silent (jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang