[16.] Reyhan Aksa Ravindra.

39 4 0
                                    

Follow akun ini: pinklala_
Follow ig: @brillianadeliiaaa_

Notes: banyak typo🙈😊

-ᝰ⸙-

Pada jam istirahat, Rafael di suruh Bu Gea untuk membersihkan toilet pria khusus kelas sebelas sendirian. Ini pasti Bagas sama Alvin sudah kelimpungan mencari dirinya. Tapi untuk sekarang Rafael tidak memikirkan hal itu, yang ia pikirkan adalah bagaimana caranya agar bisa menyelesaikan hukuman ini dengan cepat.

Sialan.

"Rafael?" Sebut Bagas saat memasuki area toilet karena ingin buang air. Panggilan alam.

Alvin juga ikut karena ingin mencuci muka dan membenarkan seragamnya yang keluar.

"Lo ngapain, El?" Tanya Alvin. Sekarang mereka berdua sedang berdiri di depan pintu sambil bersandar pada tembok. Menatap Rafael yang sedang mengepel lantai.

"Lo gak liat gue lagi apa?" Tanya Rafael balik. Lama-lama ia ingin meninju wajah tampan kedua sahabatnya ini. Bukannya membantu, malah menanyai hal yang sudah ada jawabannya tanpa di jawab.

"Sensi amat lo. Kemana aja pas jam pelajaran pertama sama kedua? Lo di cariin tuh sama Pak Toni," Ucap Bagas sambil bersedekap dada.

Rafael meletakkan alat pelnya di pojok ruangan lalu sedikit merenggangkan otot-otot karena pinggangnya pegal. Ia harus mengepel sambil membungkuk.

"Gue telat karena abis dari rumah sakit, terus jalannya macet."

Bagas dan Alvin langsung menatap kaki kiri Rafael dan tangan kirinya. Sudah tidak memakai perban dan tongkat untuk berjalan. Mereka baru sadar kalau ternyata Rafael sudah sembuh.

Bagas.mendekati Rafael lalu menepuk bahunya pelan. "Udah sembuh lo, bro? Ikut seneng gue liatnya," Ujar Bagas.

Saat Bagas menepuk bahunya, Rafael langsung ingat dengan Bagas yang sudah follow akun instagram Vanya sebelum dirinya. Dia ingin menanyakan itu nanti.

"Syukurlah," Titah Alvin. "Mau gue bantuin gak?" Alvin menawarkan diri untuk membantu Rafael karena tidak tega juga ketika melihatnya menjalani hukuman sendirian. Biasanya kan minimal berdua dengan Bagas.

"Gak usah. Bentar lagi juga kelar."

Bagas berlalu masuk ke dalam kamar mandi karena sudah tidak tahan lagi. Alvin berdiri di depan wastafel lalu membasuh wajahnya. Sedangkan Rafael segera menyelesaikan hukumannya lalu membuat laporan untuk Bu Gea jika hukuman yang di berikan sudah selesai.

....

Siang ini Rafael kembali mengantarkan Vanya ke rumah setelah pulang sekolah. Padahal tadi Pak Yayan sudah menjemput Vanya ke sekolah, tapi karena Rafael memaksa ingin mengantar Vanya, Pak Yayan terpaksa pulang dan meninggalkan Vanya bersama Rafael.

Rafael menghentikan motornya di pedagang mi ayam pinggir jalan. Meski berada tepat di pinggir jalan raya, tempat makan ini tetap terlihat bersih karena rutin di bersihkan.

"Kok kita kesini?" Tanya Vanya.

Rafael tersenyum lalu memanggil pedagangnya untuk memesan mi ayam. "Mas, mi ayamnya dua ya. Sama eh teh juga dua," Pinta Rafael sambil menunjukkan dua jarinya ke hadapan pedagang mi ayam itu.

"Oke, ditunggu ya mas, mbak." Pedagang itu pun kembali ke gerobaknya lalu membuatkan pesanan yang Rafael minta.

"Mampir aja. Dulu gue pernah ngajak lo buat makan siang tapi gak jadi karena lo mau pergi ke makam nyokap lo," Jawab Rafael sambil menatap Vanya.

"Ohh, iya. Sori ya, gue ada janji sama bokap buat ziarah waktu itu." Vanya menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal.

"Gak papa. Sekarang lo mau makan siang bareng gue kan?"

RAVA : Rafael - Vanya ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang