11. Cemburu?

18.5K 3K 128
                                    

selamat membaca
______________________________

Hari demi hari telah berlalu. Selama itu Freya habiskan untuk lembur, lembur dan lembur. Freya sendiri juga bingung kenapa Kaisar tiba-tiba memberinya tugas yang menumpuk.

Satu belum selesai sudah ditambah lagi, begitu seterusnya. Mana lelaki itu juga menuntut harus selesai sesuai kemauannya.

"Jadi seperti ini rasanya jadi Ainsley ..." gumam Freya dengan wajah yang diletakkan dimeja. Matanya dia pejamkan sebentar karena terasa kebas.

brak!

"Freya"

"..."

"Freya, aku memanggilmu"

Dengan berat hati Freya mendongak. "Ada apa Yang Mulia?"

"Hari ini apa jadwalku?"

"Anda sudah menanyakan itu sebanyak dua kali, ini yang ketiga kali"

Kaisar Ezra memasang wajah kesal. "Aku lupa"

"Seharian ini anda tidak ada jadwal apapun alias kosong. Tolong diingat"

Lelaki itu mengangguk singkat. "Lanjutkan pekerjaanmu" ucapnya dan keluar begitu saja. Membuat Freya melongo karena tak habis pikir. Kenapa Kaisar sangat aneh belakangan ini? Atau cuma perasaannya saja?

Tak lama kemudian munculah Rose, pelayan pribadi Freya di kediaman Kaisar, dengan kertas ditangannya.

"Nona Sekretaris"

"Ya ada apa?" sahut Freya lemas.

"Apakah anda kelelahan?"

"Tentu saja"

"Bertahanlah untuk hari ini saja, bukankah 2 hari ke depan anda libur?"

"Benarkah? Aku sampai lupa bahwa besok aku libur"

Sabtu dan Minggu adalah hari dimana Freya libur kerja. Dan biasanya dia gunakan untuk tidur seharian karena saking lelahnya.

Itu kalau Kaisar tidak berulah.

Karena disaat hari liburnya pun lelaki itu kerap memberinya tugas. Tugasnya pun diluar pekerjaannya. Seperti membersihkan mahkota atau membersihkan ruang kerja Kaisar.

Rasanya Freya ingin cepat keluar dari sini. Baru kali ini dirinya diperlakukan tidak manusiawi di dunia kerja.

Ngomong-ngomong tentang pengunduran dirinya bekerja disini, Freya sudah mengubah niatnya. Yang diawal dia berniat berhenti jika uangnya sudah banyak, diubah menjadi dia akan berhenti ketika Ansell mendapat pekerjaan.

Sehingga ketika dia keluar dari sini dan sewaktu-waktu Kaisar mencari tenaga kerja dari Count Leander lagi, Ansell tak akan dikirim.

"Nona Sekretaris, ada surat yang datang untuk ada"

"Itu dari kediaman Leander kan? Taruh saja dimeja"

"Bukan, ini dari kediaman Flint"

Freya menegakkan tubuhnya terkejut. "Flint?! Bukankah itu marganya Ainsley?"

"Benar" jawab Rose. Dia menyodorkan suratnya yang langsung diterima Freya. Dengan rasa penasaran Freya segera membaca suratnya.

Untuk Freya.
Aku tahu kau pasti sibuk bekerja di istana. Tapi bukankah hari Sabtu dan Minggu kau libur? Dulu aku libur dihari itu. Jika itu benar mau kah besok kita jalan-jalan? Sekalian melepas stress-mu, aku tahu kok kau pasti menderita karena bekerja dengannya :). Jika kau mau, balaslah surat ini dan mari bertemu ditempat yang kau mau.


Temanmu,
Ainsley Flint.

Freya membekap mulutnya tak percaya. Ternyata ada orang yang mengerti dengan penderitaannya.

Dia jadi bingung menerima ajakan Ainsley atau tidak. Jika diterima maka dirinya tak bisa istirahat. Tapi jika tidak diterima kemungkinan dia juga tidak bisa istirahat karena menjadi babu Kaisar.

Pada akhirnya Freya menerima ajakan Ainsley. Dia segera menuliskan surat balasan.

"Rose tolong antar surat ini ke kediaman Flint"

"Baik, Nona Sekretaris"

"Terima kasih"

Setelah kepergian Rose, Freya menatap kertas-kertas yang berserakan dimejanya. Baiklah, dia harus segera menyelesaikan semua tugasnya hari ini juga.

🍵🍵🍵

Besoknya.

Kini Freya sudah rapi dengan pakaian santainya. Sekali lagi dia berputar-putar dicermin kamarnya.

Tidak mau membuang waktu, Freya segera keluar dari kamarnya. Tempat janjiannya dengan Ainsley adalah di sebuah kafe yang terletak di pusat kota. Jika dari kediaman Kaisar tidak cukup jauh.

Lorong demi lorong Freya lewati. Saat hendak berbelok dia dikejutkan dengan Kaisar Ezra dan Rion yang tiba-tiba muncul. Kedua lelaki itu juga tak kalah terkejut.

"Nona Sekretaris mau kemana?" tanya Rion.

"Aku ada urusan diluar"

"Apakah harus berdandan seperti ini?" sinis Kaisar Ezra.

"Tentu saja Yang Mulia. Karena saya akan berkencan dengan seorang pria. Maka saya harus berpenampilan rapi dan secantik mungkin"

"KENCAN?!" teriak keduanya bersamaan.

Freya menatap kedua lelaki didepannya heran. Kompak sekali.

"Tidak boleh!" sahut Kaisar Ezra cepat.

"Yang Mulia, hari ini adalah hari libur saya. Jadi tidak ada alasan anda menghalangi saya" tekan Freya menahan kesal.

Tangan Kaisar Ezra terkepal. Entah mengapa dia merasa kesal. "Kau harus menyelesaikan pekerjaanmu"

"Saya sudah menyelesaikan semuanya kemarin. Jika anda tidak percaya silahkan ke ruangan saya dan mengeceknya"

"Kau tetap tidak boleh pergi. Aku akan memberi tugas baru untukmu"

"Anda tetap tidak bisa menghalangi saya seperti ini. Jika ingin memberi tugas silahkan, tapi akan saya kerjakan ketika libur saya sudah habis. Sepertinya cukup sampai disini karena pria yang akan saya kencani sudah menunggu lama. Saya pamit"

Freya melanjutkan perjalanannya. Meninggalkan mereka berdua yang mematung di tempat.

"Rion"

"Ada yang bisa saya bantu, Yang Mulia?"

"sepertinya sudah lama aku tidak keluar dari istana. Siapkan kereta kuda. Aku ingin bersenang-senang diluar"

"Y-ya? Bukankah anda tidak suka keluar jika tidak ada urusan yang menyangkut istana?"

"Aku ingin mencari angin"


tbc.

Emperor's SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang