37. Keputusan

7.4K 1K 43
                                    

selamat membaca
_____________________________

"Frey, ayo makan siang bersamaku"

"Maaf Sell, tapi Ainsley sudah menungguku"

"Nanti malam dibalai kota ada pertunjukan, mau kesana bersamaku? Sudah lama kan kita berdua tidak pergi bersama?"

"Aku akan kesana bersama Rose, jadi .... pergi bertiga mau?"

"Frey, hari ini kita libur. Mau berkeliling diluar? Aku akan mentraktirmu, kau tidak akan menolakku kan?"

"Maaf untuk kesekian kalinya, tapi libur ini kugunakan untuk istirahat"

"Aku tidak bisa"

"Maaf, tapi sekarang aku harus pergi karena Yang Mulia memanggilku"

"Aku tidak memiliki waktu luang"

"Aku benar-benar tidak bisa, Sell"

"Aku tidak bisa...."


Ansell mencengkeram kuat kepalanya saat suara penolakan seseorang memutar dikepalanya bagai kaset rusak. Lelaki itu bersandar dibalik pintu kamarnya.

Saat ini, Ansell benar-benar marah dengan apapun dan siapapun. Hatinya benar-benar terluka dengan fakta yang ada.

Freya menyukai Kaisar Ezra. Begitu juga sebaliknya. Beberapa hari ini hubungannya dengan Freya bisa dikatakan buruk. Dan yang membuatnya semakin marah adalah Freya dan Kaisar Ezra semakin dekat.

"Aku harus bagaimana? Hatiku benar-benar sakit...."

Dibalik pintu, Freya yang mendengar itu meluruh ke lantai. Freya sadar dirinya menghindari dan menolak Ansell bukan hanya sekali, tapi berkali-kali.

Tapi mau bagaimana lagi? Sedari awal Freya sudah menyuruh Ansell untuk berhenti menyukainya, tapi Ansell tidak mau. Itu artinya dirinya lah yang harus bertindak. Menghindarlah satu-satunya cara yang bisa Freya lakukan mengingat mereka berada di lingkungan yang sama.

PRANG!

Mendengar suara pecahan membuat Freya menegang. Apa yang Ansell lakukan di dalam sana?

Yang ada dipikiran Freya saat ini adalah mencari pertolongan.

BRAK!

Baru selangkah berjalan, suara pintu yang dibuka dengan keras membuat Freya reflek menghentikan langkahnya. Sebuah tangan menggenggamnya yang membuatnya menoleh.

"Frey, aku terluka ..." lirihnya menunjukkan tangan kanannya yang penuh darah.

Wajah Ansell yang memerah dan ekspresi memohonnya membuat Freya  kebingungan. Tangannya ia coba tarik dari genggaman Ansell yang justru membuat lelaki itu semakin kuat mencengkeram.

"Apakah Freya akan meninggalkan orang yang terluka? Jahatnya~"

"Aku ... aku akan mencarikanmu pertolongan, jadi tolong lepaskan tanganku"

"..."

"Ansell, jangan diam sa--"

"Frey, kau terlalu sering menolakku. Haruskah aku nekat?"

Deg!

Ekspresi Ansell saat mengatakan itu benar-benar membuat Freya merinding.

"A-aku hanya bercanda. Jangan memasang ekspresi takut seperti itu! Itu membuatku sedih"

Cengkraman Ansell yang melonggar membuat Freya langsung menarik tangannya. "Syukurlah"

"..."

"Kau tunggu disini sebentar, aku akan mencari pertolongan untukmu"

Emperor's SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang