20. Kaisar Sakit

13.1K 2.3K 131
                                    

selamat membaca
_____________________________

Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. Freya menghela nafas lesu karena dia akan berpisah dengan keluarganya untuk kembali bekerja. Kenapa rasanya cepat sekali?

"Barangmu sudah dimasukkan semua, kau tidak ikut masuk?" tanya ayahnya.

"Aku masih ingin disini"

"Jangan memperulur waktu, kau berangkat sekarang akan sampai tengah malam. Tapi jika kau berangkat nanti akan sampai dini hari, dan kau tak bisa beristirahat padahal paginya harus kembali kerja" jelas ibunya.

Freya jadi membayangkan andai disini ada transportasi seperti dikehidupannya dulu, bisa ditebak pasti dirinya saat ini masih bersantai.

"Kalau begitu aku pergi dulu ayah, ibu"

"Hati-hati"

Setelah melambai, Freya segera memasuki kereta kuda yang sudah menunggunya. Kereta kuda mulai berjalan meninggalkan kediaman Freya.

"Oh iya, Elias kan penyihir, kenapa tidak minta tolong saja sama dia buat teleportasi? Kan biar cepet" gumam Freya memukul dahinya.

Tepat setelah itu, sebuah cahaya putih muncul disusul kemunculan Elias yang duduk tepat diseberang Freya. Freya yang kaget mengelus dadanya. Seperti hantu saja.

"Jangan muncul tiba-tiba!" 

Elias menatap Freya heran. "Ada apa kau memanggilku?"

"Kapan aku memanggilmu?"

Elias menghela nafas. "Jangan sembarangan menyebut namaku. Bagimu itu biasa, tapi bagiku itu sebuah panggilan"

"Y-ya mana aku tau"

"JIka kau membutuhkan sesuatu atau pertolongan, sebut namaku saja. Karena teman yang baik akan membantu temannya yang sedang kesusahan"

"Ternyata kau baik juga. Apa kau bisa membawaku teleportasi ke istana Kaisar?"

"Aku tidak mau mengambil resiko, sudahlah kau jalankan saja hidupmu seperti biasa" malas Elias yang membuat Freya mendelik. Katanya mau membantu, dan sekarang malah menolak?

"Kurasa tak ada hal lagi yang harus dibicarakan, kalau begitu aku akan perg----"

"Tunggu sebentar!"

Elias mengangkat sebelah alisnya. "Apa?"

"Kau habis darimana?"

Elias semakin kebingungan saat gadis di depannya menahan tawa. Ditambah tangannya juga menunjuk kepalanya.

"Kau waras?" heran Elias.

Freya menghela nafas. "Ck begitu saja tidak tau, rambutmu ada kotoran"

Elias menatap ke atas. Tangannya mengacak-acak rambutnya hingga berantakan. Namun tak ada kotoran yang terjatuh.

"Tidak ada"

Freya memutar mata malas dan mendekati Elias. Tangannya terangkat mengambil beberapa daun yang terselip di rambut lelaki itu.

"Nih" ucap Freya menyodorkan 3 lembar daun pada Elias yang menatapnya kaku. Kening Freya berkerut saat Elias hanya diam seperti patung.

Tak dapat respon, Freya memilih membuang daun itu lewat jendela kereta. Dan saat berbalik, Elias sudah tidak ada.

"dasar, muncul tiba-tiba, pergi juga tiba-tiba"

🍵🍵🍵

Tepat tengah malam, Freya sampai di istana Kaisar. Dia tidak heran dengan keadaan istana yang sangat sepi karena para penghuni dipastikan sudah tidur.

Emperor's SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang