32. Jadikan Aku Milikmu

9.7K 1.6K 127
                                    

terima kasih yang sudah mau menunggu 💞

selamat membaca
____________________________

Dari atas balkon, seorang lelaki menyimak semua kejadian di bawah sana. Netranya mengikuti lelaki dan perempuan yang saling bergandengan dengan tatapan datar.

Tangannya mencengkram pembatas balkon kuat. Jujur saja, hatinya terasa sangat panas. Dia benar-benar sangat tidak terima melihat Freya sedekat itu dengan laki-laki lain. Apalagi sampai bersentuhan fisik seperti itu.

"Saya tau perasaan anda, Yang Mulia. Anda rela menghabiskan waktu di balkon untuk melihatnya datang. Tapi bukan perasaan senang dan lega yang anda rasakan, tapi justru kekecewaan" ucap Rion yang sedari tadi berdiri di ambang pintu balkon.

"..."

"Ngomong-ngomong lelaki yang digandeng nona sekertaris itu siapa ya? Dia memiliki tampang yang lumayan"

"..."

"Yang Mulia, saingan anda bertambah lagi. Jika terus seperti ini--------"

grep.

Kaisar Ezra mencengkeram kerah baju Rion dengan satu tangan lalu mendorongnya kuat. Sampai-sampai punggung Rion terantuk pintu.

Kaisar Ezra menatap Rion datar namun sarat akan kemarahan. "Tutup mulutmu. Aku sedang tidak ingin diajak bicara. Pergi sekarang atau aku akan melukaimu?"

Rion terdiam sesaat, lalu menghela nafas. "Baik, saya akan pergi sekarang"

Setelah dipastikan Rion pergi, Kaisar Ezra berjalan kembali ke balkon. Netranya menatap seorang lelaki yang terduduk ditanah dengan tangan yang sibuk mengusap air matanya. Bisa dirinya tebak bahwa Freya tadi mengatakan sesuatu yang menyakiti hati lelaki bersurai coklat itu. Tapi, apa yang dikatakan Freya hingga Ansell menangis sedih seperti itu?

Bergantian Kaisar Ezra menatap Freya dan lelaki itu yang berdiri didepan pintu utama. Mereka asik berbincang bahkan Freya sesekali tertawa.

Tangan Kaisar Ezra mengepal. Sepertinya sudah cukup dirinya mendiamkan gadis itu.

Saat ini, dia butuh penjelasan secara langsung dari Freya mengenai siapa lelaki itu.

🍵🍵🍵

Dengan langkah tergesa, Kaisar Ezra berjalan menuju pintu utama. Sontak penjaga langsung membukakan pintunya. Begitu keluar, pemandangan tidak diinginkannya lah yang menyambutnya.

Bisa dilihat Freya menatapnya terkejut. Dia berpindah ke samping lelaki bersurai putih itu dan membungkukkan tubuhnya.

"Selamat siang, Yang Mulia" -Freya.

"Salam hormat dari saya untuk Sang Matahari Kekaisaran" -Elias.

Kaisar Ezra menatap Elias dingin. Tatapannya tertuju pada bahu Freya yang terlalu dekat dengan lengan lelaki itu. Dengan cepat dia menarik Freya supaya berada di belakangnya.

Freya yang diperlakukan seperti itu mendadak berdebar.

"Pergi." titah Kaisar menatap Elias.

"Saya masih ada urusan-------"

"Jika aku berkata pergi, maka kau harus pergi. Kau tidak lupa kan bahwa yang kau injak ini tempatku?"

Elias terdiam. Dia menatap Freya yang berdiri di belakang Kaisar. Gadis itu sedari tadi menatap Kaisar Ezra dengan senyum senang. Elias mendecih.

Emperor's SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang