33. Tolong pilih aku Frey ..

10.1K 1.6K 114
                                    

selamat membaca
________________________

Freya akui dia sangat senang karena Kaisar Ezra menyatakan perasaannya, yang berarti rencananya telah berhasil. Tapi rasa senangnya tidak bisa bebas atau leluasa.

Kenapa? Karena dia baru saja menyakiti perasaan seseorang.

Bagaimana bisa dirinya merasa senang sedangkan dia baru saja melukai hati temannya?

Dari balik jendela kamarnya, Freya menatap bulan yang bersinar dengan tatapan redup. Apakah dia akan kehilangan teman pertamanya di dunia ini?

Dia yakin setelah ini hubungan pertemanannya dan Ansell tidak akan baik-baik saja.

Dan sejak Kaisar Ezra memaksanya masuk ke istana siang tadi, sampai saat ini dia belum bertemu lagi dengan lelaki itu.

"Elias"

Selang beberapa detik, sebuah cahaya berwarna putih muncul. Sesosok laki tersenyum dan berjalan menghampiri Freya. Perasaan lega yang Freya rasakan saat melihat kedatangan Elias. Itu berarti Elias berhasil selamat dari kemarahan Kaisar siang tadi.

"Ya, Frey? Kenapa kau memanggilku?"

"El, kau tidak serius kan dengan perkataanmu tadi siang? Yang mengatakan kau tak ingin mengakhiri hubungan palsu kita" ucap Freya to the poin.

Elias menetralkan ekspresinya. "Kalau aku serius bagaimana? Kau tidak suka?"

Freya melebarkan kedua matanya. "Apa alasanmu? Jangan bilang kau menyukaiku, makanya kau tak mau hubungan palsu kita berakhir? Elias, bukankah aku sudah bilang------"

"Diamlah, telingaku sakit. Apa tak ada topik lain yang menarik untuk dibahas?"

"Tapi alasan aku memanggilmu untuk membahas ini"

Elias terdiam. Setelahnya dia tertawa kecil. "Tenang saja, yang aku katakan tadi siang hanya kebohongan"

Meskipun rada ragu, tapi Freya mencoba percaya. "Baguslah"

Elias berdiri dan berjalan menuju jendela. "Apakah kau senang karena orang yang kau sukai menyatakan perasaannya padamu?"

"Tentu saja senang. Tapi disisi lain aku merasa sedih karena aku baru saja menyakiti hati temanku"

"Begitu ya, lalu setelah ini apa yang akan kau lakukan saat bertemu Ezra?"

Freya sedikit merasa aneh saat Elias menyebut Kaisar Ezra tanpa embel-embel Yang Mulia.

"Aku juga tidak tahu ...."

Elias mendongak menatap bintang-bintang yang bertaburan. Sorot matanya terlihat sulit diartikan.

"Frey"

"Iya?"

"Untuk beberapa hari ke depan, jangan mencariku"

Mata Freya melebar. "Mengapa?"

Tanpa sepengetahuan Freya, Elias tersenyum tipis. "karena aku butuh waktu untuk menerima kenyataan"

"Maksudmu---ELIAS?!"

Belum sempat Freya melanjutkan perkataannya, Elias lebih dulu menghilang.

🍵🍵🍵


Di sisi lain, seorang lelaki meluruh dibalik pintu kamarnya. Wajahnya sudah kebas karena air mata yang sedari tadi tidak mau berhenti.

Mengetahui Freya memiliki kekasih membuatnya tidak terima. Perasaan marah, sedih dan kecewa bercampur menjadi satu.

Apa yang membuat Freya tidak menyukainya? Katanya Freya menyukai pria tampan, bukankah sekarang dia memiliki wajah tampan daripada yang katanya dulu bertampang cantik?

Tangan Ansell mengepal. Dia berdiri dan mengusap wajahnya kasar. Tak mau membuang waktu, dia langsung membuka pintu kamarnya dan menuju ke suatu tempat.

Lorong demi lorong dia lewati, dan ia menghentikan langkahnya saat sampai di tujuan.

Tok tok tok

Tok tok tok tok tok tok

Tok tok t----

Cklek!

"Ansell?!" kaget Freya.

Freya mengernyit bingung. Ini sudah larut malam, dan Ansell mengapa menemuinya? Apalagi wajah sembab itu membuat rasa bersalah kembali menyerangnya.

Freya sangat tau alasan Ansell menangis. Karena dirinya.

"Freya, katakan bahwa kau menyukaiku."ucap Ansell datar. Sorot matanya terlihat tajam sarat akan penekanan.

"Hah?"

"Jangan membuatku mengulang kalimat yang sama, aku tidak suka"

"Y-ya aku memang menyukaimu, tapi bukan mengarah ke perasaan tertentu. Kau pasti tahu maksudku"

"Jadi kau tidak menyukaiku seperti kau menyukai kekasihmu?"

Freya mengabgguk kaku. "Tentu saja tidak"

Tangan Ansell mengepal. "Jika kau tak menyukaiku, lalu mengapa dulu kau tersenyum padaku? Kenapa kau mendekatiku? Kenapa kau baik padaku? Kenapa kau membelaku saat aku diejek? Kenapa?! Jika kau tak menyukaiku, kenapa kau melakukan semuanya?! Tolong katakan!"

"Sebentar Sell, memangnya sejak kapan aku mendekatimu?" tanya Freya kikuk. Dia memang melakukan beberapa hal yang Ansell sebutkan, kecuali pertanyaan kenapa kau mendekatiku?

Perasaan saat pertama kali bangun disini, Ansell lah yang mendekatinya. Bukan dirinya.

"Saat usia kita 9 tahun, itu pertemuan pertama kita. Kau mendekatiku lebih dulu dan mengajakku berteman. Padahal sudah tak kupedulikan tapi kau tetap mendekatiku"

Netra Freya melebar saat dia tersadar. Itu kan yang melakukan Freya asli, bukan dirinya.

"Ansell dengarkan aku, aku melakukan semua itu bukan berarti aku menyukaimu secara khusus. Aku melakukan itu ya karena itu hal wajar"

"Tapi karena itu aku jadi menyukaimu. Sekarang aku harus bagaimana ...."

"Begini saja, kau menyukaiku kan? Mari kubantu melupakan perasaanmu itu"

Ansell menggeleng cepat. "Mustahil, karena aku benar-benar sangat menyukaimu, Frey. Lebih dari yang kau pikirkan"

"Tidak ada yang mustahil jika kita mengawalinya dengan niat"

"Aku tidak mau! Aku tak mau jatuh cinta jika bukan kau orangnya. Aku tak mau membuka hati lagi untuk siapapun!"

"Kau gila?! Jika terus seperti itu, kau akan sakit hati"

"Maka dari itu pilih aku."

Mata Ansell berkaca-kaca. "Tolong pilih aku Frey ..... kumohon ....."

"Ansell, aku benar-benar tidak paham denganmu ...."

"Kau tak perlu memahamiku. Kau hanya perlu meninggalkan kekasihmu dan pilih aku. Katanya kau menyukai pria setia, aku akan setia denganmu Frey, aku berani bersumpah. Aku akan membuktikan perkataanku. Sampai mati, akan kujadikan kau satu-satunya untukku"

Tuh kan. Kalau sudah seperti itu, Freya harus bagaimana?

"Apa-apaan ini?"

Mendengar suara datar yang menyahut itu membuat Freya dan Ansell menoleh ke asal suara. Disana Kaisar Ezra menatap keduanya dengan raut tidak suka yang sangat kentara.

"Serangga satu belum selesai diatasi, sekarang bertambah lagi?"

Kaisar Ezra tertawa miris. "Sepertinya selama ini aku terlalu pengecut, haruskah aku mulai bertindak?"

Kaisar Ezra mendekat dan menarik Freya ke sampingnya hingga tak ada jarak. "aku mengerti perasaanmu, tapi .... dia ini milikku."

tbc.

Emperor's SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang