10. First Kiss

19.4K 2.9K 90
                                    

jangan lupa vote ! ★

selamat membaca
_____________________________

"Paman, bisakah lebih cepat jalannya?"

"Baik, akan saya percepat"

Rion menghela nafas lelah. Bagaimana bisa Kaisar mabuk dipesta pernikahan?

"Tuan Rion, apakah ketika mabuk dia selalu seperti ini?"

"Benar"

Freya menatap Kaisar Ezra yang duduk di hadapannya. Saat ini mereka berada di kereta kuda menuju perjalanan pulang. Lelaki itu bersandar dengan tubuh yang lemas dan mulut yang terus menerus bergumam.

"Apakah masih lama sampainya?" tanya Freya seraya menguap.

"Kira-kira setengah jam lagi"

Freya mengangguk. Dia menyandarkan kepalanya ke belakang dengan mata terpejam.

Ckittt!

Kereta kuda di-rem mendadak.

"Maafkan saya tuan, di depan sana ada lubang dan saya tidak melihatnya karena gelap. Tapi saya berhasil menghindarinya, apakah kalian tidak apa-apa di dalam?" tanya kusir dari luar.

"I-iya, lanjut jalan saja" jawab Rion terbata.

Rion menatap cengo ke depan. Karena kereta kuda yang di-rem mendadak untuk menghindari lubang jalan membuatnya disuguhkan pemandangan yang sangat amat luar biasa mengejutkan.

Kaisar Ezra terpental ke depan. Tepatnya ke arah Freya dengan bibir yang saling bersentuhan.

Freya yang mengalami itu tentu saja langsung membuka mata. Reflek dia menampar Kaisar dan mendorongnya keras. Membuat kepala Kaisar Ezra terantuk kursi dengan tubuh yang tergeletak di bawah.

"Yang Mulia? Anda tidak apa-apa?" Berulang kali Rion menepuk-nepuk tangan kaisar, tapi tidak ada pergerakan. Setelah memastikan ternyata dia pingsan.

"Si-sial, c-ciuman pertama ..." gumam Freya dengan tangan gemetar.

Freya menatap Rion. "Tolong tampar saya, katakan jika barusan itu mimpi"

"Nona Sekretaris, tapi itu kenyataan"

"Apa? haha tidak mungkin. Aku ingat hal yang terakhir aku lakukan itu tidur disini. Benar ini pasti mimpi"

plak.

Freya menampar pipinya sendiri. "Ini bukan mimpi?!?!"

Wajah Freya memerah. Dia mengusap bibirnya kasar. "T-tuan Rion tolong rahasiakan ini dari siapapun ya? anggap saja kau tidak melihat apapun"

"Baik, Nona Sekertaris. Tapi sepertinya saya tidak bisa merahasiakannya dari Yang Mulia"

"Apa?! Jangan bilang ke dia!"

"Mengapa? Yang Mulia juga harus tahu"

"Tidak perlu, tidak usah kau katakan. Nanti dia menuduhku mengambil kesempatan saat dia mabuk"

"Ya sudah kalau begitu"

🍵🍵🍵🍵

Di dalam kamar, Freya meninju bantal di hadapannya. Bantal itu dia anggap Kaisar Ezra. Gara-gara hal memalukan di kereta kuda tadi, dia jadi susah tidur.

"Kalau saja lo bukan bos gue, udah habis lo"

bugh bugh bugh bugh

Freya terus menerus memukul bantalnya hingga dia lelah sendiri. Dia membaringkan tubuhnya dan menatap langit-langit.

"Harusnya dia gak ingat karena mabuk. Benar! Besok kalau ketemu harus bersikap biasa saja"

Emperor's SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang