21. Terlambat Kerja

12.6K 2.1K 50
                                    

selamat membaca
____________________________

Freya, Rose dan Rion didorong secara paksa keluar dari kamar Kaisar. Tentu saja yang mengusir ketiganya adalah sang pemilik kamar.

"Yah tidak apa-apa, setidaknya beliau sudah memakan semuanya" ucap Rose menatap troli yang didorongnya.

"Aku juga sudah membawa keluar semua pekerjaannya diam-diam" ucap Freya menunjukkan kertas yang bertumpuk.

"Kalau begitu mari kita kembali ke kamar masing-masing, ini sudah tengah malam" ajak Rion yang diangguki keduanya.

Cklek.

Merasa tidak ada suara lagi, Kaisar Ezra membuka pintu kamarnya secara pelan. Dia berdecak kesal.

"ck sialan, kenapa aku tidak mengusir paksa mereka saja ya dari awal? Dan juga kenapa aku harus menurutinya untuk istirahat? Benar-benar bukan seperti diriku"

🍵🍵🍵

Pagi sudah menjelang.

"Rose! Kau mau kemana?" pekik Freya saat temannya berjalan menuju gerbang istana.

"Tadi di dapur para koki kelebihan membuat makanan penutup. Saya berniat membagikannya ke panti asuhan"

"Ikut!" pekik Freya semangat.

"Anda harus bekerja"

"Ini kan masih jam 6, masih ada dua jam untukku mulai bekerja"

"Terserah anda saja"

Freya berjalan di samping Rose. Dia mengernyit bingung. "Kenapa tidak naik kereta kuda?"

"Saya lebih suka jalan kaki"

"Baiklah, aku juga sudah lama tidak jalan-jalan "

Setengah jam mereka berjalan, akhirnya sampai di pusat kota. Kedua gadis itu disambut baik oleh pemilik panti. Bahkan mereka juga bermain dengan anak-anak panti.

Hingga akhirnya Freya melupakan sesuatu, yaitu sebentar lagi menuju jam 8. Yang berarti jam kerjanya akan dimulai. Namun kedua gadis itu justru masih asik menikmati jamuan juga berbincang dengan pemilik panti.

🍵🍵🍵

"Astaga Rose, kok kita bisa lupa waktu ya?" kaget Freya dan berjalan tergesa-gesa. Begitu juga Rose yang memasang raut panik.

Rose panik bukan karena dirinya terlambat bekerja, tapi dia panik jika Kaisar akan memarahinya. Rose yakin atasannya itu pasti kelabakan mencari sekretarisnya, mengingat dia membawa Freya tanpa diketahui siapa-siapa.

"Akh!!"

Freya meringis saat seseorang berpakaian serba hitam memegang tangannya dan melepaskan cincin dijarinya secara paksa. Membuat sebuah goresan kecil muncul.

"Pencuri!" pekik Rose yang membuatnya langsung mengejar orang itu.

Freya menggaruk dahi bingung. Pada akhirnya dia memilih ikut menyusul Rose. Jika Freya asli, dia pasti memilih merelakan perhiasan itu. Tapi Freya yang ini beda.

Di kehidupan sebelumnya Freya masih ingat betapa sabar dirinya menabung untuk membeli satu kalung emas. Jadi meskipun disini dia orang kaya dan bisa membelinya dengan mudah, tapi tetap saja dia tidak rela perhiasan semahal itu dicuri.

Emperor's SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang