23. Festival

12.5K 2K 75
                                    

selamat membaca
____________________________

Freya menatap dirinya dipantulan kaca dengan raut tak habis pikir. Bisa-bisanya Kaisar Ezra memberi hukuman yang terbilang tidak adil untuk dirinya dan Rose.

Sebenarnya tadi Freya sudah protes untuk memberi hukuman yang adil, tapi malah diancam. Jika dirinya tidak terima maka hukuman untuk Rose bertambah.

Sesuai kemauan Kaisar, malam ini dirinya harus menemaninya menonton festival kembang api. Festival yang diadakan setahun sekali dan diselenggarakan di pinggir danau.

Freya yakin disana banyak orang. Makanya dia sudah bilang ke Kaisar untuk berpenampilan biasa saja, alias tidak mencolok. Karena Freya yakin jika berpenampilan mewah, orang-orang langsung tau bahwa mereka adalah bangsawan. Dan suasana pasti mendadak canggung.

Setelah selesai merias dengan model natural, Freya berdiri mengamati penampilannya. Ternyata tidak buruk juga.

🍵🍵🍵

Freya mengalihkan pandangannya ke arah lain. Berusaha tak menatap Kaisar yang sedari tadi terus melihatnya. Keduanya berada di kereta kuda dengan posisi duduk yang saling berhadapan.

"Freya"

"Ya, Yang Mulia?"

Sial, kenapa dirinya merasa gugup? Setiap hari Freya melihat Kaisar dengan pakaian mewah dan berkilau karena hiasan emas. Tapi malam ini dia memakai pakaian sederhana dan tak ada kemewahan sama sekali.

Dan itu membuat damage-nya  menambah!

"Kenapa kau berdandan?" tanya Kaisar Ezra dengan raut kesal.

"Jika tidak berdandan, saya akan terlihat pucat. Lagipula ini hanya riasan tipis, yang artinya tidak jauh berbeda dari wajah saya saat tanpa riasan"

"..."

Kaisar Ezra membuang muka kesal. "apa putar balik saja ya?" gumamnya yang masih bisa di dengar Freya.

"Jangan!"

"Kau tidak berhak memutuskan"

"Begini Yang Mulia, ini hampir sampai. Jangan sampai persiapan dan perjalanan kita sia-sia. Mengerti?"

"Jangan mengajariku"

"Baiklah, maafkan saya karena lancang. Tapi saya sangat menantikan festival ini, saya akan sedih jika perjalanan kita dibatalkan" ucap Freya dengan tampang pura-pura sedih, yang membuat lelaki di depannya memutar mata.

Menit demi menit berlalu dan kereta kuda berhenti. Kaisar Ezra menyodorkan telapak tangannya seolah meminta sesuatu.

"Berikan tanganmu." ucap Kaisar yang terdengar seperti perintah.

deg deg deg deg deg

Freya bergeming menatap telapak tangan di depannya. Jantungnya berdegup cepat. Dengan gemetaran dan perlahan, Freya menggerakkan tangannya.

"Kau lamban"

Kaisar Ezra menarik tangan Freya dan menggenggamnya. Kesekian kalinya, jantung lelaki itu berdetak kencang lagi. Tapi dia harus bersikap biasa saja seolah tak merasakan apapun.

Emperor's SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang