selamat membaca
____________________________Malamnya Freya tidak bisa tidur sama sekali. Dia masih kepikiran akan kedatangan Ansell disini ditambah seharian tadi dia tidak melihat Kaisar Ezra.
Freya bangkit dan berjalan menuju meja kamarnya. Dia duduk dan mengambil selembar kertas sekaligus pena tinta. Tujuannya adalah membuat list masalah yang rasanya harus cepat-cepat diselesaikan.
Menit demi menit berlalu dan Freya membaca kembali tulisannya.
List masalah yang harus diselesaikan:
1. Membuat Ansell berhenti menyukaiku.
2. Membuat Kaisar sadar dengan perasaannya supaya tidak terus-menerus membuat orang berharap.
3. Membujuk Kaisar menghapus peraturan bekerja sampai mati.
4. Mencari cara supaya diperbolehkan berhenti bekerja."Mari selesaikan nomor 1 dan 2!"
Freya berjalan menuju sofa. Dia jadi malu dengan teman penyihirnya, Elias. Karena sepertinya dia memanggil lelaki itu saat sedang butuh saja.
Baiklah, mungkin ke depannya dia harus beberapa kali menemui lelaki itu agar terkesan seperti teman yang datang bukan hanya ketika sedang butuh saja.
Freya memejamkan matanya. Pikirannya fokus dengan satu nama, Elias. Lalu nama itu dikatakan dalam hati. Kata Elias itu adalah cara untuk memanggilnya.
Dan benar saja, sebuah cahaya berwarna putih muncul di dekat jendela. Disusul kemunculan seorang lelaki bersurai putih berjalan ke arahnya.
"Apa?" tanya Elias setelah duduk disofa seberang Freya.
"Kau apa kabar?"
Elias mengernyit. "Kau menanyakan pertanyaan seperti itu pada seorang penyihir agung? Bodoh sekali"
"Itu namanya basa-basi, mengerti tidak?"
Elias memutar mata malas. "Ada apa kau memanggilku?"
"Elias, bisakah ke depannya kita sering bertemu?"
"Mengapa?"
Freya terdiam sesaat dan berbicara pelan. "Supaya aku tidak terlihat seperti teman yang datang disaat sedang butuh saja"
"Jangan, jika tidak ada hal penting lebih baik jangan memanggilku"
"Mengapa?"
"Merepotkan. Lebih baik waktunya kugunakan untuk tidur"
Freya memicing. Hm baru kali ini dia menemui orang yang mau-mau saja didatangi saat sedang butuh. Elias benar-benar langka.
"Elias, aku akan menyewamu"
Hening.
Elias memasang raut sangat terkejut. Namun hanya sekilas karena setelahnya ia menetralkan ekspresinya. "Bisa tolong jelaskan apa maksudmu?"
"Aku sedang ada masalah, dan kurasa ini cara yang cepat menyelesaikan beberapa masalahku sekaligus. Elias dengarkan aku, aku butuh bantuanmu. Yaitu kau jadilah kekasih pura-puraku. T-tapi tenang saja karena aku akan membayar berapa pun yang kau mau" ucap Freya yang membuat Elias bernafas lega. Dia pikir Freya akan menyewa dalam artian lain.
Demi apapun rasanya Freya sangat malu saat mengatakan itu! Kenapa dia memilih Elias? Karena sepertinya lelaki itu bisa menjaga dirinya sendiri jika terjadi sesuatu.
"Kekasih?" beo Elias. Dia memasang raut berpikir seolah memahami kata itu. Matanya melebar ketika tersadar.
"Kalau tidak mau tidak apa-apa! Aku akan mencari orang lain"
"Sebentar, memang masalah apa yang sedang kau alami?"
Freya menggaruk dahinya kikuk. "Temanku menyukaiku, tapi aku tidak menyukainya. Ditambah seseorang juga menyukaiku tapi dia tidak sadar dengan perasaannya. Kupikir untuk mengatasi keduanya adalah aku mencari kekasih pura-pura saja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Emperor's Secretary
Fantasy[FANTASI - ROMANCE] Demi menyelamatkan sahabat cantiknya, Meza mengambil langkah besar. Menjadi sekretaris seorang Kaisar--- ah bukan karena sifatnya lebih mengarah ke tiran. "Kaisar, akan kutuntun kau ke jalan yang benar!!" ____________ ★ BUKAN NOV...