🌵 RBW 3

158 19 0
                                    

3

🌵🌵🌵

Beberapa menit lalu gadis itu sudah hampir berhasil menjebolkan bel apartemen Joan, begitu juga Christine. Secara, mereka tinggal di satu gedung apartemen, jadi mudah saja sih melakukannya.

Ini hari dimana mereka akan menjalankan misi penyamaran lagi. Seperti kemarin. Dan ia sudah mempersiapkan diri lebih dari cukup untuk tidak mengulang kegagalan yang sama.

Langsung memasuki Range Rover Tourmaline Brown milik Joan dan menunggu disana sambil menggerutu karena secara tidak langsung ini kembali membawa memori kemarin yang sangat ingin dilupakan tapi terus membayangi. Bukannya pergi, justru berotasi berkali-kali.

Oh, astaga, kenapa juga jenis bahkan warna mobil Joan harus sama dengan milik Kyuhyun?! Memangnya tipe ini sedang tren sekarang? Ck. Hyein mulai tidak menyukai keluaran range rover sekarang.

Menyalakan pemanas mobil lalu pindah ke kursi penumpang, Hyein memeriksa tabletnya. Berusaha melupakan kenyataan ia sedang berada dalam range rover berwarna tourmaline brown.

Sesekali ia menghembuskan napas pada telapak tangan, menghalau dinginnya udara pukul sembilan malam Praha sambil matanya terus memperhatikan sebuah titik pada maps yang akhirnya berhenti bergerak.

Untungnya pelacaknya bekerja dengan baik.

Pelacak apa?

Oke, walaupun kemarin gagal mengetahui identitas kelompok yang dikejarnya, tapi jangan berkecil hati. Peluru kancing berisi obat biusnya sebenarnya adalah pelacak. Setelah menancap di baju lawan dan mengeluarkan gasnya, secara otomatis akan mengaktivasi langsung fungsi pelacak. Benda itu sangat ringan dan transparan.

Lokasinya terus berubah seharian ini, sampai akhirnya kini berhenti.

Gadis itu baru akan menghubungi Joan yang tidak kunjung datang ketika matanya menangkap Christine dan Joan terlihat datang dengan satu orang mengikuti di belakang. Hyein memincingkan mata tidak suka.

Apa yang terjadi?

Sosok itu bahkan tidak sungkan membuka pintu mobil dan duduk di kursi belakang, di sampingnya. Sedangkan Joan praktis duduk di jok balik kemudi seperti biasa dan Christine secara alami duduk di sampingnya.

Hyein langsung melayangkan tatapan melalui kaca spion, menuntut penjelasan dari bidikan matanya. Namun tidak mendapat tanggapan sama sekali.

Ugh, Hyein ingin menusuk bola mata Christine dengan pulpen hitam yang terselip di saku dadanya dan membakarnya diatas bara api buat jadi sate mata bumbu kacang pedas.

"Apa maksudnya ini?!" akhirnya membuka suara dengan nada tidak terima.

"Kita perlu banyak orang Lyn, dan Kyuhyun menawarkan dirinya untuk membantu" jelas Chirstine ala-ala promotor amatir.

Like, what the hell are you talking about, Christine Brown?! Batin Hyein mencaci. Kenapa ia punya teman jenis bangsat begini sih?

Sedangkan Joan tetap dengan wajah tidak suka, tidak terlihat setuju satu persen pun dengan Christine.

"Kita tidak perlu bantuannya, pria ini hanya akan merepotkan" tolak Hyein mentah.

"Dan kau mau menggeledah tempat seluas itu hanya dengan kita bertiga? Itu akan memakan waktu lama. Dan tahu apa artinya itu? Itu artinya kita tutup usia muda. Nah" hardik Christine sewot berlebihan, mendramatisir.

"Dan kau pikir dengan membawa banyak orang akan lebih mudah? Malah sebaliknya" Hyein beralih pada Joan, "Keluarkan pria ini Jo!" perintahnya.

Joan langsung memunculkan senyum miringnya, pria itu sangat setuju dengan Hyein. Ia memang berubah tidak menyukai Kyuhyun sejak kemunculannya kemarin malam. Dan ketidaksukaannya meningkat tajam saat mendengar cerita Christine mengenai kisah mereka yang di-long story short-kan dalam beberapa kalimat gibah bak ibu-ibu penggosip.

REFILL: Breaking WallsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang