🌵 RBW 4

158 24 0
                                    

4

🌵🌵🌵

Bisa dikatakan beruntung saat entah bagaimana Hyein berakhir menemukan sebuah pondok kosong yang berdiri kokoh di ujung perkebunan anggur, berbatasan dengan hutan cemara di belakang sana.

Mungkin tempat milik salah satu petani anggur. Mengingat penduduk Ceko kebanyakan membangun sebuah pondok peristirahatan untuk mengawasi kebunnya di musim panen dari hutan Ceko yang kaya akan binatang pengancam kesuksesan panen seperti rusa, tupai, musang, rubah, kelinci, tikus bahkan burung hantu iseng kurang kerjaan. Terutamanya mereka yang memiliki perkebunan di kaki hutan seperti di kawasan Moravia yang terletak di bagian timur Ceko ini.

Mereka biasa mendirikan sebuah pondok yang berisi tempat tidur, toilet dan dapur, dalam satu ruangan minimalis.

Deru napasnya terdengar berat dan cepat, memaksa oksigen segera memasuki paru-parunya dengan rakus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Deru napasnya terdengar berat dan cepat, memaksa oksigen segera memasuki paru-parunya dengan rakus. Bagaimana tidak, berlari sejauh belasan kilometer setelah mendapat lirikan curiga dari beberapa orang di markas itu. Tinggal menunggu waktu saja penyamaran mereka akan terungkap kemudian diringkus untuk direbus. Maka sebelum dijadikan olahan sarden manusia, segera setelah berada di luar markas, Hyein berlari menghindari musuh.

Nahasnya, mereka kembali tidak mendapat jawaban dari usaha membahayakan nyawa sendiri hari ini. Meski tidak pulang dengan tangan kosong juga sih, setidaknya Hyein sempat membidik kamera kecil tersembunyi yang diinstal di anting-anting kanannya saat mereka berpapasan dengan salah satu petinggi kelompok—dilihat dari banyaknya ekornya.

Oh, bukan, bukan ekor seperti naruto yang dalam wujud kyubi, tapi orang-orang yang berjalan mengikutinya di belakang.

Gadis itu melepaskan boots dan tanpa permisi dari pemilik pondok yang tidak ada disana, merebahkan diri diatas kasur nyaman dan menutup mata.

Di dalam sana sangat gelap. Jika di luar masih ada beberapa berkas cahaya rembulan menembus celah kecil dedaunan cemara, berbeda dengan di dalam yang atapnya tidak ada celah sedikitpun. Ditambah mereka tidak menemukan tombol lampu setelah menggeledah pondok beberapa saat lalu menggunakan cahaya ponsel dan akhirnya hanya berhasil menyalakan beberapa batang lilin yang terletak di meja sudut ruangan.

Sekarang mereka tinggal menjaga nyala api biar tidak padam. Bukan karena teman yang berwujud babi akan mati, tapi buat antisipasi pergerakan tidak senonoh cinta pertama yang mengikuti.

Pintu toilet yang tertutup menggangu telinganya. Sadar ia tidak sendiri. Yah, Kyuhyun memang masih bersamanya.

Hyein sendiri tidak mengerti apa yang diinginkan pria itu sampai ikut-ikutan membahayakan diri.

Sekurang kerjaan itukah anak pemilik C Grup? Asli! Ini namanya bukan gabut lagi! Tapi... Ah sudahlah, Hyein tidak menemukan kata yang cukup untuk mendeskripsikan tingkah tantrum Kyuhyun.

REFILL: Breaking WallsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang