🌵 RBW 10

122 21 2
                                    

10

🌵🌵🌵

Annie menggerakan kakinya ke lantai atas. Seingatnya Hyein bilang ada yang ingin dikatakan padanya pagi ini, tapi setelah sarapan dan menunggu lima belas menit, kakaknya tidak kunjung turun.

Ia tahu kemarin Hyein pasti olahraga. Kakaknya akan memanfaatkan kelebihan dayanya untuk melatih otot kala tidak bisa tidur. Annie sering mendengar suara berisik dari atas saat kakaknya menginap, dan ketika ia periksa, entah ia akan menemukan Hyein sedang push up, sit up, squat, angkat beban atau sebagainya.

Dan kemarin terdengar lagi, kali ini bertahan lebih lama dari biasanya, mungkin ini penyebab Hyein tidak bisa bangun pagi.

Annie kadang kesal melihatnya. Pasalnya, gaya hidup mereka sangat berlawanan. Well, Annie lebih suka mempelajari cara mengikat rambut yang lucu, makan makanan cepat saji, duduk berjam-jam untuk mengembangkan senjata baru atau jika bergerak ia lebih memilih balet. Berbeda dari Hyein yang sejak awal lebih tertarik dengan olahraga─terutama voli, sebelum ia menjadi maniak aksi seperti sekarang.

Niatnya langsung membuka pintu, tapi pintunya terkunci. Jadi ia harus mengetuk tiga kali sampai pintu itu terbuka menampakan sosok khas bangun tidur Hyein.

“Ann mau ke kantor” ucapnya.

Hyein mengamati adiknya yang sudah rapi dengan crop tank top kombinasi blazer kuning cerah menyilaukan mengekspos perutnya dipadukan rok pendek senada, juga rambut yang seperti biasa ala ponytail. What a style.

“Hati-hati” balasnya dengan anggukan dan bersiap menutup pintunya lagi.

Tapi Annie menghalangi.

Mendapati wajah kesal Hyein yang terlihat ngantuk berat, seakan kehadiran adiknya mengganggu tidurnya, Annie mendengus, “Lyn bilang mau ngomong sama Ann?”

Ini bagaimana sih? Yang perlu kan Hyein?

Seakan baru teringat akan apa yang diperlukannya, Hyein membuka lebar pintunya, memperlihatkan kamar yang hancur berantakan “Ah iya, Ann, can you make me a new explosive thing? Like a really massive one”

Annie mengernyit penasaran, fokusnya bukan pada permintaan Hyein, tapi kali ini pada permukaan kulit leher kakaknya.

Tadi ia melihat satu bekas merah, tapi setelah diperhatikan tanda itu semakin banyak dan bertambah, ditambah rambut pendek Hyein tidak menghalangi lapang pandang sama sekali.

“Sebelum minta granat, Lyn better hide this love mark instead” godanya dengan senyum jahil.

Memegangi lehernya, Hyein ditarik akan bagaimana Kyuhyun membolak-balikan tubuhnya hingga gila kemarin. Sialan, pria itu pasti meninggalkan banyak tanda yang membuatnya mirip kepiting di atas piring saji sekarang.

Bukannya ia malu pada Ann, tapi ia hanya kesal dengan Kyuhyun. Dan dirinya. They did it, again.

Memutar bola mata, “I'm a grown up, Ann. And its just hickeys” jawabnya masam.

Annie tersenyum senang, ia berharap kakaknya dapat kembali seperti dulu, sudah lama ia tidak melihat Hyein bangun dalam keadaan messed up, dan ini adalah pertanda bagus, “Ann know, but when? Setahu Ann, kemarin Lyn olahraga, sampai suara berisiknya kedengeran di kamar Ann”

Suara berisik....

Hyein hanya tersenyum tidak ikhlas menanggapi sebelum berhasil mengusir Ann dan melanjutkan tidurnya.

REFILL: Breaking WallsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang