🌵 RBW 25

144 25 2
                                    

25

🌵🌵🌵

"Kau yakin akan memasang empat set? Kau harus menyamar dan terus berada di samping William, mereka akan mengawasimu. It's too dangerous, Lyn"

"Jalang ini bisa menanganinya Jo, tenanglah" jawab Christine, wanita itu sibuk membenarkan wig di kepala Hyein. Membuat tampilan Hyein kembali lebih anggun. Seluruh tato di lengannya juga sudah ditutupi sempurna.

"Aku tidak bertanya padamu, Chrys"

Christine memutar bola mata malas, "Whatever" kemudian gadis itu pergi meninggalkan ruangan setelah memastikan penampilan Hyein sempurna sebagai Anastasia Vasiliev.

Memutar tubuhnya membelakangi cermin, Hyein menghadap Joan yang duduk di ranjang, "Kau meragukanku Jo? Dengar aku tidak mungkin rela mati karena misi sialan ini, jadi akan kupastikan semuanya berhasil"

Joan berdiri menghampirinya, "Aku hanya menghawatirkanmu" katanya berdiri di depan Hyein. Sebelum Hyein sempat memprotes, Joan kembali memotong, "Aku tahu, itu memang tugasku. But Lyn, you are way more than just a job for me"

"I love you" ungkapnya.

Memejamkan mata, tahu cepat atau lambat Joan akan mengatakan ini, Hyein memasang senyum sebelum membuka mata dan menatap Joan serius, "Don't cross the line Jo, you are my bodyguard, stop that feeling for me, i don't deserve you"

"Kenapa?" Pria itu bertanya tapi Hyein tidak mampu menjawab, "Is it because he deserves you better than me?"

"No, its just..."

"Jangan menghiburku Lyn. I know you love him"

Hyein tersenyum kecut. Kenapa tuhan terus mengirim orang-orang baik untuk mencintainya yang buruk ini? Sedangkan hatinya malah berporos pada si bajingan Kyuhyun. Oh sial.

"You'll find someone better" Hyein.

"It's weird to hear those word from you"

"Ck. I know"

Mereka terkekeh untuk beberapa saat. Dan berlanjut menertawakan sesuatu remeh beberapa hari belakangan. Hyein juga menceritakan betapa bodoh dirinya tentang menyadari suatu rasa.

"You're an idiot" ejek Joan.

Hyein harusnya mematahkan leher pria itu, membaginya menjadi dua, tapi berhubung pria itu baru saja ia tolak dan patahkan hatinya, Hyein cukup kasihan. Well, Joan termasuk pria yang tidak memaksakan kehendak. Ia tidak meminta kesempatan. Atau malah terkesan tidak berjuang? Atau mungkin ia hanya tahu jika ia tidak akan bisa menang terhadap seseorang.

Tawa mereka surut. Hyein mengelap sudut matanya yang berair sebelum memasang wajah serius.

"Can you help me Jo? Setelah ini kau bisa melaporkanku pada Charles. Semuanya"

"Kau membuatku takut"

"Kiss me" pintanya.

Joan membelalak kaget, tapi saat telinganya mendengar langkah kaki mendekat, pria itu segera mengerti.

"Semua tentangnya, kan?"

"Aku kehabisan cara"

"Percayalah, ini tidak akan berhasil, Lyn"

"I'm desperate"

Suara itu semakin mendekat. Tidak dapat menunggu Joan yang tidak terlihat mau mengabulkan permintaannya, Hyein bangkit berdiri dan menarik kerah kemeja Joan. Menempelkan bibirnya pada pria itu. Memejamkan matanya dan memiringkan wajah.

REFILL: Breaking WallsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang