🌵 RBW 21

95 23 2
                                    

21

🌵🌵🌵

Meletakan makanannya, Kyuhyun beralih pada layar komputer. Memeriksa beberapa hal terkait pemberitahuan dari Kyunghee University kepadanya. Bahwa masa cutinya akan segera berakhir.

Pria itu kemudian membuka grup chat untuk berkomunikasi dengan timnya melalui komputer.

Sedangkan ponselnya tergeletak tak bernyawa karena beberapa hari ini malas ia gunakan. Atau lebih tepatnya muak melihat pemberitahuan yang memenuhi bagian notifikasinya.

Hyein mengiriminya pesan non stop. Hyein terus menghubunginya.

Well, the exact word is, Hyein mengemis padanya.

Tapi bukannya bahagia dan menerima dengan suka cita, Kyuhyun melakukan hal sebaliknya.

Pria itu bahkan tidak memberi respon secuilpun. Ia menikmati bagaimana Hyein tersiksa dan menderita. Peduli setan. Gadis itu sudah menghancurkan harga dirinya selama ini. Apa salahnya melakukan hal yang sama?

Cih. Belum lagi bagaimana kata-kata tajam yang selalu keluar dari mulut gadis sialan cantik itu.

Ingat apa yang diucapkannya lima hari lalu? Gadis itu hanya mengganggapnya binatang haus sex. Sialan. Cinta tulusnya diinjak dan dilempar ke kubangan lumpur kotor oleh Kim Hyein.

Meskipun yah... Tidak menampik juga, ia memang sampah kotor. Tapi itu dulu! Saat sosoknya adalah pria bajingan yang hanya memanfaatkan tubuh wanita saja.

Tapi dengan Hyein? Tidak bisakah gadis itu melihat sedikit saja ketulusannya? Ia menunggunya, ia mencarinya selama berbulan hingga bertahun-tahun. Masihkah itu dinamakan hanya nafsu belaka?

Oh sial! Apakah ini karma?

Bodoh.

Kyuhyun yang bodoh karena terus melakukannya. Sampai membiarkan Hyein menghancurkannya, bahkan menginjak ketulusannya.

Ego seorang lelaki yang sudah terlanjur terluka. Kyuhyun tidak akan berbalik lagi. Deep shit! Sudah cukup kebodohannya sampai disini. Sudah cukup ia dibutakan cinta. Sekarang matanya terbuka lebar. Dan melanjutkan ini hanya akan semakin melukai diri, juga sia-sia.

Meski ya, Kyuhyun akui kegigihan gadis itu. Sudah lima hari tapi ia tidak hentinya mengirim pesan, menelepon, layaknya penguntit─Kyuhyun tidak melakukan hal seekstrim ini. Hingga Kyuhyun mulai merasa jengkel. Kalau dipikir-pikir, gadis itu seperti tidak merasa bersalah sedikitpun. Ck. Dengan tebal mukanya ia terus mengirimkan gangguan-gangguan. Ini terkesan memaksa.

Sebenarnya Kyuhyun bisa dengan mudah memblokir nomor gadis itu. Tapi tidak ia lakukan. Oh, ia tentu harus menikmati masa dimana Hyein mengemis padanya.

Masa dimana Kyuhyun akan membalas setara apa yang dilakukan gadis itu terhadap perjuangannya.

Melihat gadis itu hampir menangis dengan kondisi tubuh nyaris telanjang hanya permulaan saja. Lihat saja nanti bagaimana Kyuhyun akan lebih kejam mengabaikannya.

Pengabaian bunyi bel apartemen yang berulang menjadi salah satunya. Tidak sekali, tapi berkali-kali, setiap hari.

Pernah sekali Kyuhyun mengintip melalui peep hole. Gadis itu berdiri disana, masih dengan wajah angkuhnya. Oh sial. Wajah gadis itu memang selalu begitu. Tapi apa-apaan?! Bukankah sedikit tidaknya ia harus terlihat seperti pengemis?! Atau sedikit mirip gembel?

Tapi kenapa gadis itu masih terlihat cantik?

Kyuhyun pikir seiring berjalannya waktu gadis itu akan terlihat sengsara. Tapi esok harinya dan esok harinya lagi, gadis itu datang masih dengan riasan dan wajah segar, tubuh bugar tanpa kehilangan gizi sedikitpun. Fresh! Hidupnya terlihat baik-baik saja. Sialan sangat baik-baik saja.

REFILL: Breaking WallsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang