Rate : 18+
Sebuah takdir lama yang membuat dua orang asing memulai kembali cerita yang telah mereka lupakan. Takdir yang membawa keduanya jatuh digaris kehidupan yang begitu asing untuk mereka. Dua anak manusia yang harus memilih sebuah ikatan yang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku bisa menunjukkan kepadamu setiap saat jika kau mau Tepat saat ini, saat kita mengunci mata Napasku semakin cepat Kau sudah tahu, kau merasakannya Bahkan jika kau mencoba menyembunyikannya Aku terus tersenyum seperti orang bodoh, Aku tidak bisa melarikan diri Mimpi tentangmu mengisi kepalaku Aku tidak bisa menyembunyikannya, aku akan memberi tahumu segalanya Aku ingin menempatkan dirimu di mataku Aku ingin tahu apakah kau tahu hatiku Senyummu memikatku Kau membuatku tersenyum setiap hari Seperti orang bodoh, Hatiku dipenuhi denganmu Aku bertingkah seperti tidak ada apa-apa dan aku semakin dekat Semakin aku mendekatimu, semakin kau menjauh Aku ingin tahu apakah kau tahu kerinduan hatiku Jangan mencoba menyembunyikannya setiap kali kau tersenyum padaku Aku terus tersenyum seperti orang bodoh, aku terus terjatuh Aku tidak bisa melarikan diri Mimpi tentangmu mengisi kepalaku Aku tidak bisa menyembunyikannya, aku akan memberi tahumu segalanya Tidak bisakah kau mendengar hatiku? Apakah kau tahu tetapi bertingkah seperti tidak tahu? Di dunia yang membingungkan ini Dalam hatiku yang berdebar
_VERIVERY "MY BEAUTY"_
* * * *
***Tulisan yang becetak miring adalah flashback*****
@Seoul Hospital University~~~
Hyeyoon termenung menatap keluar jendela ruangannya. Tidak ada yang menarik memang dari pemandangan yang ia lihat dirumah sakit seperti ini. Namun, rasa jenuh tengah menggerogotinya. Hyeyoon melipat kedua tangannya didada dan menghela nafas perlahan.
Suara pintu terbuka membuatnya mengalihkan perhatiannya dan melihat seorang pria dengan jas yang sama dan bermata sipit itu masuk kedalam ruangannya.
"sedang apa kau disana ? melamun ? merenung ? atau sedang memikirkan Kim Seokwoo ?" Inseong masuk kedalam ruangan Hyeyoon dan duduk disalah satu sofa dengan merentangkan kedua tangannya, juga melipat kedua kakinya.
"ada kalanya aku merasa bosan" Hyeyoon berjalan menghampiri Inseong dan duduk disebelah pria itu.
"dengan pekerjaan ? atau dengan pernikahanmu ? aku berharap bukan hal yang kedua yang membuatmu bosan" Inseong mengangkat satu tangannya dan mengoyang-goyangkannya sebagai tanda perintah.
"bosan mendengar suaramu yang menghunus telinga" jawab Hyeyoon dengan dingin dan tatapan yang melirik Inseong tajam
"wah... bercandamu keterlaluan sekali" Inseong menelan salivanya. Sulit sekali dirinya yang memiliki seorang adik perempuan yang sangat kaku