OMH | 13

1.4K 77 1
                                    

Dua tahun kemudian

Saat ini, Arkan semakin gencar membuat Qilla frustasi. Pasalnya ia dipaksa bangun jam tiga, lalu ia mengaji sampai adzan subuh, lalu ia turun kebawah untuk membuat sarapan tanpa bantuan pembantu.

Hal itu Arkan lakukan agar istrinya itu menjadi lebih waras sedikit. Masa perempuan sepertinya tidak bisa memasak, mengaji, bacaan sholat, bacaan wudhu bahkan wudhu pun masih kebolak balik, selain itu ia hanya bisa membaca surat alfatihah, itupun seperti anak TK.

Sudah dua tahun ini sikap Qilla sedikit berubah, dari logat bahasanya yang lo-gue sampai aku-kamu dan jadwal bangunnya. Arkan menganggap ia seperti santri yang tengah mondok.

"Arkan, liat deh ini bajunya bagus kan?" Ucap Qilla sambil menodongkan hp milik suaminya, karena sampai saat ini Qilla bahkan tidak menyentuh handphone

"Ya, udah kan? Kamu main hp udah lebih dari lima menit, berarti setoran hafalan kamu saya tambah. Hafalin surat Al Mulk nanti magrib saya tagih" Qilla yang notabenenya itu adalah anak pembangkang sekarang menjadi penurut

"Iya, ingsaaloh"

"Bukan ingsaaloh, tapi in syaa Allah kalau kamu bacanya saja salah bagaimana artinya?" Arkan sekarang ini seperti ustadz yang galaknya minta ampun, untung ganteng.

"Sekarang coba kamu ngepel, dari ruang tamu ke ruang tv saja" hal itu sudah biasa terjadi hanya saja Qilla tidak memeras kain pelnya terlebih dahulu, dan jadilah sungai ditengah rumah

"Saya beri kamu target, nanti Bi Ruti akan terus pantau kamu, saya sudah bilang dan untuk tidak segan segan melaporkan kepada saya" Arkan semakin hari semakin mengatur, dari atas sampai bawah

Bi Ruti adalah wanita paruh baya yang paling ditakuti di kepepembatuan rumah itu, ia ditunjuk menjadi ketua karena sikap tegas dan kejujurannya.

"Saya berangkat kerja dulu, assalamu'alaikum" ucap Arkan lalu memberikan tangannya hendak menyalimi istrinya

"Waalaikum salam, hati hati Khan" Qilla mencium tangan suaminya dan mengantarkannya ke depan pintu. Entah setan apa yang telah merasukinya, semua terjadi karena Arkan selalu mengerikan kultum setelah sholat Subuh

"Non Qila!" Teriak bi Ruti

"Selesaikan semua tugas yang den Arkan berikan, saya harus bertanggung jawab!" Tegas bi Ruti

Daftar tugas:
1. Menyapu
2. Mengepel
3. Mengelap kaca
4. Masak tumis kangkung
5. Mencuci piring
6. Coba membuat roti dibantu bi indah
7. Sapu halaman
8. Buang sampah
9. Jangan lupa hafalan Al Mulk
10. Kamu ambil buku di meja kerja saya, saya kasih kado buat kamu, kamu cermati dan kamu Amali
11. Sambut suami pulang dengan senyuman
12. Kamu harus pakai cadar ketika keluar!

"Huft, jadilah istri yang baik qil, kamu pasti bisa!" Qila menyemangati dirinya

Qilla sangat telaten dalam menyapu, sebulan penuh, poin nya mulai meningkat. Arkan bilang jika Qilla harus seperti wanita lainnya yang bisa mengurus rumah tangga, tidak hanya mengurus diri.

Namun, ia heran karena tidak pernah meminta jatahnya, bahkan belum pernah. Ia merasa jika Arkan tidak cinta kepadanya, maka dari itu ia pernah berjanji kepada Arkan akan menjadi istri yang baik

Ini waktunya saya singkat ya, sebelumnya tuh Qilla tetap Qilla yang selalu membuat onar, akhirnya Arkan membuat rotan yang membuatnya ketar ketir, walau itu hanya untuk menakut nakuti istrinya

Sore pun tiba, Qilla telah menyelesaikan semua tugas yang diberikan Arkan kepadanya, ia memutuskan untuk mandi dan sholat, lalu ia akan menghafal surat Al Mulk dan akan mengambil hadiah dari suaminya.

Oh My Husband...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang