OMH | 24

1K 62 2
                                    

Paginya, mungkin pukul dua dini hari, Qilla merasa mendapat panggilan alam. Hendak duduk, namun ia agak kesusahan karena tangan kekar yang memeluknya dari belakang.

"Khan, tangannya singkirin dulu! Gue dapet panggilan nih!" Bukannya melepaskan pelukannya, Arkan malah mengencangkan bahkan sangat kencang.

"Arkan! Lepasin dulu! Ntar kalo tai gue keluar disini Lo mau nyuciin?" Jujur, perutnya benar benar mules.

"Huftt"

Qilla berlari ke kamar mandi, dirinya dihebohkan dengan model kamar mandi tersebut.

"Beh, bener bener nih rumah udah kayak istana Disney! Sekaya apa sih Arkan? Gue kira tu orang jualan cimol keliling" gumam Qilla.

Sepuluh menit lamannya, benda yang ditunggu tunggu Qilla tak keluar keluar. Bahkan dirinya sempat tertidur di kamar mandi.

"Duh, kok nggak keluar keluar sih? Mana dingin banget lagi. Udah ah gue tinggal cebok aja kali ya" selesai dengan ritualnya, Qilla hendak menyentuh gagang pintu namun perutnya bergejolak lagi.

Lama berbolak balik kesana kemari menanti kehadiran si kuning yang tak kunjung datang, Qilla menyerah karena yang dikeluarkan hanya gas berbau busuk.

"Ah sialan! Kentut doang!"

"Qilla! Udah belum? Saya mau wudhu" teriak Arkan dari luar pintu.

"Udah tapi belum"

"Hah? Gimana?"

"Iya iya!"

Qilla keluar dengan muka masamnya. Bagaimana tidak coba, dighosting di WC sama badan sendiri.

"Kenapa hm? Sholat yuk?" Lembutnya.

"Masa gue berak nggak keluar keluar sih? Mana udah bolak balik aja lagi dari tadi!" Kesalnya.

"Makanya makan sayur, dibilangin dari kemarin juga apa"

Huftt....

Paginya, Arkan berangkat kerja. Sementara Qilla bermalas malasan dikamar sambil memainkan handphonenya yang bermerk Samsung galaxy j2 prime.

"Ah! Gue mau ngapain yak! Gue glodakin kamar ini aja kali ya? Siapa tau ada narkobanya kek?" Tanyanya terhadap dirinya sendiri.

Lama membuka surat surat bekas di koper Arkan, atensi Qilla teralihkan kala melihat 'surat perjanjian dalam pernikahan'

Untuk mencegah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga atau biasa disebut dengan KDRT, saya, Kemal Alfarouk memberi saudara Arkhan Arghaizan Arrayyan:

1. Jangan biarkan Qilla memakan es batu.
2. Jangan ungkit ungkit nilai sekolahnya.
3. Cobalah rubah perilakunya.
4. Suruh Qilla membayangkan marshmellow saat menangis.
5. Jangan beri Qilla hadiah boneka berbentuk Rubah.
6. Jangan beri Qilla bunga matahari, Qilla alergi.
7. Jangan beri Qilla makanan seafood terlalu banyak.
8. Jangan bentak Qilla.
9. Jangan salahkan Qilla dalam hal apapun.
10. Jangan beri Qilla pertanyaan yang membuatnya tidak bisa tidur.

(Dan masih banyak lagi)

"Papah kok tau semuanya?" Atensi Qilla kembali teralihkan melihat buku biodata milik Arkan.

Nama: Arkhan Arghaizan Arrayyan
Panggilan: akka/Abang
Alamat: jl. Anggrek no.45 pesantren Al Madinah, Jepara, Jawatengah.
Hobi: membaca Alquran
Cita cita: punya anak banyak
TTL: 08 Januari 1998 23.10, Swedia
Ortu:
Ayah: Aqmar Aladzhar (Abbi)
Ibu: Ismi Zulfah Khairin (Ummi)
Keluarga:
Adik: Alkan, Arshaq
Kakek: Irwan Alamsyach (Jiddiy)
Nenek: Siti Maryam (Jiddah)
Kakek: Izreal Zacharias (Eyang Kakung)
Nenek: Nur Hayati (Eyang putri)
Saudara: Om Khafid, Tante Zhollin, Tante Isma, om Ardi, elip.
Sekolah: RA Al-madinah, MI Al-madinah.
Hafalan: 19 Juz.
Teman: Mifzal, Agus.

Oh My Husband...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang