OMH | 32

1.2K 71 8
                                    

Keluarga Arkan dan Qilla sedang berkumpul diruang makan. Banyak sekali hidangan yang memanjakan lambung. Apalagi Qilla yang sedang hamil, bahkan setiap hari makanan wajibnya adalah buah.

"Jadi gimana nih, Alkan udah dapet calon belum?" Tanya Kemal sambil menyuap ayam goreng.

Alkan tersenyum, "Alhamdulillah, masih stay jomblo"

Saat orang orang tengah tertawa membicarakan hal hal sepele, ketukan pintu membuat tawa mereka berhenti.

Tok

Tok

Tok

Bi Ruti berlari membuka pintu. Dan ternyata ada Anita yang tengah menenteng paperbag.

"Eh, mbak Nita?"

"Iya, Dija ada nggak Bu?"

Alkan melirik sebentar kearah pintu, dan ia mendapati gadis cantik berhijab syar'i sedang tersenyum manis membawa paperbag.

Arkan melihat adiknya yang tengah memandang lawan jenisnya dengan tatapan kagum.

"Zina mata itu ada" sindir Arkan ketika melihat raut muka adiknya.

Alkan tergagap mendapati sindiran seperti itu. Bahkan pipinya kini memerah karena salting.

Ismi menggelengkan kepalanya dan melirik siapa gadis yang membuat putranya malu malu kambing.

"Abbi, itu bukannya Anita ya?" Ucap Ismi sambi menggoyangkan lengan suaminya.

"Iya"

"Lho, Abbi kenal?" Tanya Alkan.

"Woeh, ya kenal dong, orang Anita saja dulu nyantri di ponpes kita"

"Alkan, seorang laki laki sejati pasti akan langsung mengkhitbah, bukan mem-pacarinya sampai menikmati tubuhnya sebelum halal, kamu sebagai Gus juga, kapan nikah? Udah tua gini" ledek Arkan.

"We! Enak aja! Gini gini I laku!"

"Terus, kapan nikah?" Ucap semua orang bersamaan.

"Tau ah males" Alkan memalingkan wajahnya kearah dapur. Melihat tingkah Alkan, Aqmar langsung membujuk anak bujangnya itu untuk melanjutkan makan.

"Habisin, nanti ayamnya mati" ucap Aqmar.

"Iya Abang, nanti nasinya nangis" ucapan Airin yang polos itu membuat Alkan gemas sendiri.

"Dengerin tuh, adik kamu aja paham kok kamu nggak"

Qilla dari tadi diam menyimak pembicaraan mereka. Ingin mengatakan apa coba, nggak ada yang menarik, sekali bicara malah yang ada menarik emosi.

"Al, lo sama Anita aja tuh, jomblo orangnya" celetuk Qilla.

Alkan diam, ia menghembuskan nafasnya pelan lalu senyuman menghiasi wajah tamvannya.

"Abbi, insyaallah nanti kalo Alkan udah sholat istikharah Alkan siap mengkhitbah gadis itu"

Semua yang disana bertepuk tangan, tak terkecuali Arkan. Yang ada malah merusak ke-cool annya.

"Sip!"

*

Sorenya, Alkan tengah berjalan jalan dikomplek bersama Airin. Sok sok an mau nemenin beli es padahal mau curi curi pandang sama anak tetangga.

Baru keluar dari gerbang, hatinya dag dig dug ser melihat Anita tengah menyiram tanaman bersama seorang gadis yang tengah bermain dengan kucing.

"Dek, kamu samperin mbak mbak yang lagi main sama kucing sana, nanti mas nyusul" bisik Alkan kepada Airin. Airin tentu senang mendapati kucing. Bahkan dirumah kucingnya ada 4.

Oh My Husband...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang