OMH | 45

826 50 3
                                    

"Aduh sakit banget" ujar Qilla kala bayinya menggigit putingnya.

"Kalem bro" Arkan mengelus kepala bayinya yang tangah menyusu.

"Panggilannya buat Beby Arshal apa?" Tanya Qilla.

"Abang aja? Soalnya dia juga bilang mau punya Adek banyak"

Qilla memutar bola matanya malas, "Abang yang bilang atau kamu yang bilang?"

"Abang! Mana ada aku mau nyusahin kamu"

"Oh"

"Pulang nanti ke Jakarta Utara ya, udah nggak di Bogor soalnya kamarnya sempit buat tamu-tamu, terus Alkan juga mau pindah sama Anita ke Amerika"

"Iya, Nanti kalo dah gede Abang dimasukin ke pesantren aja ya mas? Aku nggak mau abang salah pergaulan kaya aku"

"Emang kamu yakin nggak kangen sama Abang?"

"Kalo buat kebaikan Abang sih nggak papa, nanti juga paling abang punya dede lagi"

Arkan tertawa kecil, "dedenya kembar ya, satu cowok satu cewek"

Qilla mengangguk, "terus abang panggil kita siapa? Mama? Ibu? Bunda?"

"Kalo ke kamu Umma, kalo ke aku Abba gimana?"

"Bagus"

"Terus pakaiannya Abang udah beli kan semalem?"

"Katanya semua udah diurusin Ummi sama Mama, kita tinggal terima beres aja"

"Nggak kerasa kita udah jadi orang tua ya"

"Banyak banget lika likunya" lanjut Qilla.

"Banyak bersyukur sama minta ampun ke Allah biar Allah kasih yang lebih buat kita"

"Aku sih berdoa semoga Abang jadi anak yang Sholeh terus pola pikirnya kaya kamu"

"Kok aku?"

"Kamu pandai agama, pandai berbisnis, jadi aku pengen abang punya sifat begitu"

"Bisa aja, Abang dari tadi anteng ternyata udah bobo ya"

"Peluk kamu boleh?" Tanya Arkan pasalnya ia sudah tidak tahan jika tidak memeluk istrinya seharian.

"Boleh tapi hati hati, jangan sampe ngenain Abang"

Hangat sekali pelukan kali ini, biasanya hanya dua insan, tetapi sekarang telah bertambah satu dan menciptakan keluarga kecil. Beby Arshal berada di dada kiri Qilla dan Arkan tidur di samping kiri membuat Baby Arshal berada di tengah.

"Dia tidur tapi kok mulutnya gerak ya" ujar Arkan sambil menatap putranya tengah menyusu.

"Keturunanmu kaya kamu" ledek Qilla.

"Sayang"

"Hehe enggak deh"

Ceklek...

Pintu terbuka menampakan Arshaq dan Adiba yang nampak syok karena membuka pintu di waktu yang salah, pasalnya mereka tengah,, biar author saja yang tawu.

"Eh itu diluar ada apaan ya" Arshaq berusaha mengalihkan kegugupannya dengan sok-sok an ada sesuatu di ruangan sebelah.

"Kamu sih" ujar Qilla sambil memperbaiki jilbabnya.

"Iya iya"

Arkan bangkit dan menuju luar kamar untuk melihat siapa yang datang.

"Heh kamu ngapain berdua sama anak tetangga" kaget Arkan kala Adiba dan Arshaq tengah duduk berdua di ruangan sepi.

"Nungguin abang lah berduaan mulu nggak tau tempat"

Pipi Arkan memerah, ia mengalihkan pandangannya dengan menatap yang lain.

Oh My Husband...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang