Kejadian kemarin"Jadi, saya ingin putri saya mondok disini, sikapnya membuat saya muak pak, tolong rubah sikap anak saya, dan saya dengar jika pondokan bapak ini terkenal bisa merubah sifat santri didikanya?" Tanya Ahmad (ayah bianka) kepada Aqmar, Arkan dan Kemal
"Perubahan sikap seorang anak tergantung kemauan dan didikan dari tempat itu, in sya allah saya bisa membimbing putri bapak, oh iya, namanya siapa dek?" Tanya Aqmar lembut
"Bianka Az-Zahra" ujar bianka dengan suara yang ia imut imutkan karena ada Arkan
"Umur berapa?" Tanya aqmar lagi
"18 pak" kekeh bianka sambil melirik Arkan yang terus menunduk
"Baiklah, mau siapa yang antar?" Tanya aqmar dengan lembut
"Mas itu aja pak" tunjuk bianka kepada Arkan
"Saya tidak bisa, ada hal penting" datar Arkan
"Sebentar Khan, cuma nganterin" bujuk Aqmar
"Bukan mahrom bi" lirik Arkan dan Aqmar tersenyum
"Oh yasudah, nanti panggil ummi suruh nganter" perintah Aqmar dan dibalas anggukan oleh Arkan dan Arkan segera pergi ke kamar ummi nya
Setelah dari kamar ummi nya, ia hendak mengambil handphone nya dikamar namun dikagetkan dengan pemandangan indah dari istrinya, yaitu punggung, rambut yang tergerai dan disampingkan, dan paha putih dan mulus
"Masyaallah" batin Arkan padahal tadi bilang astagfirullah
...
Waktu ashar nya, para santri bergegas menuju masjid untuk menunaikan sholat ashar, namun tidak dengan Qila yang malah ketiduran di kasur.
Arkan sudah berkali kali membangunkannya namun sungguh, sangat sulit, entah mimpi apa yang gadis itu rasakan sekarang.
"Qil, bangun dong, ayo sholat, kamu belum sholat kan? Makanya bangun, cepet ayo, saya hitung kalo nggak bangun nanti saya kurung di kamar mandi semalam" bujuk Arkan sambil menepuk pipi Qilla yang tembam itu
"Satu"
Qilla mulai bangun sekarang, karena benda dingin yang menyentuh pipinya dan suara laki laki yang membangunkannya
"Dua"
"Enghh, huaahhh"
"Ti-"
"YA!" Bentak Qila membuat Arkan terdiam
"Udah sana cepet ambil wudhu, kamu sholat dirumah aja ya? Janji sholat Lo! Saya mau ke Masjid" ujar Arkan
"Lah? Gue males kalo sendirian Arkannnn" rengek Qilla
"Saya harus adzan"
"He'em!" Ujar Qilla lalu pergi ke kamar mandi
...
Setelah Qilla sholat ashar, perutnya keroncongan dan ia memutuskan untuk pergi ke dapur siapa tau ada makanan kan? Ya ada
"Ma, gue laper" ujar Qilla cemberut dan mengelus elus perut ratanya
"Kamu ikut mama sama ummi masak ya? Udah cewek Lo" ujar Halim
"Tapi kan gue nggak bisa masak njir" Qilla langsung mendapat pelototan tajam dari mamahnya karena barusaja toxic
"Kamu ganti baju dulu, masa mau makan sekeluarga nggak pake baju?" Bentak Halim karena Qila hanya memakai hotpants dan tanktop
"Iiihhh ya serah Qilla lah! Mau masak kan panas juga!" Sarkas Qilla karena penampilannya selalu dikomen orang lain, memangnya salah? Ya salah
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Husband...
Nonfiksi"Ats tsalju hadiyyatusy syitaa'i, wasy Syamsu hadiyatush shayf, waz zuhuru, hadiyyatur Robi, ya Humaira" ucap Arkan berbisik di telinga kanan Qilla. "A-apaan sih!, minggir!" Qilla mendorong bahu Arkan agar menjauh darinya, jika tidak bisa bahaya kal...