OMH | 47

628 43 6
                                    

Arshal tertidur di pelukan Qilla. Mereka memakai baju dengan warna yang sama. Perpaduan antara hitam coklat dan krem. Mereka tengah berada di perjalanan menuju pusat perbelanjaan.

"Mas, mumpung Abang masih delapan hari mending kita jangan sia-siakan kesempatan, aku liat di postingan Instagram banyak banget foto-foto bayi yang imut-imut"

"Kita sewa pemotretannya aja ya, please"

"Namanya apa kalo kaya gitu"

"baby newborn photography, aku udah nemuin pawangnya tinggal DM aja terus kita kesana, ya ya ya"

Arkan terdiam, "apa bayinya nggak sumpek?"

"Enggak lah, boleh ya? Ya ya ya"

"Hm, besok"

"Yey! Aku DM ya! Keuangan urusan kamu!"

"Iya sayangku"

"Kita nanti sekalian beli baju buat Abang ya, terus mainan juga, terus mau beli popok juga, terus bedak, terus sabun sabun bayi, terus beli minyak sama parfum terus-"

"Dirumah masih ada, sayang. Mama habis beli tadi makanya bilang sama aku dan lebih spesialnya lagi Mama udah pilih Baby Sitter dan besok udah dirumah"

"Ih tapi kan kita belum pernah beliin Abang baju, masa Mama sama Ummi semua sih yang beliin, terus baru anak satu aja udah ada Baby Sitter, kaya aku nggak bisa ngerawat aja"

"Sayang, mas pernah bilang kan kalo kamu pernah mas hadiah in butik? Nah kamu direktur dari butik itu dan pasti kamu juga sibuk, mas juga sibuk, soal pembantu dirumah kan mereka nggak ahli merawat bayi jadi Mama udah milihin Baby Sitter"

"Mama repot banget sih, kamu juga tuh kenapa langsung setuju aja nggak bilang-bilang"

"Kamu kan lagi makan-makan tuh sama si ustadz sialan itu"

"Ih kamu cemburu ya? Ngatain Ustadz Faruq gitu, eh tadi kamu ngasih uang buat apa?"

"Sedekah"

"Beneran?"

"Iya sayangku cintaku"

"Terus nama Baby Sitter nya siapa? Cantik nggak? Seksi ya? Orang mana? Masih muda? Anaknya siapa? Putih nggak? Agamanya apa?"

"Yaallah, kamu kaya lagi nge interogasi maling aja, namanya Bianca, santri yang mondok di pesantren Abbi yang nakal itu"

"Nakal Arkan, nanti kalo Abang di banting gimana?" Cemas Qilla.

"Ahahaha, nggak akan lah Yaallah, dia juga lagi benar-benar butuh uang buat pengobatan ayahnya, terus juga ibunya Baby Sitter di luar negeri, pasti sudah dilatih soalnya udah ada sertifikatnya"

"Beneran kan? Kok aku ragu ya sama dia, kalo tiba-tiba disaat semua pelayan lagi tidur terus kita masih diluar dan Abang dirawat sama dia terus diracuni sama dia gimana?"

"Jangan suudzon dulu, utamakan husnudzon"

"Apa bedanya suudzon sama husnudzon"

"Kalo Husnudzon itu berbaik sangka kepada semua orang dimanapun dan kapanpun, sifat ini harus dimiliki oleh seorang muslim dan Suudzon adalah lawan dari Husnudzon, yaitu berburuk sangka dan harus dijauhi, paham kan?"

"Ooh, jadi selama ini aku Suudzon banget ya"

"Perlahan tapi pasti, insyaallah semua akan berubah"

Setelah menghabiskan waktu yang cukup lama, mereka akhirnya sampai di Mall. Arkan langsung mengambil stroller yang ia taruh di jok belakang. Stroller dengan merk yang mahal tentunya.

Kedua pasangan ini menjadi pusat perhatian karena Arkan cuek sementara Qilla senyam-senyum sendiri. Tubuh Qilla yang jauh dari kata goals itu membuatnya seperti adik dari Arkan.

Oh My Husband...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang