Anta nurullahi fajran
Ji'ta ba'dal usri yusran
Rabbuna 'alaka qadran
Ya imamal anbiya’iAnta fil wujdani hayyun
Anta lil 'aynayni dayyunAnta 'indal hawdhi riyyun
Anta hadin wa shafiyyun
Ya habibi ya muhammadYa nabi salam 'alayka
Ya rasul salam 'alayka
Ya habib salam 'alayka
Salawatullah 'alaykaYa nabi salam 'alayka
Ya rasul salam 'alayka
Ya habib salam 'alayka
Salawatullah 'alaykaYartawi bil hubby qalbi
Hubby khayri rusli rabbi
Man bihi abshartu darbi
Ya shafi’i ya rassulallahAyyuhal mukhtaru fina
Zadanal hubbu hanina
Ji'tana bil khayri dina
Ya khitamal mursalina
Ya habibi ya muhammadSuara meriah rebana menyambut aqiqah Arshal. Arkan bersholawat dengan suara yang sangat merdu, ramai sekali disana dengan semua keluarga lengkap.
"Suara Mas merdu banget sampe ustadzah sama santri cewek pada liatin" adu Qilla.
Arkan terkekeh, "kamu cemburu ya?"
"Enggak, mana ada"
"Kok bilang gitu sih?"
"Ya kan maksud aku tuh suara Mas jangan merdu-merdu banget gitu, yang standar"
"Mau latian vokal nggak? Les gratis sama suamimu ini"
"Nggak usah deh, tadi mama nyariin kamu Mas"
"Yaudah, sekarang mama dimana?"
"Di rumah kayaknya"
Sambil berjalan, Arkan menjelaskan rumah di pesantren itu namanya ndalem.
"Abang sama siapa yang?"
"Sama Abbi tadi"
"Oh"
"Mas, kamu nyadar nggak sih kalo lahirnya Abang bareng sama ulang tahun kamu"
"Terus sekarang umur kamu berapa?" Tanya Qilla.
"28, kamu?"
"Tua banget, aku aja masih 21"
"Tua tua gini kamu aja suka, apalagi muda, oh iya aku punya cerita udah duluuu banget"
"Apa"
"Kamu pernah bilang, katanya pernah ditolak sama pemuka agama kan? Dulu banget nggak tau kamu masih inget atau nggak, di SMA kamu lagi ngadain Isra' Mi'raj dan kepala sekolah kamu ngundang grub sholawat dari Jepara, ternyata dari pesantren Abbi dan kebetulan aku dirumah, dan yang kamu kasih coklat itu... Aku"
Qilla mengingat-ingat kejadian itu dan itu momen ia kelas 10.
"Tipe kamu ternyata bisa Gus juga ya"
"Kok kamu nolak sih?"
Arkan terdiam, "andai dia tahu hatiku saat itu tengah tertutup oleh seseorang"
"Ya kan aku juga menjauhi pertemuan lawan jenis, ramai banget takut ada akhwat yang pegang apalagi
udah wudhu""Ih kan bisa nerima coklatnya doang lalu udah, Mas tau nggak sih kalo aku tu sampe nggak jajan waktu itu buat beli coklat"
"Kasian banget, yaudah aku ganti pake apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Husband...
Non-Fiction"Ats tsalju hadiyyatusy syitaa'i, wasy Syamsu hadiyatush shayf, waz zuhuru, hadiyyatur Robi, ya Humaira" ucap Arkan berbisik di telinga kanan Qilla. "A-apaan sih!, minggir!" Qilla mendorong bahu Arkan agar menjauh darinya, jika tidak bisa bahaya kal...