Hai haii halooo 😍😍😍
Yang sudah kangen sama pasangan Dilan (Dira - Alan)
Mana suaranya???
Ayo berkumpul segera 😍😍😍
*****
🌸 Nadira
"Masih pusing?" tanyaku pada seorang pria tampan yang saat ini sedang tersenyum tipis sekali di atas tempat tidurnya.
"Masih ya?" masih aku yang bertanya. Karena Mas Alan masih tetap diam dalam baringannya.
"Mas Alan kenapa? Kok dari tadi nggak jawab pertanyaannya Dira?"
"Soalnya Mas masih kaget."
Walau belum mendapat jawaban pasti dari semua pertanyaanku, tapi aku masih tetap setia memberikan senyumanku untuk calon suamiku.
"Kenapa Dira bisa ada di sini sekarang? Hm?"
"Tentu saja buat jenguk Mas Alan."
Senyum tipis Mas Alan masih bertahan di wajah pucatnya. Dan itu semakin membuktikan, bahwa saat ini, Mas Alan memang sedang tidak baik-baik saja.
"Dira berangkat dari Solo jam berapa?"
"Tadi malam."
"Kok bisa?"
"Ya bisa dong. Soalnya dari kemarin-kemarin, sebenarnya, Dira udah curiga sama calon suaminya Dira yang ngirimin foto lama, tapi bilangnya foto baru."
Mas Alan terkekeh pelan, sampai dia jadi terbatuk karena tak bisa menahan dan mengatur suara kekehannya dengan benar.
"Jangan banyak ketawa dulu. Nanti dadanya jadi sesek, Mas."
Mas Alan sudah bisa menenangkan dirinya. Dan sepertinya, saat ini, Mas Alan ingin bangkit dari acara tidurannya. Jadi aku langsung sigap dengan meletakkan satu bantal di bagian belakang punggungnya.
"Terimakasih, sayang," ucap Mas Alan setelah ia berhasil menyamankan posisi duduknya.
"Sama-sama, Mas."
"Emma tidur?"
"Iya, Mas."
"Padahal, dari kemarin, Mas udah larang Emma supaya jangan dulu masuk ke kamar Mas," cerita Mas Alan sambil mengusap pelan puncak kepala Emma yang sejak tadi sudah tertidur dalam dekapanku.
"Iya, Mas. Tadi Dira, Kak Dian, Oma, sama Mama juga udah bilang gitu. Tapi Emma malah nangis karena minta tetep mau ikut. Akhirnya, ya udah, Jihan yang ngalah, nggak jadi masuk ke sini dulu, gantian sama Emma."
Mas Alan tersenyum lemah sekali. Dan itu membuatku ingin sekali untuk mengusap dahi berkeringatnya saat ini.
Karena saat ini, aku jelas tak bisa melaksanakan niatku itu, jadi aku segera mengulurkan satu kotak tisu ke arah calon suamiku. Dan beruntung, karena Mas Alan langsung menerimanya, lalu mulai mengusap dahinya yang sedikit berkeringat, walau dengan gerakan yang terlihat sekali sangat lesu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nadira Beserta Bahagia Miliknya ✔
Roman d'amourJANGAN LUPA FOLLOW YA 😊😍 Mari kita dukung para penulis yang sudah berusaha keras mempublikasikan dan menyelesaikan setiap tulisannya dengan memberikan apresiasi pada karya serta kehadirannya 😊 ***** [COMPLETED] SEQUEL "RASA PUNYA NADIRA" Katanya...