VALERIE (ON GOING)

08. ATHENIO, LO APAIN GUE?

BISMILLAH🌻
BAB 08 FOR U💙
SEMOGA SUKAAAA:>

⭐⭐⭐

"Maaf ya, Tante suruh kamu ikut sama Tante."

"Iya, Tante gak papa."

"Emm, ngomong-ngomong ada apa ya, Tan?" tanya Valerie.

"Kamu Valerie yang disuruh Pak Galuh buat jadi guru pembimbing Athenio?"

"E-eh Tante tahu?"

"Pak Galuh yang ngasih tahu."

Renata menatap lurus lapangan didepannya, perkataan Pak Galuh berputar diotaknya. "Waktu Pak Galuh nyuruh kamu jadi pembimbing apa Athenio melakukan penolakan?"

"Nggak ada, Tante."

"Protes?"

Valerie menggeleng.

Renata mengangguk-angguh paham. Padahal berapa kali Athenio menolak dipilihkan pembimbing oleh Pak Galuh dan baru kali ini ia menerima dengan senang hati.

Senyumnya terbit seketika.

"Boleh Tante tanya satu lagi?"

Valerie mengangguk sembari tersenyum.

"Maaf kalau pertanyaan Tante yang ini menganggu privasi kamu. Kalau nggak mau jawab gak usah dijawab, ya?"

"Iya, Tante."

"Kamu udah punya pacar?"

Valerie sempat terkejut sebentar akan pertanyaan Renata, namun tak urung ia mengangguk.

"Udah, ya?"

"Udah, Tante."

Baru suka sama cewek udah bertepuk sebelah tangan aja.

---

"Ngomong apa'an lo tadi sama Maminya Athenio?"

"Maminya Athenio baik nggak sih?"

"Apa lo mau dimasukkin dalam kandidat calon mantu?"

Eve dan Poppy langsung saja menyerbu pertanyaan ketika Valerie kembali.

"Tanyanya satu-satu dong!"

"Hehe,"

Valerie mendengus, "Cuma bicarain masalah bimbingan selama satu bulan."

"Itu doang?"

Valerie mengangguk, "Ya emang lo ngarepnya gimana?"

"Gue kira bahas masa depan lo sama Athenio,"

Valerie menatap tajam Poppy, "Nggak usah yang aneh-aneh,"

"Ma-Vee dicariin cowok didepan," seru Larva menyela ucapan Poppy.

Valerie menoleh, "Siapa?"

"Nggak tahu namanya."

Valerie berdiri, "Gue keluar dulu."

Netra indah gadis itu melihat kekasihnya yang berdiri menatapnya dari ambang pintu. Dan entah mengapa hatinya tiba-tiba berdenyut sakit melihat laki-laki itu.

"Ada apa?"

"Boleh bicara sebentar?"

Valerie diam sejenak, sebelum akhirnya mengangguk. "Taman belakang aja, ya?"

Ken mengangguk. Laki-laki itu menarik tangan Valerie lembut menuju tujuan mereka. Dan tanpa mereka sadari Athenio tersenyum miring diujung koridor bagian kiri.

"Palingan juga mau putus," cetusnya asal.

"Maaf." ucap Ken tiba-tiba.

Valerie duduk disamping Ken, "Kenapa minta maaf?"