7. Kidung dan Tarian

3K 958 154
                                    

.
.
.

    Pulang sekolah, Changbin harus mengambil rantang yang tadi pagi. Dia ditugasi oleh Yohan untuk memeriksa apakah pria itu sudah mau berbicara dengannya atau belum. Sampai di gubuk sawah tadi pagi, dia lihat jika rantang yang dia bawa udah kosong dan sedikit berserakan. Berarti pria itu memakannya dan Changbin lumayan lega mengetahui fakta itu.

    Namun Changbin tak bisa menemukan si pria disana. Tak ingin pulang tanpa informasi yang mungkin Yohan tagih besok, Changbin meluangkan waktu untuk mencari pria itu di sekitar sana. Cukup lama Changbin menyusuri pematang sawah hingga akhirnya dia temukan pria itu berada di tengah lahan sawah kosong sambil menari dan meneriakkan kalimat yang kemarin sudah Yohan ceritakan.

    Tarian pria itu tampak elok dan tertata sangat rapi. Seakan tubuh itu memang dilatih untuk menarikan tarian itu berkali kali. Berharap jika bisa mendapat lirik kidung lainnya, Changbin menunggu, diam disana terus mengamati pria itu, namun hingga pria itu jatuh di atas tanah karena kelelahan mungkin, Changbin tak mendapati lirik kidung lainnya selain yang kemarin sudah Yohan ceritakan.

    Awalnya Changbin ingin segera pulang, namun membiarkan orang itu terkapar di tanah milik orang bukanlah salah satu sifat yang diajarkan almarhum ayahnya dulu. Walau sambil berdecak kesal, Changbin mengangkat tubuh orang itu, membantunya berjalan hingga sampai di gubuk terdekat. Setelah memastikan orang itu cuma tidur dan tidak mati, Changbin segera berjalan pulang.

    Di perjalanan pulangnya, Changbin hanya memikirkan hal hal random. Sampai kemudian dia menanyakan ekstensi nya sebagai anggota Klub 513 selain menjadi bank berjalan teman teman kurang akhlaknya itu. Bukannya Changbin merasa dikhianati dan cuma dimanfaatkan untuk diambil uangnya, Changbin ikhlas lahir batin kok, kalau soal ngasih makan anak anak itu—walau kadang rasa ikhlas nya sedikit tertunda.

    Pikirannya lebih ke—dia guna jadi apa gitu di Klub 513? Yohan emang orang kepercayaan Yeosang si pemeran utama, terus Yohan memanfaatkan peluang itu buat baikan ama Yeonjun walau sebenarnya yang harusnya sadar diri itu Yeonjun-nya bukan Yohan, Wooyoung-San juga ada di Klub itu karena emang mereka berdua-lah alasan Yeosang nyuruh Yohan buat bikin kumpulan pelawak berkedok detektif abal abal. Sementara Changbin? Dia ngapain masuk ke Klub 513? Emang dia punya hubungan apa sama anggota lain?
 
 
  "Shuudzon itu dosa, Changbin. Emang kamu mau nambah dosa lagi di pundak mu, hah? Mending husnudzon aja Yohan butuh kamu buat misuhin Yeonjun, kan? Jadi ayo husnudzon aja, jangan sampek dosa mu makin banyak sehingga pertumbuhanmu terganggu." Ucap Changbin seorang diri.

  "Kamu ngomong sendiri?" Suara orang dari belakang tubuhnya membuat Changbin tersentak sampai lompat saking kagetnya, Changbin menoleh ke belakang dan menemukan Wooyoung yang memamerkan senyum jenaka nya yang khas.

  "Kamu part-time jadi setan?" Tanya Changbin.

  "Mana ada setan seganteng aku, Bin." Balas Wooyoung.

  "Widihhhh, ngerasa ganteng kamu?" Tanya Changbin dan langsung dipukul sama Wooyoung.

  "Oh iya! Tadi kamu habis nemuin orang gila kemarin, kan? Gimana? Kamu ada dilempar cangkul, nggak? Atau malah ada petunjuk baru?" Tanya Wooyoung.

  "Aku nggak kena lempar cangkul. Sebenarnya aku gatau ini guna atau nggak, tapi kayaknya kidung Rejowerno itu tuh, beneran sakral kayak yang diomongin Pak guru bahasa daerah tadi." Jawab Changbin.

  "Sakral karena yang buat Raja?" Tanya Wooyoung.

  "Itu mungkin bener, tapi ada alasan lain, orang gila itu nyanyiin kidungnya sambil nari, tapi tariannya tuh bukan kayak orang joget asal pas dangdutan, tariannya tertata banget, kayak emang aturannya nari tuh, asli begitu. Ini kesimpulan aku doang, kayaknya kidung itu buat mengiringi tari di sebuah upacara adat gitu." Jelas Changbin.

[✔] Klub 513 | vol.2 | Ep.3 : Kidung RajahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang