.
.
.Yohan dan Yeonjun mengamati ruang BK dari lantai dua gedung kelas mereka. Keduanya tampak diam sedari tadi, tak ada satupun yang lebih dulu membuka percakapan. Entah kenapa tiba tiba Yeonjun yakin kalau sekalinya Yeonjun buka suara, maka itu akan membawanya ke percakapan berat soal masa lalu. Yeonjun yang padahal masih membayangkan saja udah lelah.
"Yeon." Panggil Yohan.
Yeonjun menarik nafas, "Ap—"
"Kamu prefer ditolak atau di friendzone?" Tanya Yohan.
Sempat itu Yeonjun nge lag karena pertanyaan Yohan yang luar biasa random. Beda jauh dari pikirannya barusan.
"Masih mending dua duanya daripada adek-kakak zone." Balas Yeonjun.
"Oh.. kalo Kuntilanak sama Kuyang, kamu prefer pacaran sama siapa?" Tanya Yohan lagi.
"Hah -_-?" Tanya Yeonjun balik.
"Atau kamu prefer suster ngesot?" Yohan masih melanjutkan pertanyaannya.
"Kamu kenapa, hah?" Tanya Yeonjun sambil menempelkan punggung tangannya pada kening Yohan. Suhu ketua Klub nya ini normal kok, tapi kenapa jadi random banget tiba tiba?
"Eh, kamu pernah mikir, nggak? Bakso beranak itu lahirnya normal atau caesar? Kalo caesar yang nge bedah siapa?" Tanya Yohan.
"Lama lama kepalamu itu yang aku bedah, Han." Balas Yeonjun.
"Kepanjangan PDKT itu sebenarnya apa, sih?" Tanya Yohan.
"Pernah deket kemudian tereliminasi." Balas Yeonjun.
"Anjay sad boy." Tawa Yohan.
"Kenapa aku harus temenan ama manusia dengan jokes aneh bin freak?" Batin Yeonjun.
Kemudian suasana kembali hening, hanya terdengar derap kaki siswa yang berlarian di koridor begitupula suara ramai dari mereka yang kayaknya menikmati banget hari hari mereka di bangku SMA. Yeonjun mencuri pandang kepada Yohan yang menatap lurus ke arah ruang BK, sebenernya Yeonjun tau kalo Yohan lagi bingung empat kali keliling karena tak seperti kasus lainnya, kasus kali ini beneran minim petunjuk. Disisi lain, Yohan mulai mendapatkan hati nuraninya sehingga dia mau tak mau menambah beban pikiran bagaimana cara untuk menyelamatkan para korban.
"Lakuin kayak kamu yang biasanya aja, Han." Kata Yeonjun, "kamu nahan diri dan itu malah bikin kasus ini nggak selesai selesai."Yohan menggeleng, "masih belum waktunya."
Yeonjun mendelik, "kamu nunggu saat yang kayak gimana emang?"
"Bentar lagi.. habis Raden dibuat overthinking luar biasa sama kertas curiannya dari Klub 513 punyanya SMA di Kota itu." Balas Yohan sambil tiba tiba bangun dari duduknya.
Mendengar itu, jelas sekali Yeonjun nggak paham. Namun ketika Yohan mengisyaratkan untuk mengikutinya, Yeonjun tak punya ruang untuk bertanya dan hanya mengikuti ketua Klub sableng nya itu turun dari lantai dua. Tak banyak bertanya, Yeonjun mengikuti Yohan menuju ruang BK, bahkan tanpa protes dia ikut masuk dan duduk di sebuah kursi yang disediakan, menghadap bangku milik Sowon.
Guru BK cantik yang menyadari bahwa dia tak memanggil kedua siswa itu untuk menghadapnya lantas memiringkan kepala bertanya.
"Cuma pingin kunjungan aja sih, Bu." Kata Yohan tertawa.
Sowon menghela nafas, "kalo kamu yang kunjungan saya nggak bakalan kaget, Yohan. Tapi kenapa primadona sekolah ini ikut kamu kemari?"
"Lagi cosplay jadi anak itiknya Yohan saya, Bu." Balas Yeonjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Klub 513 | vol.2 | Ep.3 : Kidung Rajah
FanfictionWooyoung : "Kode terbaik yang nggak akan lekang oleh zaman adalah nge share lagu yang mewakili perasaan lewat SW." Yohan : "Lingsir Wengi gitu misalnya?" San : "Ayang mu beda alam?" Yeonjun : "Gapapa beda alam daripada nggak punya ayang." Changbin :...