.
.
.San-Wooyoung-Changbin-Yeonjun nggak habis pikir dengan cerita yang dikatakan Yohan barusan. Mereka udah kaget karena Yohan menemukan apa yang mereka cari berhari hari itu di dalam goa dan kemudian mereka diberi tahu kalo Yohan membicarakan rencana dia ke orang yang baru ketemu dia siang menjelang sore tadi. Kadang Yohan ini emang agak lain pemikirannya, dia melarang keras keempatnya untuk mengatakan apapun soal rencana itu pada warga yang walau kelihatanya pro ama mereka, tapi kenyataannya malah Yohan yang melanggar larangan itu.
"Kamu gila, Han?" Tanya Yeonjun, "gimana kalo dia comber, hah?!"
"Nggak akan." Jawab Yohan.
"Aku tau itu yang namanya Moonsua emang cantik, dan mungkin aja kamu pandangan pertama sama dia, tapi jangan sampai kamu jadi bucin tolol yang buat anak anakmu ini mati, Pak." Kata Changbin.
"Mata kau itu pandangan pertama -_- Aku bilang kalo dia nggak bakal comber karena dia dapat feedback kalo jadi sekutu kita." Kata Yohan.
"Dia cuma mau balik ke kota, kan?" Tanya San, "apakah mungkin alasannya yang begitu doang, meyakinkan kalo dia nggak bakal berkhianat?"
"Betul kata, San. Apalagi semboyan nya Klub ini kan, bukan Klub 513 kalo nggak ada korban sama pengkhianatnya, gimana kalo dia berkhianat?" Kata Wooyoung.
"Lah? Kalian lupa? Kita kan, bukan Klub 513, kita Klub Hati Nurani." Kata Yohan, "jadi, semboyan itu nggak berlaku ke kita. Walau yang bagian korban aku setuju, sih." Kata Yohan.
"Plis deh, Han.." Kata San.
"Tenang aja, aku yang bakal tanggung jawab sama semua soal Sua. Kalian cukup nunggu giliran aku tumbalin." Balas Yohan.
"Makin bajingan aja kamu aku liat liat." Kata Yeonjun.
"Oh iya, kamu udah ngomongin Mas Seungyoun?" Tanya Wooyoung.
Yohan menunjukkan jempolnya, "aku suruh mereka harus sampai secepatnya. Selama menunggu, kita harus menyelamatkan Sua tentu saja. Selain itu.. besok barulah tirai panggung drama yang sebenarnya dibuka. Jangan bilang kalian melupakan soal orang yang dibunuh oleh Yeonjun saat itu? Selain itu, tetua telah mencurigaiku sebagai penyusup."
"Cuma kamu?" Tanya San.
"Iya, keren, kan?" Balas Yohan.
"Ngeri, goblok." Balas Changbin.
"Kalo gitu ya jelas kita harus segera pergi, kan? Ngapain lama lama disini, coba?" Tanya Wooyoung.
"Kita belum seserahan ke tetua. Kalian masa lupa sama tahanan kita di kamar mandi itu?" Tanya Yohan sambil menunjuk pintu kamar mandi. Yah, mereka hampir melupakan kalo Yohan telah menyandera salah seorang pengunjung atau mungkin pencuri?
Yohan merangkul pundak teman temannya agar mendekat ke arahnya. "Dengar, besok panggung drama itu akan dimulai. Tetua akan mulai mencari tahu pembunuh yang bertanggung jawab atas matinya salah satu tamu VIP nya di kediamannya kala itu, Yeonjun bakal mengakui itu dan nggak usah aku kasih tahu lagi kalau Yeonjun besok bakal kalah, bukan karena dia lemah namun karena mereka berjumlah banyak. Dia akan ditahan, dan kemungkinan besar akan dikirim ke rumah kecil di tengah hutan untuk diberikan pada algojo agar dibunuh, namun justru itulah tujuannya. Yeonjun harus membunuh algojo itu karena dengan terbunuhnya dia, maka korban dari pihak sandera akan semakin sedikit. Besok pula, aku juga akan ditangkap. Kemungkinan besar, upacara kali ini akan mengorbankan aku hari Sabtu nanti. Bala bantuan belum tentu bisa tiba secepatnya, namun, walau begitu banyak hal yang bisa kita lakukan."
"San, Wooyoung, Changbin, aku memerintahkan kalian untuk menjadi penyelamatku Sabtu nanti. Mudah saja, aku telah berkoordinasi dengan para sandera dan mereka saat ini kemungkinan besar sudah menyiapkan apa yang aku minta. Cukup lakukan dengan tepat waktu sehingga ada waktu lebih untuk bala bantuan datang, kalau kalian terlambat, nggak salah lagi aku bakal mati." Yohan ketawa di akhir perkataannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Klub 513 | vol.2 | Ep.3 : Kidung Rajah
FanfictionWooyoung : "Kode terbaik yang nggak akan lekang oleh zaman adalah nge share lagu yang mewakili perasaan lewat SW." Yohan : "Lingsir Wengi gitu misalnya?" San : "Ayang mu beda alam?" Yeonjun : "Gapapa beda alam daripada nggak punya ayang." Changbin :...