Ardikta tengah melamun di tepian kolam renang rumahnya, sambil menyelamkan kaki nya di air kolam renang itu, hatinya gelisah dan tak tenang bahwa besok ia akan mengucapkan Ijab Qobul pada Akad nikahnya yang akan di gelar esok pagi di Masjid Istiqlal Jakarta.
Renatta, adalah Pacar Ardikta yang kini statusnya sebentar lagi akan berubah menjadi Istri dari Ardikta Dewangga. Renatta adalah seorang Penulis.
Awal mula ia bisa kenal dengan Ardikta adalah, karena Ardikta adalah orang yang gemar membaca Novel dan Karya Renatta inilah salah satu Favorite nya, dan suatu ketika tanpa sengaja mereka bertemu pada saat Itu Renatta tengah mengadakan M&G di Salah Satu Toko Buku Ternama.
Berawal dari situlah mereka sering bertemu tanpa sengaja, akhirnya memutuskan untuk saling bertukar kontak Handphone milik mereka, dan mulai timbul lah benih-benih cinta diantara mereka.
3 tahun menjalani Status sebagai Pacar, Akhirnya Ardikta memberanikan Diri untuk meminang Renatta Maheswari, gadis berusia 25 tahun itu.
" Gue udah mau nikah, gimana ya sama Al, dia Pacaran aja gak Pernah, gimana nasib tuh anak " Ucap Ardikta seraya menatap langit malam.
Tiba-tiba ada yang menepuk bahu nya Pelan, membuat nya menoleh ke arah nya, dan ternyata itu adalah Raharja. " Ngapain kamu malem-malem masih disini, tidur, besok kan akad nikah kamu dan Renatta " Ucap Raharja yang ikut duduk di sebelah Ardikta.
" Gak Papa, tegang aja dari sekarang buat akad besok, sama aku juga lagi mikirin Aldebaran pah, dia tuh cuek banget sama Perempuan, emang nya dia gak mau gitu ya Punya Pacar, terus menikah punya anak dan berkeluarga " Jelas Ardikta merasa Heran dengan Kembarannya Itu.
Raharja menarik nafasnya dan Mengehela nya perlahan, sebenarnya itu juga yang ia fikirkan selama ini tentang Putra nya yang nun jauh disana.
" Mungkin Al seperti itu, karena dia Trauma dengan yang namanya Keluarga, kan bisa saja, jadi kita tidak bisa paksa dia Ar " Jelas Raharja.
Apa yang dibilang Raharja ada benarnya, bisa jadi Al tidak Pernah mau mengenal Wanita disebabkan karena ia memiliki Trauma di masa lalu nya.
" Pah, sampai kapan papah, mamah, aku dan Al seperti ini hubungannya ? " Tanya Ardikta.
" Sampai Al mau memaafkan papa dan mama " Jawab Raharja seraya beranjak dari Posisi nya dan berjalan masuk kembali ke dalam rumah.
Ardikta hanya diam, lelah sebetulnya dengan keluarganya yang seperti ini, tak bisakan keluarganya kembali Normal seperti dulu lagi selalu tinggal bersama, meskipun dulu banyak Pertengkaran yang terjadi.
Ardikta juga saksi bahwa masa kecil Al cukup menyedihkan karena ia selalu disalahkan, atas apa yang terjadi kepada dirinya. Mungkin ini juga salah Satu Faktor Kalau Aldebaran takut memiliki Pasangan dan Keluarga.
Flashback 👣
Marissa dan Raharja Baru saja pulang dari acara Pernikahan teman kantor Raharja, sedangkan Aldebaran dan Ardikta diminta untuk tetap tinggal dirumah berdua bersama Suster mereka.
Saat itu usia Mereka masih 7 tahun, mereka sedang asik bermain mobil-mobilan di dalam kamar mereka sedangkan suster mereka sedang mengambil makanan untuk mereka berdua.
Entah apa yang dilakukan Ardikta, tiba-tiba Ardikta mengalami sesak di dadanya, Aldebaran yang tidak mengerti apa-apa dengan yang harus dilakukan ia hanya bisa berteriak memanggil Suster nya, namun Suster itu tidak mendengarnya karena sedang berada di dapur.
Dan Saat itu juga Marissa dan Raharja Pulang, dan betapa kaget nya mereka melihat Ardikta yang sudah sesak nafas dan merintih kesakitan pada bagian dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
1200 Detik [ End ] ✅
FanfictionApakah boleh Bagiku untuk merasakan Kehangatan Keluarga dan Pelukan dari mereka 1200 detik saja dalam hidup ku ? - Aldebaran Dewangga -