Di pencarian bukti, setelah 1 bulan lamanya. Renatta menemukan sebuah tempat kapsul obat yang di kubur di halaman belakang rumah baru Aldebaran. Setelah di selidiki obat tersebut adalah obat yang biasanya digunakan untuk binatang, bukan manusia.
" Siapa manusia berhati iblis yang tega melakukan ini sama kamu sayang ? " tanya Marissa yang terus menangis setelah mengetahui fakta baru tersebut. Pencarian bukti demi bukti terus dilakukan dengan bamtuan pihak kepolisian, namun semua nya berjalna tak semudah dan tak semulus yang dìkira dan difikirkan. Barang bukti yang terkumpul seakan tak cukup menunjukan siapakah pelaku di balik ini semua.
" Al bantu kami, tunjukan bukti lainnya " batin Marissa sebelum ia bersiap untuk tidur di rumah baru Aldebaran itu, di kamar itu Ia tidur bersama dengan Andin.
Semua pun terlelap dalam tidur nya dengan pulas. Namun Marissa terbangun di pukul 3 dini hari. Ia pergi ke kamar mandi untuk mengambil wudhu dan melakukan sholat sunah Tahajud. Setelah selesai sholat ia pun meminta dan berdoa pada Allah Swt, agar dimudahkan jalan mencari kebenaran yang selama ini terjadi pada putranya.
" Ya Allah, engkau yang maha pengasih dan Maha penyayang. "
" Hamba tahu ya Allah, dosa hamba begitu besar dan banyak. Hamba banyak dan sering tidak mensyukuri segala nikmat mu, hamba sering lalai terhadap perintah mu, ampuni hamba ya Allah. Ampuni hamba yang tidak bisa menjaga titipan mu dengan baik, tidak menjaga dan merawat nya dengan baik. Kini engkau mengambil nya kembali. Hamba menyesal Ya Allah "
" Ya Allah. Tapi sebagai seorang ibu hamba tidak rela, ada orang yang melakukan kejahatan pada anak hamba. Hal keji pada anak hamba. Tunjukilah semua buktinya, bantu kami mengungkap semuanya. Mudahkanlah jalannya ya Allah, Semoga apa yang hamba lakukan, bisa menebus semua kesalahan hamba pada anak hamba Aldebaran...Aamiin ya rabbal allamin "
Marissa tampak berdoa dengan khusyuk, meminta ampunan dan kemudahan jalan dalam mencari sebuah kebenaran yang selama ini tersimpan.
°°°
Sudah hampir 1 bulan lebih, belum ada bumti tambahan yang mereka semua temukan. Namun mereka tak gentar, merek terus mencari bukti-bukti yang ada. Mereka yakin bahwa Allah tidak pernah tidur, dan suatu saat Allah akan menunjukan kuasanya.
" Al! "
Marissa terbangun dari tidurnya, ya ia tidak sengaja tertidur saat sedang menonton televisi di ruang tengah. Mimpi itu membangunkannya.
" Ya Allah, mimpi Al lagi ? "
Marissa mengusap wajahnya, dan berjalan menuju kamar yang biasanya di gunakan oleh Aldebaran di rumah barunya. Ia mencari sesuatu disana. Ia melihat sebuah laci di bawah tempat tidur. Ia kembali teringat pada mimpi itu. " Mah, disini " ucap Al dalam mimpi itu seraya menunjuk sebuah laci di bawah tempat tidur.
Di dalam laci itu, Marissa menemukan banyak sekali sarung tangan karet disana, dan semuanya terlihat sudah pernah di pakai. " cuma ini ? apa maksud Al menunjuk tempat ini ? " tanya Marissa.
" Mah ngapain ? Cari apa ? " tanya Raharja. Marissa pun menoleh.
" aku kembali di mimpikan oleh Al. Dan anak kita menunjukan ke laci ini. Tapi mamah ga menemukan hal aneh apapun, cuman sarung tangan aja " Jelas Marissa. Raharja pun hanya diam, ia mencoba mencerna apa maksud petunjuk dari yang alddbaran berikan kepada Marissa.
" Mungkin sarung tangan ini yang selama ini mereka gunakan, suapaya sidik jari mereka ngga ketahuan " Jelas Raharja. Marissa pun hanya mengangguk. Raharja pun mengambil gambar sarung tangan itu dan mengirimkannya kepada pihak kepolisian yang selama ini membantu mereka. Berharap bumti baru ini dapat mempercepat proses penangkapan orang-orang jahat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
1200 Detik [ End ] ✅
FanfictionApakah boleh Bagiku untuk merasakan Kehangatan Keluarga dan Pelukan dari mereka 1200 detik saja dalam hidup ku ? - Aldebaran Dewangga -