Surat dari Marissa

464 87 5
                                    

Dear Aldebaran Dewangga, Putra ku...

Lahir mu adalah sebuah anugerah terindah yang Allah berikan pada Mama dan Papa. Andai mama bisa memutar waktu nak, ingin sekali mama memeluk mu lebih lama lagi. Menyayangi mu dengan sepenuh hati mama, dan mengurusmu dengan sangat baik dan sempurna.

Masih teringat jelas di dalam ingatan mamah tangisan pertamamu, sentuhan halus tangan mungilmu. Dan kata pertama yang keluar dari bibir mu.

Banyak orang mengatakan bahwa ibu adalah cinta pertama bagi anak laki-lakinya. Tapi sepertinya itu tidak berlaku untuk mamah nak. Sayangku, maaf jika mungkin mama adalah patah hati pertamamu. Luka pertamamu, dan kebencian pertamamu.

Maaf kalau mama harus melahirkanmu dalam keadaan tidak sempurna nak. Andai saja mama bisa kembali dan mengulang semua yang sudah terjadi, ingin rasanya mama menggantikan posisi mu. Menerima segala keasakitan di dalam tubuh mu, serta mengobati semua rasa perih di dalam raga mu.

Maaf jika mamah tidak selalu ada di dalam kesakitan mu yang memerlukan mama disisi kamu sayang.

" m-ma-mama " rintihan di dalam vidio itu sampai saat ini masih membekas di fikiran mamah Al. Tak bisa terbayangkan bagaimana sakitnya tubuh mu saat itu, namun masih menyempatkan memanggil nama ku yang selalu melukai hatimu.

Aldebaran, masih mamah ingat saat-saat terakhir mamah memeluk tubuh kamu, rasanya mamah masih bisa mensyukuri karena Allah masih memberikan mamah kesempatan untuk melihat kamu, meskipun itu adalah saat-saat terakhir kamu.

" sa-kittt " rintihan yang juga masih mamah ingat. Karena selama ini mamah tidak pernah melihat mu mengeluh. Namun saat itu, seakan mamah tercekik mendengar keluhan dalam rintihan mu.

Rintihan yang jika kembali mamah ingat, sangat menyakiti hati mamah Al. Gengaman tangan mamah saat itu nampaknya juga tak mampu menguatkanmu. Sudah terlalu banyak rasa sakit yang kamu rasakan.

Nak, semoga saja kecupan, pelukan terakhir dari mamah mampu membuat mu bahagia disana ya sayang. Meskipun mamah tahu. Itu semua tidak akan pernah bisa menebus semua kesalahan mamah dimasa lalu.

I Love u too the Star, my Aldebaran Dewangga...




Marissa,
mamah yang menyayangi kamu 🌼

1200 Detik [ End ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang